08

107 10 1
                                    

Soyeon merebahkan tubuhnya ke kasur. Malam ini dia sangat memikirkan Jungkook.

"Jungkook, dia menemukan alat alat canggih seperti itu, pantas saja dia masuk kelas cerdas." Gumam Soyeon. "Apa dayaku yang mengerjakan soal saja malas sekali dan itu pun nilai nya pas pasan."

"Mungkin benar aku harus mundur."

"Jamkkanman." Soyeon berkata pada dirinya sendiri. Ia teringat kata nona Im yang memperbolehkan Soyeon menjadikan Jungkook sebagai pacarnya, jika Jungkook gagal menyembuhkannya.

"Hahahaha aku pasti bisa membohongi Jungkook dan aku tidak akan mendengarkan semua prosedurnya hahaha." Kata Soyeon sambil tertawa dan berlarian di kamarnya. Tapi saat itu dia melihat ada bekas tersedot di baji kiri kepalanya.

"Oh iya dia pasti memantau terus seberapa besar persentase cintaku lewat alat alat sedot itu." Kata Soyeon. "Pantas saja nona Im mengangkatnya jadi dokter termahal di NY entertainment."

"Tapi aku tidak peduli. Aku akan membuat Jungkook jadi milikku juga. Bagaimanapun caranya itu." Kata Soyeon senang sekali dan melempar tubuhnya ke kasur. "Jeon Jungkook, tunggu saja kau akan menjadi milikku."

---

Tok tok tok

Jungkook berteriak dari dalam. "Masuk!!"

Soyeon datang lagi. Dia mengenakan gaun selutut berwarna pink pastel. Dia menggerai rambutnya yang sedikit di keriting dan menjepit rambutnya. Di bibirnya terpoles tipis tipis lipstik merah. Jungkook melihat itu pun melebarkan matanya yang membuat Soyeon senyum senyum tidak jelas.

"Kamu habis dari pesta ya?" Tanya Jungkook polos.

Soyeon terhenyak dan menatap bajunya. "Eoh, iya, temanku berulang tahun hari ini, sepertinya tidak ada waktu untuk kembali ke rumah dan mengganti pakaianku." Kata Soyeon, berbohong. Padahal niatnya berdandan hari ini untuk membuat Jungkook tersepona..ehh terpesona.

"Kamu cantik sekali hari ini." Kata Jungkook tiba tiba.

Soyeon menyingkap rambutnya ke belakang telinganya malu malu. "Terimakasih." Ini adalah respon tetapnya kepada semua cowok atau cewek yang memuji cantiknya.

Tiba tiba Jungkook menempelkan sedot sedot itu ke bajinya.

"Heh bilang dong kalo minta di minggirin rambutnya gk usah pake gombal gombal."
Kata Soyeon.

"Hahahahah." Kata Jungkook menghubungkan alat itu dengan laptopnya.

"Hah?" Respon Jungkook. "Baru naik 1% aja?" Dia memelototi layar yang menampakkan tulisan 전소연 » 전정국 = 41%.

"Hahahah kamu kira akan naik seberapa banyak?" Tanya Soyeon.

"Ah sudahlah lupakan saja lagi pula kita masih punya waktu 29 hari lagi." Kata Jungkook melepas jas dokternya.

Soyeon yang melihat Jungkook melepas jas dokternya langsung ngelihatin pake senyum senyum.

Tinininit tinininit.

전소연 » 전정국 = 43%

Soyeon kaget tiba tiba persentase nya naik.

Soyeon langsung mencopot alat itu dari bajinya sebelum Jungkook melihat itu di layarnya.

"Hahahah terlambat. Aku sudah melihatnya." Kata Jungkook terkekeh. Dia mengacak acak rambut Soyeon.

Pipi Soyeon langsung memerah karena hatinya tidak karu karuan digitukan Jungkook.

"Jamkkanman." Jungkook mengambil stetoskop dari lacinya.

"Kau hanya dokter cinta kenapa kamu punya stetoskop?" Tanya Soyeon.

Jungkook tidak menjawab, dia cuma tersenyum kecil dan mendekatkan dirinya ke Soyeon. Dia memasangkan stetoskop itu ke kupingnya dan menempelkan stetoskop itu ke dada Soyeon.

"Astaga kencang sekali disana." Goda Jungkook yang membuat Soyeon semakin malu.

Soyeon terus ingat pada rencananya. Dia berusaha menetralkan perasaannya. Biar tidak naik jadi 100% dan Jungkook akan mengosongkannya jadi 0%

Jungkook memasangkan lagi alat itu ke kepala Soyeon.

"Kok jadi 38%? Padahal detak jantungmu disana kencang banget." Tanya Jungkook frustasi.

"Hahaha." Kata Soyeon menertawakan Jungkook.

"Kukira membantu seseorang mundur dariku lebih mudah, tapi sepertinya tidak." Kata Jungkook.

Soyeon membatin. Merendahlah terus jangan buat Jungkook menaikkannya.

"Hati hati nanti kalau kamu gagal kamu akan jadi namjachingu ku." Goda Soyeon.

"Jika aku berhasil," kata Jungkook. "Kau tidak boleh lagi ngechat aku. Aku akan memblokir semua media sosialmu."

Dr. Forgetting You (JJK X JSY) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang