Dr. Forgetting You (JJK X JSY) [END]

24

Jungkook memasang sabuk pengamannya. "Soyeon a kamu mau ke rumah atau ke gedung NY dulu?"

"Seenakmu saja. Kamu suka yang mana. Aku akan ikut denganmu." Kata Soyeon. Dia makin bucin pada Jungkook.

"Arasseo, kita ke gedung NY yah, nanti kamu akan kuantar pulang." Kata Jungkook, mengusap pipi Soyeon lembut.

"Iyaa..Jungkook ah." Kata Soyeon.

---

Mereka sudah sampai di gedung NY ent. Jungkook menggandeng tangan Soyeon sebagai bagian tahap penyembuhan Soyeon.

Soyeon sangat senang digandeng Jungkook seperti ini. Ini yang dia rasakan saat awal bertemu Jungkook, tapi ini lebih dari rasa suka. Soyeon sudah bucin sama Jungkook dalam beberapa hari saja. Hanya karena Soyeon suka Moonbin, Jungkook suka Dahyun. Saat mereka tahu Moonbin dan Dahyun akan menikah saat lulus kuliah, mereka kembali ke diri sendiri. Aneh ya

Jungkook menekan tombol lift dan tangan satunya masih tetap menggandeng tangan Soyeon, seakan akan tangannya di lem dengan tangan Soyeon.

Jungkook masuk ke ruangannya dengan Soyeon. Lalu dia mempersilahkan Soyeon duduk. Seperti biasa dia memasangkan alat sedot itu ke kepala Soyeon. Lalu menghubungkannya dengan laptopnya.

"76%?"

"Tak usah bingung, kita masih punya 8 hari lagi." Kata Soyeon. Sebenarnya dalam hati dia bingung kenapa yang dia rasakan itu sangat benar benar cinta tapi itu cuma 76 persen. Bagaimana dengan Jungkook yang bilang dia akan menaikkannya ke angka 100 persen. Apa yang akan dia rasakan?

"Hahahah aku tidak bingung. Ini sudah terlalu banyak untuk sisa kontrak yang masih sisa 8 hari." Kata Jungkook.

Soyeon terlihat sedih karena kontraknya tinggal 8 hari lagi. Jungkook mengguncangkan tubuhnya.

"Wae kau sedih karena kontraknya tinggal 8 hari lagi??" Tanya Jungkook. "Tenang saja. Kalau aku menyelesaikan tugasku pasti kamu tidak sedih lagi meskipun kontraknya sudah berakhir."

Soyeon menarik ingusnya. "Iya aku tahu kamu dokter cinta yang tidak akan gagal."

Jungkook masih melihat tanda tanda keberatan dari Soyeon. Tapi dia tidak akan membicarakannya sebelum Soyeon ambyar di ruang kerjanya dan Jungkook harus keluar dari gedung agensi larut malam karena menenangkan yeoja itu.

---

Soyeon kini berbalut piyama yang tebal. Dia kedinginan karena tadi menangis di kamar mandi saat dia sedang mandi air dingin.

Tok tok tok.

"Jungkook kenapa kamu bertamu malam malam begini??" Tanya Soyeon. Dia membuka pintu. Seorang yeoja yang familiar berdiri di depan pintu kamar Soyeon.

"Dahyun?" Kata Soyeon.

"Maafkan aku,tadi aku membereskan raport raport dan aku menemukan alamat rumahmu, aku memutuskan untuk berkunjung." Kata Dahyun.

"I..iya masuklah." Kata Soyeon kaku. Dia agak tidak suka dengan yeoja yang sudah bertunangan dengan cinta pertamanya di SMP, tapi masih chatting layaknya orang yang sedang PDKT dengan orang yang disukainya saat SMA.

Dahyun duduk di lantai kamar Soyeon, Soyeon yang melihat Dahyun duduk di lantai.

"Ada apa ya kamu ke sini." Kata Soyeon.

"Ah. Aku hanya berkunjung saja." Kata Dahyun kaku. Dia merasa kedatangannya untuk berkunjung saja pake ditanya.

"Kalo boleh tanya." Kata Soyeon langsung. "Kenapa ya kamu masih chatting sama Jungkook, berduaan sama Jungkook, padahal kau sudah ada tunangan?"

Dahyun terhenyak mendengar pertanyaan Soyeon.

"Tolong dijawab, jujur saja aku gk suka kamu yg kayak gitu."

"Ah." Kata Dahyun. "Memang bener aku tunangannya Moonbin. Orangtua kita mengenalkan kita saat kelas 9 SMP. Aku tahu kamu pas itu sedih sekali, aku juga tahu kamu dulu suka sama Moonbin."

"Lalu soal Jungkook." Kata Dahyun. "Aku juga tahu kamu suka sama dia. Saat kamu dan Soojin ke cafe, aku juga disana. Aku juga melihat Jungkook membentakmu. Aku kasihan sekali padamu. Masa mencintai saja gk boleh. Makanya kubalas dia. Kuangkat dia setinggi tingginya, lalu kubuat dia jatuh dengan tunanganku."

Soyeon tertegun mendengar jawaban Dahyun. "Ini aneh, tapi syukurlah dia sama aku sekarang. Sekarang dia juga sudah lupa sama kamu." Kata Soyeon.

"Geurae?" Tanya Dahyun. "Jika memang gitu, apa kamu gk mikir kalo bisa aja kamu dijadikan simpanan?"

Soyeon merasa tertampar. "Simpanan?"