[27]

4.6K 920 474
                                    

I'm back...
Akhirnya setelah sempat hiatus, aku akhirnya up.

Play Mulmed
(Maria Mena - I don't Wanna See You With Her loop)

Fix arti lagunya deep sekali :")

Ramein bab ini yuk! Aku ada rencana buat double up kalau bab ini rame (bukan komen doang, tapi votenya juga🙂)

...

"Kau mau kita menjadi apa? Aku siap menjadi apapun untukmu."

Jennie lantas tertawa, namun perlahan tawanya memudar dan digantikan oleh tangis pedih. Tangannya yang sebelumnya hanya diam kini memukul dada Taehyung dengan lemah dan berakhir dengan meremas lebih erat kemeja kerja Taehyung. Jennie menangis keras dan bertanya dengan suara penuh sesak pilu, "Kenapa kau jahat sekali, Taehyung? Kenapa kau jahat sekali?"

"Jennie, jangan menangis..." Taehyung meneguk salivanya dan menatap Jennie sendu. "Aku-"

"Jika kau memang memiliki Minseo, tolong jangan kukung aku! Biarkan aku lepas dan menemukan pria lain untukku. Tolong jangan begini. Kau menyiksaku, Taehyung. Kau benar-benar menyiksaku."

"Aku tidak bisa melepasmu, Jennie."

Jennie terisak keras dan menatap Taehyung dengan wajah sembab penuh air mata. "Lalu kenapa kau mengencani Minseo? Kenapa, Taehyung? Kenapa?!"

"Aku membutuhkannya." Taehyung menggigit bibirnya dan menarik napas panjang. "Jennie, aku tidak bisa melepasmu. A-aku juga tidak mengerti."

"Bukankah kau pernah bilang aku boleh menyukai Sehun? Kalau begitu biarkan aku menyukainya, Taehyung. Kau bisa melakukan itu, jadi tolong jangan kekang aku." Jennie mengusap airmatanya dan memejam menahan gejolak aneh yang memenuhi rongga dadanya. "Biarkan aku bahagia. Bisakah?"

"Aku bisa membahagiakanmu, Jen."

"Omong kosong!" lirih Jennie penuh penekanan. "Kau bahkan melihat secara langsung bagaimana aku menangis keras karenamu saat ini. Tolong jangan bersikap egois dan pikirkan juga perasaanku."

"Jennie-"

"Kau bilang kau bisa menjadi apapun untukku 'kan?" tanya Jennie dengan suara bergetar. "Kalau begitu jadilah orang asing untukku."





****


"Jennie, kau baik-baik saja?" Nyonya Kim bertanya khawatir dari luar kamar. "Kau belum makan malam 'kan? Ayo keluar dulu, sayang!"

Sejak kepulangan Jennie, Nyonya Kim bisa melihat anak gadisnya itu tampak berbeda. Jennie bahkan mengabaikan panggilannya, langsung berlari ke kamarnya dan mengunci diri. Belum lagi saat Taehyung menyusul masuk dan mengejar Jennie hingga depan kamar gadis itu, mengetuk-ngetuknya berkali-kali dan memanggil Jennie. Nyonya Kim bisa langsung menebak ada yang tidak beres antara keduanya.

Jennie masih enggan menyahut dan menyembunyikan dirinya di balik selimut tebal. Rasa laparnya sudah menguar entah kemana, bahkan ia tidak berselera untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Gadis itu benar-benar tidak bertenaga untuk melakukan kegiatan lain selain menangis. Sejak tiga puluh menit yang lalu, Jennie masih saja menangis keras di kamarnya. Ah, bajingan satu itu benar-benar luar biasa! Jennie heran, mengapa ia harus terjebak pada perasaan pada Taehyung yang selalu saja membuatnya makan hati? Mengapa ia tidak bisa lepas dari perasaan sialan satu ini meski sudah berulang kali tersakiti?

"Jennie, kau harus makan, nak." Suara Nyonya Kim kembali terdengar dari luar sana. "Taehyung sudah pergi. Eomma sudah menyuruhnya pulang tadi. Sekarang keluarlah, Jen. Ayo cerita pada eomma!"

Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang