[17]

4.8K 882 260
                                    

Play Mulmed
(Day6 - Letting Go)

...

Jennie membaca pesan yang Taehyung kirimkan kepadanya namun memilih untuk mengabaikannya. Malam ini Jennie bahkan rasanya tidak ingin pulang ke rumahnya sendiri, ingin menikmati kesendiriannya tanpa gangguan siapapun termasuk Taehyung. Namun angan-angannya untuk menikmati semalaman suntuk di luar rumah terpaksa batal saat nomor Ibunya tertera pada layar ponselnya menunjukkan sebuah panggilan masuk.

"Yeoboseyo, eomma?" sapa Jennie lebih dulu.

"Kau dimana, Jennie? Ini sudah larut, kenapa belum pulang?" nada bicara Ibunya terdengar begitu khawatir di seberang sana. Jennie memang tidak pernah pulang terlambat tanpa permisi lebih dulu. Paling tidak, ada Taehyung yang akan memberi kabar mengenai keberadaan wanita itu. Tapi melihat kondisi rumah keluarga Kim di depan mereka juga masih gelap dan tak ada tanda-tanda kepulangan Taehyung, kedua orangtua Jennie sukses dibuat khawatir.

Jennie menghela napasnya dan menjawab pelan, "Ini aku sedang dalam perjalanan, eomma. Mungkin akan sampai sekitar sepuluh menit lagi."

"Kau bersama Taehyung?"

"Tidak." Jennie mendengus kecil saat sesak mulai merongrong dalam dadanya. Mengapa segala kegiatannya harus disangkut-pautkan terus pada pemuda Kim satu itu? Bikin kesal saja.

"Lalu kau pulang dengan apa? Taksi?"

"Iya. Eomma, aku sedang tidak ingin bicara banyak. Aku tutup, ya?" Tanpa menunggu jawaban sang Ibu, Jennie memutuskan panggilan itu sepihak. Biar saja disebut anak durhaka, Jennie terlalu lelah untuk bicara ini-itu untuk sekarang. Lelah fisik dan lelah hati benar-benar merepotkan.

Taksi yang ditumpangi Jennie terus melaju hingga akhirnya tiba di depan rumahnya. Setelah membayar sesuai argometer dan turun dengan selamat, Jennie melirik sekilas pada bangunan bertingkat dua di depan rumahnya lalu menggelengkan kepalanya konstan. Ia tidak boleh luluh begitu saja. Memangnya Kim Taehyung itu siapa sampai-sampai bisa memerintahnya untuk mendatangi rumah pria itu? Untuk kali ini Jennie tidak ingin menyerah dan hanya akan kukuh pada pendiriannya.

Ia harus menjauhi Taehyung.

Langkah kakinya segera ia arahkan menuju rumahnya sendiri. Ia lelah, ingin menyegarkan diri dengan mandi sebelum mengistirahatkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk. Ketika ia membuka pintu rumahnya, segera saja keberadaan sang Ibu yang berdiri di samping pintu rumah sambil bersedekap dada dan menatapnya tajam. "Eomma, kau mengagetkanku!" seru Jennie mengusap dadanya sendiri.

"Kau darimana, ha?"

"Menemani Sehun seharian. Aku terlambat dari jam biasanya karena menemaninya berbelanja bahan makanan di rumahnya," jawab Jennie melanjutkan langkahnya menuju lantai atas.

Tak ingin kehilangan sedikit pun cerita putrinya itu, Nyonya Kim memilih mengekorinya dari belakang. "Sehun yang tampan itu? Yang tinggi dan putih itu?"

"Iya, eomma," sahut Jennie malas-malasan.

"Yang selalu eomma katakan ingin eomma jadikan menantu?" tanya Ibu Jennie lebih antusias lagi. Ketika Jennie menoleh dan memberikan tatapan jengahnya, sang Ibu malah semakin kegirangan-tersenyum amat lebar dengan tangan yang bertepuk-tepuk meriah. "Mungkin dia tengah berlatih menjadi calon suami yang baik dan selalu menemani sang istri berbelanja."

"Eomma bicara apa sih?" sinis Jennie melirik sang Ibu sebal. "Dulu juga saat Wonwoo menemaniku membeli pembalut juga bilangnya begitu. Sebenarnya menantu yang eomma mau siapa?"

Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang