Play Mulmed
(Crush - No Words)...
"Sudah dengar apa yang dokter katakan?" tanya Taehyung pada Jennie yang tampak mencebikkan bibirnya dengan sebal. "Kau harus istirahat penuh sampai kondisi tanganmu memulih. Tidak ada kerja," ucapnya penuh penekanan pada tiga kata terakhir.
"Aku bekerja hanya menemani artis naungan agensi, Tae. Aku tidak dipaksa menulis atau menggunakan tangan kananku," bantahnya berusaha meyakinkan bahwa ia masih bisa bekerja.
Taehyung berdecak dan menggelengkan kepalanya kukuh. "Tidak. Kondisimu sedang tidak baik, jadi tidak usah sok memaksa membantu artismu kalau kondisimu begini."
Jennie mendengus keras dan menatap Taehyung kesal. Selalu saja begini. Taehyung begitu berlebihan kalau Jennie kenapa-napa. "Kau tahu tidak kau terdengar sangat menyebalkan?" tanya wanita itu dengan jengkel. "Kau bahkan menyuruh Jungkook agar tidak menyentuhku dan membiarkanku terbaring di jalanan. Tega sekali."
Taehyung yang tengah mengaduk makanan Jennie lantas menghela napasnya dan menoleh pada Jennie yang duduk di meja makan. "Si mesum itu suka padamu dulu. Kau mau dipegang-pegang oleh pemuda yang suka menonton porno? Dia itu licik dan mengambil kesempatan dalam kesempitan adalah keahliannya. Aku hanya tidak mau kau menjadi korban."
Jennie masih berwajah masam meski Taehyung sudah memberikan penjelasan padanya. "Jadi kalau yang menabrak bukan Jungkook, kau akan membiarkan aku disentuh?"
"Tentu saja tidak."
"Itu sama saja, dasar payah!" decak Jennie jengkel. "Kau kenapa sih sensitif sekali pada orang-orang yang dekat denganku?" tanya Jennie tidak mengerti dengan kelakuan sahabatnya itu.
Taehyung tidak segera menjawab dan malah lebih dulu datang dan duduk di sebelah Jennie dengan membawa makan siang wanita itu. Tatapannya melunak dan hembusan napasnya meluncur mulus dari belah bibirnya. "Aku hanya takut kau bertemu dengan orang-orang salah, Jen."
"Yang bertemu dengan orang yang salah itu aku. Kenapa kau yang takut?" tanya Jennie masih tidak mengerti. "Berhenti berlebihan, Tae! Aku sudah besar," desak Jennie tidak tahan lagi. Taehyung terlalu mengatur hidupnya dan dia tidak suka jika berlebihan seperti itu.
"Memangnya kalau sudah besar dan dapat masalah kau tidak akan berlari padaku dan menangis?" tanya Taehyung retoris. Pria itu jelas tahu bahwa Jennie sebenarnya hanya sok kuat di hadapan orang-orang. "Jangan banyak bicara lagi! Ayo makan!" putus Taehyung menghentikan hawa panas yang mulai menyelinap masuk di dapur kediaman Jennie.
"Aku tidak mau makan," ucap Jennie bersedekap dan membuang pandangannya ke arah lain.
"Jen, jangan buat aku marah!" kesal Taehyung meletakkan piring di tangannya dengan agak kasar ke atas meja hingga menimbulkan suara nyaring. Pria itu menghembuskan napasnya kasar dan menatap Jennie lelah. "Ya sudah kalau tidak mau makan."
Pria Kim itu bangkit berdiri dan meninggalkan Jennie di meja makan tanpa mengucapkan apapun lagi. Emosi Taehyung memuncak karena Jennie terdengar begitu menyudutkannya padahal dia hanya melakukan hal yang dirasanya baik untuk wanita itu. Jika terus berhadapan dengan Jennie, bisa-bisa emosinya meledak dan tanpa sengaja membentak Jennie. Jadi ia memilih menyingkir dan membiarkan Jennie sendiri.
Jennie menolehkan kepalanya dan menatap kepergian Taehyung dengan wajah masam. Segelintir rasa bersalah menggerogoti dirinya ketika ia menatap makanan yang sudah repot-repot Taehyung buatkan untuknya. Jennie membuang napas berat dan menarik makanan itu mendekat. Ia berusaha makan sendiri dengan tangan kirinya yang menyendok pelan-pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]
Fanfic[Trailer Tersedia | Baku] -Taennie- Setiap kali ada yang bertanya, "Kau tidak cemburu Taehyung berkencan dengan gadis lain?" Jennie akan terkekeh disusul jawaban, "Aku dan Taehyung memang sudah menghabiskan lebih dari separuh hidup bersama-sama, tap...