13

78 10 0
                                    

"kok gk langsung pulang?" Tanya Shuhua pada Soyeon.

"Jamkkanman aku lagi pesen taksi." Kata Soyeon mengutak atik hp nya. "Tadi aku jadi gk bawa hp gara gara Jungkook."

"Permisi!!" Teriak seorang namja dari luar kelas. Shuhua keluar dari kelas dan menghampiri siapa yang berteriak itu.

"Iya? Kenapa?" Tanya Shuhua melihat namja itu. "Jungkook sshi?"

"Iya, aku cari Jeon Soyeon." Kata Jungkook. Shuhua memandang Jungkook sebentar. "Ngapain cari Soyeon?"

"Mau gue antar pulang." Kata Jungkook. "Oke sebentar yah." Kata Shuhua.

"Woi Soyeon kamu dicari tuh!" Teriak Shuhua.

"Sama siapa?" Tanya Soyeon.

"Jungkook." Jawab Shuhua dengan senyum meledek. "Sana gih dianya nunggu itu loh."

Soyeon yang agak tidak nyaman dengan ini langsung beranjak dari bangkunya. Akhirnya dia keluar kelas dan menemui Jungkook.

"IHIIIIYYYY BERDUAAN AJA NIH?!" teriak seseorang di belakang mereka.

"Soojin lo berisik amat." Kata Soyeon.

"Eh eh ada apa?" Tanya Minnie yang baru muncul.

"Itu mereka gk cuma berangkat bareng, pulang bareng iya juga." Kata Soojin.

"Wah kek pengantin baru yah." Kata Minnie. Sedangkan jantung Soyeon berdebar kencang sekali menyadari dia jalan dengan namja yang ia sukai. Mereka jalan tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Karena ingin menghilangkan canggung, Soyeon melihat sekeliling. Kemana saja ia membawa matanya pergi. Pokoknya ia harus menghapus kecanggungan ini.

Matanya tertuju ke tangan Jungkook yang menggantung selama ia berjalan. Refleks ia memegang tangan Jungkook.

Jungkook yang menyadari tangannya di pegang langsung melepaskan tangannya. "Eh eh lo ngapain?"

"Eoh, anu tadi aku hampir kepleset jadi aku pegang tanganmu, refleks hehe. Maaf yah." Kata Soyeon berbohong.

Jungkook melihatnya dengan aneh. "Heol kau bisa bisanya membohongi dokter?"

"Bohong apa sih hahaha emang sepatu ku agak licin." Kata Soyeon. "Ngomong ngomong, dokter? Kau cuma dokter cinta."

Jungkook tiba tiba menggendong Soyeon di punggungnya.

"Heh kamu mau ngapain!" Muka Soyeon mulai memerah. Jungkook mengambil sepatu yang dipakai Soyeon dan melihat bagian sol nya.

"Apa apaan ini gk licin loh sepatunya." Kata Jungkook memperlihatkan sol sepatu itu ke Soyeon dan menjatuhkannya lagi ke lantai.

"Hei apa yang kalian lakukan jalan di sana? Aigoo aku sudah susah susah mengepelnya, apa kalian gk bisa lihat ada rute lain?" Teriak seorang pria yang sedang membawa pel pelan dan ember.

Soyeon menoleh lagi ke Jungkook. "Benar kan licin."

"Yayaya terserah kamu aja." Kata Jungkook

---

Soyeon dan Jungkook sudah duduk di mobil.

"Kamu akan ku antar ke sekolah dan ku antar ke rumah selama kontrak kita belum berakhir." Kata Jungkook.

"Ngapain?" Tanya Soyeon.

"Kan kasian jg kamu, habis pulang sekolah, mandi dulu, terus ke gedung NY ent." Kata Jungkook. "Gk usah pulang lah! Gas aja langsung ke sana."

"Ya biar gk capek, mandi dulu." Kata Soyeon.

Jungkook langsung sampai ke gedung NY entertainment dan memarkirkan mobilnya.

---

Soyeon telah sampai di ruang praktek Jungkook. Soyeon duduk dan diminta menunggu oleh Jungkook. Lagi lagi Jungkook kembali dengan stetoskop nya.

Sebelum Jungkook menempelkannya ke dada Soyeon, Soyeon melihat seperti ada bohlam kecil berwarna merah di atas stetoskop itu.

Mungkin itu pendeteksi perubahan perasaan batin Soyeon. Cepat cepat ia menaikkan rasa sukanya pada Jungkook secepat yang ia bisa.

"Kenapa alat ini gk nyala? Aku sudah susah susah loh buatnya." Kata Jungkook.

"Itu alat apa sih?" Tanya Soyeon pura pura tidak tahu.

"Pendeteksi perubahan perasaan." Jawab Jungkook meletakkan stetoskop itu menggantung di lehernya. "Jadi kamu nanti ketahuan kalo menetralkan perasaan sehingga angka persentase nya tetep di sekitar 40% terus, gk naik naik, adanya turun terus." Kata Jungkook.

"Kalo turun terus sampe 0% kan juga gk apa apa?" Kata Soyeon.

"Gk bisa, kalo emang mau sepenuhnya mundur harus dinaikkin sampe 100% dulu, terus nanti plesternya dicabut, langsung kosong sudah jadi 0%"

"Yasudah cabut aja nih plester." Kata Soyeon menyerahkan tangan kanannya yang masih ada plester yang melekat erat di punggung tangan Soyeon.

"Ya Tuhan, gk bisa, harus 100% dulu. Kalo kamu mau nyabut sekarang emang bener jadi 0% , tapi nanti suatu saat nanti lo balik lagi ke aku."

"Ya gk papa aku nanti ada namjachingu." Kata Soyeon enteng.

"Heh enak saja. Aku pasti akan nyembuhin kamu. Awas kamu ya." Kata Jungkook.
Soyeon tersenyum penuh kemenangan. Hari ini dia juga berhasil menipu Jungkook. Dia kembali menetralkan perasaannya.

Jungkook meletakkan alat sedot itu di kepala Soyeon lagi. Lagi lagi dia menghubungkannya dengan laptopnya.

전소연 » 전정국 = 47%

Sebenarnya Soyeon kaget karena ternyata dia tidak bisa menetralkan perasaannya saat ini karena naik nya lumayan jauh.
"Tuh kan benar siapa yang menetralkan perasaan." Kata Soyeon. "Lihat itu, naik nya jauh sekali."

"Tapi masih di sekitar 40%" kata Jungkook dengan nada tidak puas. Soyeon berjanji pada dirinya sendiri, dia akan mempertahankan perasaan yang netral dan tidak akan melebihi 50%

"Kamu ini gk punya puas ya, masih bagus bisa naik." Kata Soyeon yang terus menimpali ucapan Jungkook.

"Awas ya kamu." Ancam Jungkook.

Dr. Forgetting You (JJK X JSY) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang