T w e n t y t h r e e

3.2K 307 52
                                    


Malming lagi nih, demen bat gue update malming, biar jomblo yang di pojokan gak semedi :)

»»»

Taehyung berjalan lesu memasuki rumahnya, ia baru saja pulang dari rumah sakit setelah bertanya kepada banyak orang disana dan juga dokter yang mengatakan bahwa benar Yerin di pindah ke Belanda pukul tujuh, kata dokter Yerin sudah sadar dari komanya dan masih dalam tahap pemulihan, Taehyung menghela nafas mendengarnya.

Taehyung melihat Ana tengah duduk di ruang tamu dengan tatapan sendu, ia segera menghampirinya, namun bukan duduk di sampingnya, melainkan berlutut di kaki sang ibunda.

"Mah.. Yerin udah pergi" suara serak Taehyung mengalun Indah di mendengar Ana, wanita itu hanya diam sembari menahan tangisnya melihat kondisi putranya yang sangat berantakan.

"Taehyung terhambat, mah," Ana mengangguk dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya "Taehyung masih bisa ketemu Yerin lagi kan?" kini Ana yang merasakan kakinya basah oleh air mata sang anak.

"Namanya jodoh gak akan kemana, kalo kamu dan Yerin berjodoh, kalian pasti akan bersatu.." Ana mengusap lembut kepala putranya yang berada dipangkuannya.

"Tapi om Ardian udah gak percaya lagi mah."

"Buat dia kembali lagi percaya sama kamu, buktiin kalo kamu benar-benar pantas untuk Yerin." Ana menekankan setiap kata-katanya.

"Anggap aja ini sebagai hukuman atas kesalahan kamu!"

»»»

Ardian memandang kosong bangkar tempat Yerin tertidur, menatap putrinya yang kini masih setia menutup mata, ia bersyukur karena akhirnya telah berhasil membawa pergi Yerin dari orang yang sudah menyakitinya.

Ardian benar-benar menutup akses Taehyung untuk mendekati Yerin, ia mengganti handphone Yerin dengan yang baru, yang hanya ada beberapa kontak telepon termasuk miliknya. Juga menutup akses keberadaan Yerin dari internet yang dapat dengan mudah orang ketahui.

Setelah berdiskusi dengan dokter, sampailah Yerin di Belanda dengan selamat, selama di pesawat Yerin juga menjalankan perawatan medis, sesampainya di Belanda Ardian langsung membawanya ke rumah sakit berkualitas tinggi dan tentunya paling mahal.

"Pah.."

Lamunan Ardian terbuyar, dengan segera ia bangun dari sofa dan menghampiri Yerin.

"Ada apa sayang?" tanya Ardian.

"Kepala Yerin pusing" Ardian mengusap lembut kepala Yerin hingga cewek itu kembali merasa nyaman.

Terdengar suara pintu kamar yang dibuka, munculah sosok wanita yang terlihat berumur hampir tujuh puluhnan.

"Ya tuhan.. Cucuku.." wanita itu menghampiri Yerin, menutup mulutnya tidak kuasa menahan tangisnya melihat keadaan Yerin yang jauh dari kata baik-baik saja.

"Granny.." cicit Yerin lirih, ia masih lemah.

"Ya, cantik? Ini Granny.." tangan yang sudah keriput itu menggenggam tangan mungil milik Yerin, di usapnya pelan sembari tersenyum pilu.

"Granny kenapa nangis? Yerin udah gak cantik lagi ya?"

Margaretha menggeleng, tangannya mengusap wajah Yerin yang dipenuhi luka, namun kecantikannya masih terpancar nyata seakan luka tersebut tidak dapat menutupi kecantikan yang Yerin miliki.

"Enggak sayang, Yerin tetap yang paling cantik."

Yerin tersenyum meski samar, membuat Margaretha semakin tidak kuasa menangis deras "cantiknya cucuku.." puji Margaretha menghibur hati Yerin.

My Annoying Girlfriend » TaeRin √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang