9. TAMAN

45 6 0
                                    

9. TAMAN

"I get a little bit nervous around you" -Grindra Samudra Atlanta

"Gimana?" Tanya Abi yang baru saja datang dan duduk di sebelah Grindra. Mereka berempat duduk di warung belakamg sekolah. Lewat jalan rahasia tentunya

"JINGGA MAU!" Jawab Grindra yang sangat senang dengan kejadian tadi

"Kemana?" Tanya Gemi

"Ke taman. Dia gak mau ke salon"

"Lo pikir Jingga cewek apaan, mau dibawa ke salon. Ngawur!" Ujar Sagara kepada Abi. Abi hanya membalasnya dengan tatapan jutek

"Gue colok juga tuh mata!" Abi hanya cengengesan tidak jelas mendengar Sagara mengancamnya

"Emang lo kasih apa si Jingga sampai mau gitu?" Tanya Gemi

"Pelet lah" Bukan Grindra yang menjawabnya. Tapi Abi yang menjawabnya dengan asal

"Pelet itu apa?" Tanya Grindra di kepada Lentera. Lentera pun sedikit terkejut karena ditanya orang. Biasanya cuma Sagara, Abi dan Gemi yang bertanya kepadanya

Demi apa pun. Lentera harus menjawab apa?. Kalau Lentera menjawabnya dengan jujur pasti Grindra tidak bakalan paham juga

"Makanan ikan" Jawab Lentera yang berhasil memberi jawaban yang masuk akal

"Grindra kan kasih coklat. Kalau Grindra kasih makanan ikan yang ada malah Grindra yang kena amuk" Ujar Grindra

"Sembarangan aja lu!" Lanjut Sagara

Abi hanya cengengesan tidak jelas mendapatkan tatapan sinis milik Sagara

"Ohh iya, ponsel lo mana?" Tanya Abi kepada Grindra

"Di rumah"

"Sesekali bawa lah ke sekolah. Masa cuma di disimpen doang"

"Besok-besok"

~~~

"Lo pulang sekolah ini jalan sama Grindra?" Tanya Pitaloka histeris

"Hmm" Jawab Jingga jutek. Tidak mau membahas tentang Grindra

"Ya ampun. Lo kesambet apa?"

"Apaan sih. Gak jelas banget!"

"Emangnya lo tau dari siapa?" Tanya Jingga

"Dari Grindra lah. Kan tadi dia lewat kelas terus teriak gini 'PITALKOKA? GRINDRA SAMA JINGGA PULANG SEKOLAH INI BAKALAN JALANNNN. DOAIN LANCAR YAAA!' Gitu sih katanya" Pitaloka menjelaskan sambil menirukan sifat Grindra yang kekanak-kanakan

"Ada-ada aja" Balas Jingga sambil tersenyum titis

"Cieeee senyum karena Grindra niiii ceritanyaaaaa!!" Ujar Pitaloka yang berhasil membuat Jingga makin tersenyum

"Gue senyum aja masa gak boleh"

"Ya boleh-boleh aja sih"

"Bikin dia seneng bentar. Ntar juga gue tinggal!" Ucap Jingga yang membuat Pitaloka kembali bersikap menjadi ketus

"Jangan gitu. Kalau kena karmanya kan lu juga yang kena!" Kali ini Pitaloka menjadi sangat serius menceramahi Jingga

"Serah lu dah!" Jingga pun mengambil ponselnya dan memainkannya

~~~

GRINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang