T h i r t y o n e

3.9K 317 96
                                    


Last chapter..

»»»

Ardian mengetuk pintu berwarna putih gading itu dengan lembut, tidak lama Ana muncul dari pintu tersebut, Ana mempersilahkan Ardian masuk sedangkan dirinya akan pergi menyiapkan keperluan lain.

Dapat Ardian lihat Yerin tengah duduk di depan meja rias, wajahnya menampilkan senyum lebarnya membuat Ardian ikut bahagia.

"Sayang,"

Yerin menoleh, dengan segera bangkit dan menghambur kepelukan Ardian, sedikit kesusahan disebabkan oleh gaun mweahnya yang menjuntai ke lantai. Ardian memeluk Putri satu-satunya itu yang kini akan menikah dengan laki-laki pilihannya, laki-laki yang sudah memalui banyak rintangan untuk bisa berada di tahap ini.

"Putri papa cantik sekali.." Ardian mengusap pipi Yerin lembut, Yerin yang memang sudah cantik dengan kulit putih, rambut hitam panjang serta bola mata coklatnya dan masih banyak banyak lagi. Namun kini kecantikannya bertambah karna riasan di wajahnya.

"Yerin bahagia?" tanya Ardian yang mendapat anggukan bertubi-tubi dari Yerin.

"Papa juga turut bahagia, sayang."

Ardian menahan kesedihannya di depan Yerin, sebenarnya sulit menyerahkan Yerin kepada laki-laki lain, bagaimana sejak Yerin ialah orang yang pertama kali dilihatnya, membesarkan Yerin tanpa seorang istri menjadikannya laki-laki satu-satunya yang dicintai Yerin, namun kini akan ada laki-laki selain dirinya yang akan menjaga Yerin segenap jiwa.

"Makasih, pa. Yerin sayang papa.." Yerin kembali memeluk Ardian, Ardian menitikkan airmata dan segera mengusap pipinya.

"Ayo!" Ardian menggandeng tangan Yerin menuju altar, Taehyung yang sudah menunggunya di sana menatap Yerin tanpa berkedip, Ardian menyadarkannya dan meraih tangan Yerin untuk digenggam.

"Cintai Yerin seperti saya mencintainya, dengan begitu kamu tidak akan menyatikinya, berjanjilah!"

Taehyung menggangguk, mulai mengucapkan janjinya atas nama tuhan yang maha esa, Taehyung sedikit terbata-bata karna merasa gugup, Yerin menggenggam tangannya untuk menenangkan laki-laki yang akan resmi menjadi suaminya dalam hitungan detik.

Setelah mengucapkannya dengan lancar keadaan menjadi lebih ramai karna tepuk tangan yang menggema di penjuru ruangan, para sahabatnya yang malah bersorak ikut meramaikan suasana.

Tidak berbeda jauh dengan Ana, wanita itu berdiri tidak jauh dari sana, tetesan bening meluncur dari pelupuk matanya. Ia menangis terharu, putranya kini sudah memiliki tanggung jawab besar.

Yerin masih menunduk, enggan menatap wajah Taehyung yang tambah tampan berkali-kali lipat, Taehyung mengangkat dagunya menjadi mendongak.

"Kamu cantik." Yerin kembali menunduk setelah Taehyung membisikan kata mematikan tepat di telinganya, kini Taehyung tengah senyum-senyum melihat pipi Yerin yang merah merona.

"Taehyung.. Juga ganteng." Taehyung tersenyum, meraih wajah Yerin dan mengecup lembut kening cewek itu.

"Aku cinta kamu." Taehyung kembali mengecup kening Yerin, kali ini sedikit lama.

"Cuma kamu! Hanya kamu! Selamanya kamu!" kini giliran Taehyung mengecup seluruh wajah Yerin tanpa terlewati.

Tepukan pada pundak Taehyung mengalihkan perhatian sepasang pengantin baru itu, sahabat Taehyung lah penyebabnya yang sukses merusak suasana romantis yang melingkupi hati si pengantin barum

"Mantap.. Udah sah aje nih calon papa muda." Jungkook merangkul pundak Taehyung yang langsung ditepis oleh pemiliknya.

"Jadi, nanti malem jadwalnya apa aja, nih?" kata Jimin sambil memakan makana yang diambilnya.

"Ya ngemong lah! Habis itu dikelonin." Jimin menyengir lebar.

"Habis ini gue yang nikah, titik!" Jungkook merangkul Eunha, memamerkan kemesraannya kepada teman-temannya.

"Maunya nikahnya kapan, yang? Sabtu atau minggu?" Eunha menyenggol perut Jungkook, pipinya bersemu merah.

"Busett, masih ngakak aja gue kalo lihat cincin bini lo." Jimin bersisik namun dengan suara keras.

"Bini lo doang Tae, ampun dah!" Jungkook menggeleng dramatis sambil mencomot makan Jimin.

Yerin yang tengah mengobrol dengan Eunha melirik Jimin, cowok itu menyengir lebar, Yerin hendak memukul cowok itu namun Taehyung lebih dulu menahannya.

"Ingat adek bayinya, gak boleh diajak capek capek." tangan Taehyung menelusup mengusap perut Yerin yang masih datar.

Yerin menyengir, melirik perutnya yang memang belum membesar.

»»»

Komen yang banyak kalo mau bonchap.

Btw, ini udah end ya..

Pengennya sih,

Lanjut,

Tapi..

Gue gak tau juga.

Jadi gue bikinin ekstra chap aja.

Kalo komennya banyak sih, kalo dikit males gue.

My Annoying Girlfriend » TaeRin √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang