1. JUMPA

149 13 0
                                    

1. HARI PERTAMA

"Mantra yang kau berikan cukup ampuh. Kau hanya tinggal menarik sedikit ujung bibirmu dan kemudian aku akan tersenyum sepanjang hari"

Grindra nampak dipenuhi dengan keringat. Kini ia tengah berdiri di samping gerbang, tidak berani untuk berada di depan gerbang, takut ketahuan terlambat. Grindra tidak tau apakah siswa dan siswi sudah memasuki kelas atau belum. Dari sini mana mungkin terlihat satu orang pun

"Woy!" Terdengar teriakan agak kasar yang masuk ke dalam telinga Grindra

"Lo budek?" Tanya orang itu lagi. Dengan keberanian yang dikumpulkan Grindra, Perlahan ia menoleh ke arah tersebut

Grindra mendapati seorang siswa yang acak-acakan. Baju yang dikeluarkan, rambut yang agak gondrong, baju yang tidak rapi karena belum di setrika. Cowok itu maju beberapa langkah mendekati Grindra, entah apa yang di inginkan cowok tersebut

"Duit lo mana?!" Tanya cowok itu dengan nada yang kasar

"Ada kok di kantong," Jawab Grindra jujur memberanian diri

"Kasihin ke gue duit lo!" Pinta cowok itu sambil mengancungkan tangannya tanda 'minta'

"Lo nggak mau? Berani lo ya?!" Kini nadanya semakin meninggi. "Lo nggak tau gue siapa?"

"Enggak tau, kan Grindra masih status junior. Hari ini juga hari pertama masuk kelas" Tanpa dosa Grindra mengatakan itu kepada cowok yang acak-acakan ini

"Lo junior?. Ikut gue." Dengan kasar ia menarik tangan Grindra. Cowok itu membawa Grindra entah ke mana, sepertinya sampai di belakang sekolah

"Lo berani sama gue?" Tanya cowok itu sambil tertawa. Grindra tau, pasti ini gara-gara minum-minuman yang memabukan seperti di televisi yang ia lihat. Bau nafasnya juga berbeda. Cowok ini semakin tidak terkendali, ia mulai mengeratkan tangannya, sepertinya Grindra akan dihajar olehnya

Kerah seragam Grindra di cekik kuat oleh cowok yang hina itu. Cowok itu langsung mendorong Grinda hingga ke tembok. Tangannya melayang ke arah Grindra, Grindra hanya menutup matanya, dalam beberapa hitungan detik ia akan merasakan sakit. Tetapi tunggu dulu, ini sudah hampir dua detik, dan belum terjadi apa-apa?

"Jangan main sama dia. Dia udah jadi babu gue!" Ucapan itu sontak membuat Grindra kebingungan dan membuka matanya. Tangan cowok yang melayangkan pukulan itu ditangkis oleh satu orang Senior lagi

"Kapan lo jadiin dia babu lo?" Tanya cowok itu

"Sejak MOS!"

Tangan Senior yang menolong Grindra itu ditepis oleh cowok yang tadi ingin memukul Grindra. Cowok itu menatap tajam ke arah Grindra dan langsung pergi dari sana

"Ikut gue!" Akhirnya Grindra menuruti perkataan seniornya ini

~~~

"Kenapa lo bisa dipalakin gitu?" Tanya Seniornya ini. Sepertinya seniornya ini tidak seperti senior yang dihadapi Grindra tadi

"Gak tau?" Jawab Grindra seadanya

Sambil berjalan Grindra dan seniornya entah menuju ke mana. "Kita mau ke mana?" Tanya Grindra kepo

"Ikutin gue aja"

Tibalah mereka di satu tembok yang kelihatannya sama saja dengan tembok lainnya. Seniornya itu mengambil tangga yang terletak tak jauh dari sana. Dan kemudian memasangnya.

GRINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang