Pagi pagi hari Jumat, Soyeon dan Jungkook tengah nonton film sendiri di kamar tamu. Tanpa di ekspektasikan orangtua Jungkook ikutan liburan ke pulau Jeju setelah mendengar guru guru liburan kesana.
"Aigoo temani aku ya? Aku tidak berani sendirian." Kata Jungkook memohon mohon. "Orangtuaku akan pulang di pagi hari Minggu besok, saat kontrak kita berakhir."
"Baiklah, aku akan pulang saat hari-" kata Soyeon.
"Aniya. Kamu disini sampai orangtuaku pulang, juseyo?" Potong Jungkook. Soyeon menghela nafasnya.
"Arasseo." Kata Soyeon. "Kalau begitu aku akan masak. Aku lapar."
Jungkook mengekor di belakangnya. "Aku ikut!"
"Kamu tunggulah di kamar. Namja hanya akan menggangguku saat masak." Kata Soyeon mengobrak abrik kulkas rumah Jungkook.
"Aniya, aku akan menunggu disini. Aku akan duduk disini." Kata Jungkook menyeret kursi meja makan dan duduk disana.
Soyeon memandanginya tajam. "Awas kamu kalo ganggu aku."
"Awas juga kalo gk diberesin lagi habis masak." Kata Jungkook.
"Heh meskipun aku ini chaebeol tapi aku ini selalu masak di rumah dan aku akan menjaga dapur tetap bersih! Kau tahu itu." Kata Soyeon.
"Aigoo apa yang merasuki orangtua Moonbin, mereka menjodohkan anaknya dengan yeoja yang doyan menggunjing orang lain, kenapa mereka gk njodohin Moonbin sama kamu?" Kata Jungkook.
"Kenapa harus mengharapkan jadi istrinya Moonbin kalau aku ingin jadi istrimu." Kata Soyeon. Ini adalah efek dari persentase jadinya Jungkook tidak menganggap Soyeon serius.
Jungkook terus menatap Soyeon yang sibuk memotong wortel, dan dia menaburkan garam pada masakannya.
Tak lama kemudian Jungkook mencium aroma wangi dari panci yang sedang ditekuni Soyeon. Tapi dia memutuskan untuk tetap di tempatnya.
Lalu Soyeon membawa semangkuk besar ramyeon, yang baru keluar dari panci.
"Cuma ramyeon instan?" Tanya Jungkook yang kecewa. "Kenapa kamu pake bumbu lain kek itu masakan yang besar??"
"Masakan besar itu apa sih?" Tanya Soyeon. "Kamu mau?"
"Ahh aku jg gak tau maksudnya." Kata Jungkook.
"Aa~.." kata Soyeon meminta Jungkook membuka mulutnya.
"Kalo gk makan kamu akan sakit." Kata Soyeon.
Jungkook pun menurut dengan Soyeon karena dia malas berdebat dengannya.
---
"Kan yang masak kamu kenapa kamu juga minta aku bantuin beresin dapur?" Tanya Jungkook kesal sambil memegangi bahunya yang pegal pegal.
"Karena kamu tadi kan juga ikut makan." Kata Soyeon enteng.
"Capek ya?" Tanya Soyeon lagi.
"Iya lah!"
"Maaf yah sudah ngerepotin." Kata Soyeon, dia memijat pundak Jungkook.
Jungkook yang kecapekan itu langsung tidur. "Hah sudahlah aku harus tidur. Besok jam 12 siang kita akan jalan jalan ya?"
"Jinjja?"
"Iyaaa."
"Yesss terimakasih Jungkook ah~ saranghaeyo." Kata Soyeon tersenyum. Tapi senyumannya kemudian meluntur karena mengingat dia juga harus mundur dari Jungkook.
"Iya sesuai permintaanmu sendiri, kita akan jalan jalan beberapa hari sebelum kontrak kita berakhir." Ujar Jungkook. Lalu Soyeon memeluknya dengan senang. "Makasih Jungkook."
Jungkook bangun dari posisi rebahannya tadi.
"Loh katanya tadi mau tidur." Kata Soyeon.
"Aku pengen nonton film horror sama kamu di ind*xxi , boleh gk?" Tanya Jungkook merangkul lembut bahu Soyeon.
"Ah-" kata Soyeon. "Boleh kok."
---
Di tengah tengah film, Soyeon bersandar di bahu Jungkook. Sedangkan Jungkook terus bersembunyi di punggung Soyeon saat setannya muncul.
Diam diam Jungkook menyingkap rambut Soyeon lalu menempelkan sedot WC ajaib di dahinya.
92%
"Jungkook ah kalo mau pasang sedot WC ajaib bilang bilang dong." Kata Soyeon. "Gimana?"
"92% nih." Kata Jungkook.
"Aku yakin besok bakal jadi 100%." Kata Soyeon.
"Eh filmnya sudah selesai tuh tidur yok." Kata Jungkook.
"Kamu disana. Aku di kasur lipat ." Kata Soyeon mendorong Jungkook ke kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Forgetting You (JJK X JSY) [END]
FanfictionJeon Soyeon berusaha mundur dari Jeon Jungkook, Soyeon sudah sangat mencintai Jungkook sedangkan Jungkook risih dengan Soyeon. Soyeon ingin mundur karena ini. lalu Soyeon menandatangani kontrak dengan agensi yang menaungi dokter yang bisa mengobati...