-Membujuk
Ini hari kelima dirinya mengikuti MOS. dan semuanya masih aman aman saja. Kecuali, ketika Zidan menatap garang lelaki yang ada di sekitar Tania.
Tania mendengus, melihat keprotektifan seorang Zidan Natariksa. Selalu terlihat menggemaskan, meski Putri selalu menyebut jika Zidan menyeramkan.
"Udah makan belum?" tanya Tania kepada Zidan.
Lelaki itu menggeleng. Ia menatap ponselnya, terlihat sibuk sekali.
"yaudah aku pergi, aku nya juga di cuekin." pukas Tania merasa kesal.
Sebelum gadis itu akan berdiri, Zidan langsung memegang lengan Tania. Ia menyematkan jari jari nya ke jari jari Tania. Dan kembali sibuk dengan ponselnya.
Oke, Tania mulai jengah.
"lagi apa sih? Sibuk banget?"
"gk lagi apa-apa."
Tania mencebikan bibirnya. Melihat Zidan ia langsung mengingat bundanya, Adara. Ia langsung merindukan Bundanya yang menggemaskan itu.
"Zidan, nanti anterin aku kerumah Bunda ya?"
Zidan mengangguk. Ia segera memasukan ponselnya kesaku baju. Lelaki berumur 19 tahun itu menatap Tania lekat.
"apa?"
Zidan lagi-lagi hanya menggeleng. Tania selalu merasa aneh dengan sikap Zidan. Selalu berubah-ubah.
"setahun lagi, gue lulus. Lo sendirian disini."
Tania menganga, lulus nya kan masih lama. Kenapa Zidan sudah berfikir sejauh itu.
"dan gue udah suruh, Anak kembar itu jagain lo disini, setelah lulus gue."
"Si kembar? Kenan dan Keano? Diakan masih Smp!"
"gue lulus, mereka juga lulus SMP."
Tania mengerjapkan matanya. Kenan dan Keano adalah anak dari tante Serin dan Om Dhika. Dan mereka sekarang tinggal di bandung, bukan di jakarta! Oh, astaga. Apakah Zidan tengah memerintah bocah kembar itu.
"gak usah. Mau tinggal sama siapa dia disini?"
Zidan menatap Tania. "itu biar jadi urusan gue."
Tania melepaskan tangannya dari genggaman Zidan. "Zidan, aku bukan anak kecil lagi. Gak usah di jagain gitu kayak bakal ada yang ngebunuh aku saat itu juga!" kesal Tania. Ia kadang suka kesal dengan Zidan yang suka semaunya.
BRAK!!
Tania terperanjat, begitupun para siswa yang melewati mereka ikut terkejut.
"jangan sekali-kali ngomong gitu, Jolie." desis Zidan menatap marah Tania.
Mata Tania berkaca-kaca. Jika nama Akhirnya sudah di sebut berarti Zidan sudah sangat marah padanya.
"Kamu selalu begitu. Berbuat semau kamu. Aku kadang suka cape, Dan. Aku cape selalu menyikapi kamu yang egois ini. Kadang aku selalu berfikir, kamu lebih berkuasa daripada papaku!"
Tania pergi meninggalkan Zidan yang tengah mengatur emosinya. Meski gagal karena Tania mendengar suara meja terbalik serta barang barang disana.
Zidan selalu tidak bisa mengatur emosinya terhadap Tania. Ia akan sepertu kesetanan jika menyangkut permasalahan dirinya dan Tania.
•...•
"Tania, lo lagi marahan sama Kakak lo?" tanya Putri begitu kepo.
Tania mengangguk sedih. Ia menyeruput minumannya dengan malas. Tentu gadis itu merasa sedih karena marahan dengan Zidan. Hanya saja sekarang masalahnya fatal. Zidan membawa seseorang untuknya. Kenapa gak sekalian aja nyewa bodyguard.
"Tan, Zidan kesini!" bisik Lala yang begitu fokus menatap Zidan yang berjalan ke arahnya.
Sedangkan Tania hanya mendengus malas.
"Nia?"
Tania memutar bola matanya malas saat nama kesayangan itu di sebut.
"Apa?"
"Masih marah, hm?" tanya Zidan begitu pelan seperti berbisik.
"yaiyalah... Aku marah soalnya kamu bawa bawa orang lain. Aku gak suka. Cukup kamu aja yang jagain aku, jangan yang lain!" cerocos Tania dengan kesal.
Putri dan Lala mengerjap lalu melirik satu sama lain merasa aura tempat ini begitu panas.
Sedangkan Zidan menghela nafasnya mencoba meredam emosinya. Ia tahu, seisi kantin tengah menatapnya.
"yaudah maaf,"
"iya,"
"Maaf Nia," pinta Zidan.
"Iya ih!"
"Tania kalo kamu maafin aku, muka nya jangan ke minuman itu tapi ke aku!" desis Zidan.
Tuhkan! Minta maaf saja harus mengatur ngatur!
Tania langsung menatap Zidan, "Iya aku maafin, puas?"
Zidan tersenyum singkat lalu mengangguk.
Tania menunduk melihat tangan Zidan yang lecet. Kenapa lelaki itu tidak bisa mengontrol emosinya.
"sini aku bersihin lukanya,"
Zidan langsung duduk dan memberikan tangannya kearah Tania. Putri dan Lala
yang menatap itu semua langsung ragu jika mereka hanya adik dan kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tania Jolie(SELESAI)
Teen FictionBagusnya, follow sebelum membaca... Tania kira, semua yang ada di diri Zidan sudah ia ketahui dari luar maupun dalam. Namun semuanya salah ketika zidan tiba tiba menghilang dan Tania dibawa ke singapura oleh ayahnya. "jangan pergi lagi, jangan zid...