T w e n t y t w o

3.7K 333 89
                                    


Malming lagi nih, mblo..

»»»

Taehyung berlari sepanjang koridor rumah sakit menuju ruang ICU, sesampainya disana ia melihat sang ibunda yang tengah duduk di sebuah kursi panjang, wanita itu menatap Taehyung dengan mata memerahnya dan terus mengeluarkan air mata.

Dengan langkah hati-hati Taehyung menghampiri Ana, ia bertekuk lutut di hadapan wanita itu sambil memeluk kakinya.

"Mah.. Maafin Taehyung.."

Ana memalingkan wajahnya, enggan menatap anak semata wayangnya yang baru saja telah mengecewakannya.

"Mama kecewa, Taehyung.." ucapnya dengan suara bergetar, disertai air mata yang semakin teras mengalir.

"Setidaknya kamu yang mengantar Yerin ke rumah sakit, bukannya malah di jemput di kantor polisi"

"Mah.. Taehyung minta maaf.." Taehyung memeluk erat kaki kurus Ana sembari menumpahkan segala air matanya disana.

Ana menarik bahu Taehyung agar berdiri, lantas memeluk erat putranya yang terlihat sangat berantakan dengan wajah penuh luka lebam, ia tidak bisa terus menerus menyalahkan putranya yang juga sama sama tertekannya.

"Bersihkan badan kamu terlebih dahulu sebelum menemui Yerin!"

»»»

Taehyung terkejut melihat Ardian sedang duduk di depan pintu ruang ICU. Ia baru saja membersihkan diri dan hendak bertemu Yerin dengan membawa buket bunga besar yang baru saja dibelinya. ia segera menghampiri Ardian dengan dengan langkah pelan.

"Masih berani menemui anak saya?" tanya Ardian dengan tatapan tajamnya.

"Sa.. Saya hanya-"

"Jauhi Yerin! Kamu tidak pantas untuk Yerin!"

Mata Taehyung membulat "saya gak bisa, om. Tolong kasih saya kesempatan lagi" Taehyung berlutut dan memohon.

"Kepercayaan saya sudah habis Taehyung! Yerin akan semakin tersakiti jika masih bersama kamu, tolong mengertilah"

"Om.. Saya mohon, Saya mencintai Yerin, saya janji akan menjaga Yerin.."

Ardian bangkit dari duduknya dan berdiri angkuh seperti biasa "buang jauh jauh perasaan kamu itu! Saya akan membawa Yerin ke Amsterdam untuk tinggal bersama neneknya nanti malam, sadar atau belum sadar"

Taehyung terkejut mendengar perkataan Ardian "om, tolong jangan jauhkan kami berdua, saya tidak ingin kehilangan Yerin"

"Lagi pula, tidak menjamin Yerin akan mengingat kamu setelah ia sadar nanti" lanjut pria itu dengan penuh seringai.

"Ma..maksudnya.."

"Jika kamu tidak mau menjauhi Yerin, maka saya yang akan menjauhkan Yerin dari kamu" kata terakhir yang diucapkan Ardian sebelum dari tempat itu meninggalkan Taehyung yang tengah dikerumuni rasa takut.

»»»

Taehyung menahan nafasnya saat membuka pintu ruang ICU, dengan langkah pelan di mendekati bangsal tempat Yerin berbaring lemah dengan berbagai macam peralatan medis yang tidak ia ketahui.

Kulit pucat cewek itu terlihat semakin pucat karna sebagian tubuhnya penuh dengan luka yang beberapa ditutupi oleh kain, dan juga terdapat perban yang melingkar di kepalanya. Ia tidak pernah membayangkan bagaimana cewek lemah itu menahan rasa sakit yang begitu banyaknya dan semuanya begitu tiba-tiba.

Taehyung memikirkan bagaimana cewek itu merasakan sakit saat sudah sadar, cewek cengeng itu bisa menagis meraung keras hanya dengan sedikit luka, namun dengan luka sebanyak itu membuat Taehyung tidak ingin membayangkannya.

My Annoying Girlfriend » TaeRin √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang