Jantungku berdegup kencang ketika ingin keluar dari kamar mandi. Ini kali pertamanya aku merasa super deg-degan setelah menikah dengan Dani. Namun saat kubuka pintu kamar mandi, kulihat Dani sudah di atas tempat tidur lagi.
Suamiku itu sudah berpenampilan rapi. Rambutnya masih basah karena keramas, tapi sudah ia sisir. Kaos pendek dan celana trainingnya sudah menutupi tubuhnya dengan rapi. Saat ini, ia sedang fokus bermain ML dengan posisi badan telungkup di atas kasur.
Aku melangkah menghampirinya, lalu memosisikan tubuhku di sampingnya. Aku ingin sedikit bermanja-manja dengannya setelah apa yang ia lakukan tadi. Namun ia tidak menggubrisku sama sekali. Tatapannya tetap fokus pada layar handphone yang dipegangnya.
Mungkin ia malu, batinku.
Kucoba merangkul punggungnya, tapi ia tidak bereaksi sama sekali. Terpaksa aku hanya menontonnya bermain ML.
Apakah suamiku ini benar-benar bukan tipe suami yang romantis? Tapi kenapa dengan Abang bisa seromantis itu?
"Nanti sore kita ke rumahku, ya?" ajaknya, masih fokus dengan handphone-nya.
Lamunanku buyar saat suamiku tiba-tiba berbicara.
"Mau ngapain, Yang?"
"Aku mau nyuci baju."
"Pakaianmu sudah aku cuci kok. Lagi direndam. Agak siangan baru aku jemur," jawabku.
"Oh, ya sudah. Kita ke Griya aja, ya? Belanja. Aku mau masak ikan dori."
Aku mengangguk setuju. "Asyik, dimasakin Ayang! Okay deh."
Kulemparkan sebuah ciuman ke pipinya. Namun, ia tetap fokus dengan game-nya.
Its okay. Mungkin dia malu. Hihihi..
***
16 Maret 2019.
Kangen...
Siang menjelang sore ini, ku mengirimkan chat kepada suamiku setelah seharian ini aku tidak mendengar kabar darinya.
Saat ini aku sedang berada di Palembang. Sejak kemarin siang aku dan ketiga rekan kerjaku sudah tiba di Palembang. Ada meeting dengan kantor cabang di sini. Rencananya besok siang aku baru pulang ke Bandung.
Aku juga. Lagi apa?
Lagi istirahat di hotel. Ayang sudah makan?
Sudah. Kamu jangan lupa istirahat ya... Aku lanjut kerja lagi.
Semangat, sayang.
Semangat juga, sayang...
Setelah seharian ini beraktivitas, sejenak aku ingin rehat. Setelah ijin dengan Jeje yang satu kamar denganku, aku tidur sejenak.
***
Pukul lima sore aku terbangun. Jeje terlihat sedang tidur di kasur sebelahku. Malam ini agenda kami adalah menikmati hiburan malam di kawasan Jembatan Ampera. Aku sangat ingin berkunjung ke sana di malam hari. Pasti suasananya sangat indah.
Seandainya di sini aku bersama suamiku.
Masih di atas tempat tidur, aku mengambil handphone di atas meja dan membuka Instagram. Kulihat ada instastory terbaru dari suamiku yang nampak paling depan setelah instastory-ku. Aku penasaran apa yang ia unggah.
Apakah ia merindukanku?
Keningku mengernyit saat membuka cerita terbarunya yang diunggah sekitar satu jam yang lalu. Ia me-restory cerita Teh Lina. Story-nya berisi ia dikerjain oleh rekan-rekan kerjanya dengan seekor kecoa mati hingga ia berdiri di atas kursi kerjanya lalu terjatuh. Aku terkejut melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Zafina - true story [PROSES DIBUKUKAN]
Romance"Menikah denganmu adalah hal terindah di dalam hidupku. Namun ternyata.. aku tidak mengenalmu," ucap Zafina. Istri Hamdani itu menutup laptopnya. Air matanya menetes. Ia sudah tidak tahan lagi. Ia hanya ingin terbangun dari mimpi buruk ini, tapi sa...