29. RUMAH SAKIT 2

28 2 0
                                    

29. RUMAH SAKIT 2

Dua orang laki-laki yang berada di kursi kantin rumah sakit sedang duduk. Grindra baru saja menghabiskan makanannya, Sailendra hanya menemani Grindra untuk makan disini.

"Udah?" tanya Sailendra kepada Grindra.

"Udah," jawab Grindra dan meminum air putih yang tersedia di depannya.

"Yuk kita balik," ajak Sailendra.

"Balik kemana?"

"Balik nemuin Sagara dan temen-temennya,"

"Bentar, Grindra mau beliin mereka makanan dulu, Lendra juga mau?"

"Enggak."

Itulah Grindra, memikirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Menjadi baik baginya hal yang mudah jika kita melakukannya dengan tulus.

Grindra membeli beberapa makanan dan minuman, untuk Sagara, Gemintang dan Abi supaya mengisi perut mereka yang belum terisi.

Setelah Grindra membelikan makanan untuk teman-temannya, ia beranjak pergi bersama Sailendra untuk menemui teman-temannya yang sedang menunggu kabar Lentera.

Setelah berjalan cukup jauh, Grindra dan Sailendra akhirnya sampai. Teman-temannya hanya berdiam diri, tidak ada percakapan diantara mereka.

"Makan dulu," ucap Grindra seraya membagikan makanan dan minuman kepada Abi, Sagara dan Gemintang.

Abi dan Gemintang menerima makanan, sedangkan Sagara masih termenung, seperti jiwanya tidak ada di sini, sedangkan fisiknya ada disini.

"Gara, lo harus makan dulu," ujar Gemintang agar Sagara mau makan walaupun sedikit.

Sagara tidak menjawab perkataan Gemintang, ia masih saja termenung.

"Gara, lo harus makan," kata Gemintang lagi.

"Gue nggak mau makan," balas Sagara dengan suara yang sangat pelan.

"Gar, Lentera nanti butuh temen buat jagain dia, lo nggak mau jagain dia?" tanya Gemintang.

Akhirnya Sagara mau menolehkan pandangannya ke arah Gemintang. "Maksud lo?" tanya Sagara.

"Kalau Lentera udah siuman, lo mau nggak jagain dia? Dia butuh temen loh,"

"Iya, iya gue mau,"

"Kalau mau sekarang lo makan dulu ya? Biar nanti ada tenaganya."

Sagara mengambil makanan di tangan Grindra, ia membuka bungkus makanan itu lalu memakannya.

"Lendra mau?" tanya Grindra kepada Sailendra.

"Enggak," jawab Sailendra.

Pintu ruangan yang ditempati oleh Lentera sekarang dibuka oleh Dokter yang menangani Lentera. Dokter itu keluar dari ruangan. Abi, Lentera, Gemintang, Grindra dan Sailendra tentu saja buru-buru menghampiri Dokter tersebut.

"Permiso Dokter, ada kabar dari temen saya?" tanya Sagara cemas.

"Teman kalian baik-baik saja. Dia juga sudah siuman, kalian boleh pergi menjenguk dia tapi jangan lama," kata Dokter dengan sangat.

"Baik Dok, terima kasih banyak!" balas Sagara dengan sangat senang sekali.

Mereka berlima masuk ke kamar pasien yang ditempati oleh Lentera dengan pelan-pelan, takutnya akan mengganggu Lentera yang masih harus memulihkan tubuhnya.

"Hai?" sapa Sagara kepada Lentera dengan wajah yang sangat senang.

"Hai," sapa Lentera balik dengan sedikit mengangkat ujung bibirnya, tersenyum. Seperti yang kalian ketahui, Lentera bukan tipe orang yang suka tersenyum, jadi jika orang melihat senyumnya mungkin akan sangat beruntung karena bisa melihatnya.

GRINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang