[18]

4.5K 779 265
                                    

Play Mulmed
(Yang Dang Il - With You)

Iya deh iya, ini diupdate
😂😂

...

Jennie tidak berhenti menangis sejak tadi. Pasokan air matanya tak ada habis-habisnya mengalir seiring dengan rasa sesak yang menghantam dadanya. Baru kali ini Jennie merasakan sesakit ini meski ini bukan kali pertama Taehyung mengenalkannya pada sejumlah gadis yang sempat mampir dalam kehidupan pria itu. Bahkan saat Taehyung berkencan dengan Irene yang kecantikannya luar biasa mempesona hingga terkenal hingga ke SMA lain, Jennie tak merasa sekeberatan ini.

"Jennie, sudah ya menangisnya? Air matamu terbuang sia-sia," ucap Taeyong prihatin. Sejak tadi pria itulah yang menemani Jennie dan menyaksikan bagaimana hancurnya perasaan wanita itu melalui tangis yang tak henti-hentinya terdengar menyayat hati. "Si bodoh itu memang selalu bikin kesal sejak SMA. Bukankah dia memang playboy kurang ajar?" maki Taeyong naik pitam sendiri.

Sebagai pihak yang paling tahu bagaimana hubungan Jennie dan Taehyung, Taeyong yang memang resmi menjadi bagian dari persahabatan mereka sejak awal masuk SMA sudah amat mengenal bagaimana mirisnya posisi Jennie di sini. Taehyung itu tidak peka. Sangat malah. Sejak dulu selalu memamerkan Jennie sebagai gadisnya yang tak boleh disentuh siapa pun, sementara dirinya malah berkali-kali berganti kekasih. Mulut Taeyong mungkin sudah berbusa menasihati pemuda Kim itu mengenai pentingnya memperhatikan perasaan Jennie, tetapi Taehyung selalu abai dan tak ambil pusing. Alasannya hanya satu; Jennie tak pernah protes untuk itu.

"Kalau aku tahu kau akan bertemu dengannya di swalayan, aku tidak akan memintamu untuk pergi, Jen. Sia-sia rasanya kau menyembunyikan diri di rumahku," ucap Taeyong mendecakkan lidah.

Jennie menatap pria itu penuh air mata dan tatapan sendunya. "Kau tidak tulus menerimaku menginap di sini beberapa kali?"

"Aish, bukan begitu, bodoh!" Taeyong berucap sinis dan menatap Jennie serba salah. Meski mulutnya memang selalu tajam dan suka memaki, Taeyong sejatinya memiliki hati yang hangat dan penuh pengertian. Itu adalah sifat yang membuat Jennie selalu nyaman menceritakan segala keluh-kesahnya pada pribadi Lee satu itu. "Maksudku, jika dia melihatmu di sekitarah rumahku, bukankah dia akan mudah menebak kau berada di sini?"

"Tapi 'kan Ibumu sudah bilang dia akan mengunci mulutnya rapat-rapat jika Taehyung menanyakanku," sahut Jennie. Perasaannya yang tengah dirundung kesedihan membuatnya lebih sensitif saat mendengar kalimat yang terlontar untuknya. "Kau memang keberatan, ya?"

"Jangan sampai aku benar-benar mengusirmu, ya!" Ucapan penuh kekesalan Taeyong melayang disusul dengan decakan lidahnya yang kembali terdengar. Jennie yang menangis begini karena salah satu sahabatnya jelas membuat pria itu ikut kesal. "Aku tidak mau tahu. Pokoknya kau harus melakukan pembalasan padanya. Seenaknya saja mengklaim tetapi tidak bertanggung jawab tentang perasaanmu. Dia juga dengan tega membuatmu menangis dan terlihat amat menyedihkan seperti ini. Si idiot itu bahkan perlu dihajar sekalian," ucapnya menggebu-gebu.

"Memangnya membalas bagaimana?" tanya Jennie.

"Pertama hapus dulu air mata dan ingusmu." Taeyong melemparkan beberapa lembar tissue, namun Jennie tak kunjung menyentuhnya hingga dengan jengkel pria itu terpaksa mengambil kembali tissue-tissue itu dan menghapus air mata Jennie.

"Tanganku terlalu lemas," ucap Jennie beralasan sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kau ini merepotkan sekali sih? Lebih merepotkan lagi kenapa aku harus bersahabat pada wanita cengeng begini. Ya! Bukankah setelah memiliki dua teman pria kau harusnya memiliki mental baja? Cepat keluarkan ingusmu!" Jennie menurut dan mendengus keras hingga ingusnya keluar dan segera dilap oleh Taeyong hingga bersih. "Duh, rasanya seperti sudah punya anak saja," sungut pria itu.

Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang