Soyeon berjalan di koridor dengan kelima temannya.
"Kemarin dia gue kirimin fotonya Ju-" kata Soojin. Soyeon membekap mulut Soojin karena melihat Jungkook dkk berada sekitar 6 meter di depan mereka.
"Nanti kejadian kek kemarin." Kata Soyeon mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya, fotonya Jung Gyuwoon tuh katanya ganteng banget." Kata Soojin ngeles.
"Jung Gyuwoon kan aktor yang umurnya dah 30 ke atas, dia sudah jadi om om." Kata Shuhua polos.
"Hahh seleranya Soyeon itu om om ya??" Kata Yuqi.
"Anjir kebanyakan baca w*ttp*d yang sugar daddy nih." Timpal Miyeon.
"Diem dong kalian anjing." Kata Soyeon. Jungkook yang masih berada 6 meter di depannya melempar wink pada Soyeon yang membuatnya meleleh sampai cair.
Omo Soyeon kau tidak boleh begini. Kau harus menetralkan perasaanmu. Batin Soyeon
"Wtf di wink in?" Tanya Soojin. Sedangkan Soyeon pura pura tidak tahu apa yang diantara mereka.
"Padahal di suruh mundur kemarin. Gimana sih??" Kata Minnie.
"Ini jadinya lampu hijau atau lampu merah sih?" Tanya Miyeon.
"Lampu minyak." Balas Shuhua.
"Apaan sih." Kata Miyeon.
"Ya apaan dong."
"Berisik kalian anying." Kata Minnie.
"Bukan temen gue." Kata Yuqi meninggalkan mereka ke kantin.
"Eh ke kantin ya?" Tanya Miyeon.
"Ikut ikut!" Kata Minnie dan Shuhua bersamaan.
"Lo ikut?" Tanya Soojin.
"Gk ikut deh, kalian aja. Aku pengin di kelas aja." Balas Soyeon. Soojin pun mengekor di belakang mereka.
---
Soyeon berlari lari kecil di parkiran. Dia terburu buru.
"Aduhh aku lupa kutaro mana mobilku." Kata Soyeon.
Soyeon kembali berlari di basement. Tanpa sengaja dia menabrak seseorang di depannya.
Brak!
Orang itu berhasil menangkap tubuh Soyeon.
"Jungkook?" Tanya Soyeon. Pipinya memerah. Soyeon tidak nyaman dan ingin melepaskan diri dari tangan Jungkook. Tapi Jungkook menahannya.
"Aku ingin berdiri, tolong." Kata Soyeon tergagap karena gugup.
Jungkook pun melepasnya dan Soyeon berdiri lagi. Jungkook mendekatkan bibirnya ke kuping Soyeon.
"Nanti jangan lupa ke ruang praktek ku." Kata Jungkook berbisik di kuping Soyeon lalu berlari meninggalkan Soyeon yang memegangi kupingnya.
"Apa apaan anak itu."
---
Pintu berwarna putih, di pintu itu ada angka 120.
Sebelum Soyeon masuk pun Jungkook sudah membukakan pintunya.
Soyeon pun duduk di kursi panjang yang berada di samping meja kerja Jungkook. Jungkook kembali memeriksa detak jantung Soyeon untuk melihat seberapa suka dan gugup Soyeon saat berada di dekat Jungkook.
Stay netral. Stay netral. 28 hari lagi, Soyeon. Batin Soyeon.
Soyeon terus menarik nafas panjang, sehingga membuat Jungkook bertanya tanya.
Jungkook kembali memasang alat baji itu di baji kepala Soyeon.
전소연 » 전정국 = 42%
Harusnya sekarang sudah 55% tapi kenapa? Batin Jungkook.
Sedangkan Soyeon hanya memutar matanya melihat sekeliling ruang praktek Dr. Jungkook.
Jungkook beranjak sebentar dan mengobrak abrik isi lemari besar yang ada di pojok ruangan.
Lalu setelah 5 menit Soyeon menunggu, Jungkook membawa sebuah benda yang berbentuk setengah bola.
"Lie detector?" Tanya Soyeon, panik.
Jungkook memasangkan tangan Soyeon ke alat itu. Soyeon pun berusaha tenang.
"Jawab aku Jeon Soyeon." Kata Jungkook. "Apa kamu berusaha menetralkan perasaanmu kepadaku biar tidak jadi 100%?" Tanya Jungkook.
Soyeon menjawab dengan tenang. "Enggak."
"Jangan bohong Soyeon jika kamu berbohong alat ini akan menimbulkan efek kesetrum untuk tanganmu."
"Cling!" Alat itu tidak menunjukkan tanda tanda kebohongan dari Soyeon.
Hahaha alat itu kan cuma bisa mendeteksi kegugupan seseorang batin Soyeon.
Jungkook membawa alat itu ke lemari, dan ia menarik sesuatu seperti monitor yang dilekatkan pada sebuah roda bekas kursi roda yang ada di kantor kantor.
Di monitor itu ada selang yang menghubungkan dengan alat sedot sedot yang biasa di pasangkan di baji Soyeon.
"Ini lie detector yang asli. Kamu bisa ketahuan berbohong kalau memang berbohong." Kata Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Forgetting You (JJK X JSY) [END]
FanfictionJeon Soyeon berusaha mundur dari Jeon Jungkook, Soyeon sudah sangat mencintai Jungkook sedangkan Jungkook risih dengan Soyeon. Soyeon ingin mundur karena ini. lalu Soyeon menandatangani kontrak dengan agensi yang menaungi dokter yang bisa mengobati...