22. PESAN UNTUK JINGGA DARI BINTANG
Semua siswa dan siswi Ilford High School dikumpulkan di ruang aula besar milik sekolah. Masing-masing siswa dan siswi harus berbaris rapi sesuai kelas mereka, semuanya memiliki pasangan antara perempuan dan laki-laki, hanya Grindra seorang diri yang tidak mendapatkan pasangan berbaris, dan dirinya berbaris paling belakang, dan di depannya adalah Bintang.
Kepala sekolah bersama rekan-rekan guru lainnya sedang berdiri di depan untuk menyampaikan sesuatu yang penting, Kepala sekolah sedang berdiri di mimbar.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sekolah kita akan mengadakan festival Ilford!" kata Kepala sekolah memberi tahu, setelah mengatakan itu semua siswa dan siswi bertepuk tangan.
"Sekarang, kita akan mengatur nama-nama dari panitia yang akan bertanggung jawab penuh atas kegiatan ini, dan para pengurus harus berfikir matang dan pintar di kelasnya masing-masing."
Kepala sekolah membuka kertas yang berisikan nama-nama dari panitia yang nantinya akan bertanggung jawab untuk kegiatan ini.
"Untuk kelas sepuluh, ketua panitianya adalah Sherry Graham!"
Siswi paling pintar dan cerdas yang bernama Sherry Graham itu pun maju dengan tersenyum manis, semua siswa dan siswi bertepuk tangan untuk Sherry. Memang pantas dia mendapatkan pujian serta tepuk tangan dari orang-orang karena ia memang cerdas.
"Untuk wakil panitia kelas sepuluh adalah Harris Kennedy!"
Riuh tepuk tangan sekali lagi menggema di ruang aula, Harris dikenal karena ia memiliki bakat pada musik. Harris maju dan berbaris di samping Sherry.
"Dan untuk anggotanya adalah, Jerricho Kennedy!"
Jerri maju ke depan dan berbaris di samping Kakaknya Harris.
"Kedua bersaudara ini memang memiliki kelebihan, tapi disisi lain Jerri nakal dibanding Harris." ucap Kepala sekolah dan membuat semua orang yang berada di aula tertawa.
"Untuk anggota yang kedua adalah Lisa Wayne!"
"Dan anggota ketiga adalah Connor Anderson!"
"Connor dan Jerricho memang tidak bisa dipisahkan." sekali lagi semua orang tertawa.
"Dan untuk anggota terakhir, Grindra Samudra Atlanta!"
Grindra terkejut saat Kepala sekolah mengatakan itu, semua mata tertuju pada Grindra, ia tidak tau harus melakukan apa.
Grindra berjalan menuju panitia yang telah dibuat itu, tidak ada tepuk tangan, tidak ada suara sedikitpun, hanya tatapan tidak suka yang didapatkan oleh Grindra.
~~~
"Grindra!" panggil Bintang ketika melihat Grindra yang baru saja berjalan keluar dari pintu aula.
"Ada apa?" tanya Grindra. "Bantuin gue minta maaf sama Jingga." mohon Bintang.
"Jingga nggak bakalan maafin Bintang, itu juga karena Bintang."
"Grin, tolong dong Grin. Gue udah mau temenan sama lo kan?"
Kalau dipikir-pikur lagi, ada benarnya juga kata Bintang, cuma Bintang di angakatannya yang mau berteman dengan Grindra.
"Gue udah mau temenan sama lo Grin, masa lo nggak mau bantuin gue?" mohon Bintang sekali lagi. Sungguh, Grindra tidak bisa membiarkan orang-orang memohon kepadanya.
"Bantuin dong, Grin?!"
"Lo mau kan?"
"Iya." walau berat hati mengatakannya, tapi Grindra tidak tega melihat Bintang yang sudah memohon-mohon kepadanya.
"Jingga ada di depan kelasnya," ujar Bintang memberi tau.
Grindra berjalan menuju kelas Jingga untuk menyampaikan permintaan maaf dari Bintang. Jingga berada di depan kelasnya sambil mengobrol bersama teman-temanya.
"Jingga?" panggil Grindra.
"Jingga?" panggil Grindra lagi. Jingga menolehkan kepalanya menghadap Grindra
"Apa?" tanya Jingga ketus.
"Bintang mau minta maaf sama Jingga." ucap Grindra membuat Jingga memutar bola matanya malas.
"Bilangin ke dia, jangan suruh orang lain untuk minta maaf, cupu tau nggak?!"
Grindra berjalan menuju kelasnya untuk menemui Bintang, sedangkan Bintang sedari tadi menunggu kabar dari Grindra.
"Gimana Grin?" tanya Bintang setelah Grindra masuk ke kelas.
"Kata Jingga, jangan suruh orang lain untuk minta maaf."
Bintang memegang kepalanya prustrasi, ia tidak menyangka bahwa perbuatan buruk yang ditutup-tutupinya akan bocor dan terbongkar.
"Bilangin lagi ke Jingga, gue nyesel waktu itu melakukan itu di belakang dia."
Grindra berjalan menuju Jingga yang masih mengobrol bersama teman-temannya. Jingga menoleh dan melihat Grindra yang berjalan untuk menemuinya.
"Jingga, kata Bintang-"
"Jangan sebut nama dia lagi, jangan lo dateng ke gue buat nyampein pesan dia atau lo nggak bisa deket gue lagi!" bentak dan potong Jingga membuat orang-orang melihat ke arah Grindra. Jingga langsung pergi meninggalkan Grindra yang masih berdiri di sana.
Grindra berjalan kembali menuju kelasnya untuk menyampaikan pesan Jingga. "Jingga nggak mau kalau Bintang nyuruh Grindra buat nerusin pesan."
"Grindra lo harus terusin pesan gue." jata Bintang masih tidak mau kalah.
"Kalau Grindra yang nerusin pesan Bintang, nanti Jingga nggak mau ketemu Grindra lagi!" balas Grindra membela diri.
"Gue nggak mau tau, lo harus terusin pesan gue!"
"Kata Jingga lo cupu karena nggak bisa minta maaf sendiri!"
"Mau cupu atau apa kek, yang penting lo cepetan pergi ke Jingga!"
"Bintang-"
"Cepetan Grindra!"
Keributan antara Bintang dan Grindra menjadi bahan tontonan untuk siswa dan siswi di kelas mereka.
"Grindra nggak mau!"
Grindra pergi meninggalkan Bintang yang mata dan wajahnya sudah nenerah karena kesal.
~~~
Hai temen-temen!
Jangan lupa untuk vote, komen dan share ke temen-temen kalian atau sosial media kalian dan Follow akun Wattpad ini!Jangan menjadi silent readers teman-teman.
Follow instagram:
AlbericgilbranWpricc

KAMU SEDANG MEMBACA
GRINGGA
Novela JuvenilGrindra Samudra Atlanta, adalah siswa yang sangat Hiperaktif dan pakaiannya yang kelewatan rapi. Sejak Masa Orientasi Siswa ia bahkan belum mendapatkan teman di sekolah barunya, satu orang pun tidak mau berteman dengannya serta Aksi Bullying dari te...