Play Mulmed
(Wonho - Losing You)...
Jennie enggan bicara kendati sang Ibu sudah bertanya khawatir mengenai kondisinya yang menangis keras sepulang dari rumah Taehyung. Gadis itu tidak mengurung diri lagi seperti kemarin. Hanya saja, ia terus bungkam seolah pita suaranya sudah rusak hingga ketika ia berbicara yang keluar justru suara parau menyedihkannya. Melihat kondisi menyedihkan Jennie, Nyonya Kim akhirnya memutuskan untuk menghubungi pria yang dirasanya mampu menghibur sang putri.
"Habis!" seru Taeyong sambil memberikan suapan terakhir makan siang untuk Jennie. Sebenarnya gadis itu sudah menolak untuk makan, tapi Taeyong sengaja memaksanya. Menatap Jennie dengan iba, Taeyong dapat merasakan kesedihan dan kerapuhan sosok itu kendati Jennie tidak buka suara selain menolak makanan yang Taeyong berikan di awal. "Apa kau jadi pergi?"
Jennie menoleh dan mempertemukan pandangan mereka. Dengan segela napas berat, ia menganggukkan kepalanya.
"Kalau keadaannya begini, aku setuju kau pergi lebih cepat. Tidak perlu balas dendam lagi. Lupakan saja dan hiduplah bahagia, Jen." Taeyong mendekat dan menarik Jennie ke dalam dekapannya setelah meletakkan piring kotor Jennie ke atas nakas. "Kau sudah terlalu lama menangisinya. Sudah ya?"
"Aku bukan lagi menangisinya karena dia menyakitiku," gumam Jennie pelan. "Aku menangisi diriku sendiri karena tidak bisa mengontrol perasaanku padanya padahal aku tahu bahwa kami adalah sahabat. Seharusnya aku tahu menempatkan diriku. Aku-"
"Kau tidak salah sama sekali, Jen. Siapapun tidak bisa mengatur kepada siapa dia akan jatuh cinta," sela Taeyong menghentikan segala ucapan Jennie yang mulai menyalahkan diri sendiri. "Jennie, di sini bukan hanya kau yang tidak tahu menempatkan dirimu."
"Aku merasa bodoh sekali," gumam Jennie sendu. "Aku merasa bodoh sekali karena belum bisa pergi dari sini, Yong-ah. Aku... Aku belum siap."
"Oh, yang satu itu memang benar-benar bodoh," ucap Taeyong agak sebal. "Apa lagi yang kau harapkan? Bukankah kalian tidak berkomunikasi sekian lama?" tanya Taeyong heran. Pasalnya, setelah malam dimana Taehyung meneleponnya untuk membawa Jennie yang dalam keadaan mabuk pulang, Taehyung mengaku ia tidak berkomunikasi lagi dengan sahabat wanita mereka ini.
"Aku merasa bahwa masih ada yang ingin aku lakukan di sini," jawab Jennie menundukkan kepalanya begitu dalam. "Setidaknya sampai hari reuni datang. Aku sudah mengajak Sehun pergi bersama ke acara itu dan dia setuju. Aku tidak mungkin menghilang begitu saja untuk sekarang ini."
"Kita terlalu sibuk memikirkan ini sampai lupa bahwa reuni akan diadakan besok. Jika tidak yakin untuk datang, sebaiknya tidak usah memaksakan diri. Tapi jika memang sok kuat, aku ada di sana, jadi jangan khawatir tidak ada baju yang akan kau basahi kalau-kalau kau tidak dapat menahan diri melihat Taehyung bersama kekasihnya." Pria itu tidak lagi tahu bagaimana saran yang cocok untuk dia berikan pada Jennie, sebab wanita satu ini benar-benar keras kepala. "Sekarang terserahmu saja. Aku pusing." Helaan napas Taeyong kemudian menjadi akhir perbincangan mereka.
Tak lama setelah itu, Taeyong berkata ia ingin pamit dari rumah sahabatnya itu. Katanya, ada janji dengan sang kekasih. Niatnya sih Taeyong hanya basa-basi saat mengajak Jennie ikut, tapi ternyata gadis itu setuju dan bersedia untuk menjadi nyamuk di antara dua pria itu. Jadi di sinilah mereka, duduk dengan sabar di depan teras rumah Jennie menanti mobil kekasih Taeyong datang menjemput.
"Kau yakin dia baik-baik saja kalau aku ikut?" tanya Jennie agak gugup. Pasalnya, ia tidak pernah bertemu langsung dengan kekasih Taeyong, hanya tahu lewat cerita. Melihat wajahnya saja tidak pernah, apalagi bicara. "Aku mendadak kurang yakin. Aku masuk saja ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]
Fiksi Penggemar[Trailer Tersedia | Baku] -Taennie- Setiap kali ada yang bertanya, "Kau tidak cemburu Taehyung berkencan dengan gadis lain?" Jennie akan terkekeh disusul jawaban, "Aku dan Taehyung memang sudah menghabiskan lebih dari separuh hidup bersama-sama, tap...