14• OH SHUT UP!- Terbongkar

720 38 1
                                    

"TERBONGKAR"


Karel menatap tajam Dimas dan Adara. Ia tahu bahwa ada sesuatu yang dia tidak tahu di keluarga Natariksa ini. Tapi Karel tahu sangat, bahwa Zidan memiliki mental yang buruk.

"Ada apa sebenernya? Apa yang terjadi sampai Zidan harus seperti ini lagi?"

Dimas dan Adara bungkam. Adara bahkan kembali menangis saat tau adiknya masuk rumah sakit.

"gue tau ini bukan hak gue buat tau semua hal tentang keluarga lo. Tapi semua ini pasti nyangkut sama anak gue. Gue gak mau terjadi apa apa sama anak gue." tutur Karel.

"apa setelah gue kasih tau apa masalahnya, lo masih mau ngasih Tania ke Zidan?" tanya Dimas dengan sinis.

"Maksud lo?"

"jangan mas. Kasian Zidan, sayang. Aku gak mau Zidan makin down." ucap Adara yang melarang suaminya mengatakan yang sebenernya.

"Tolong Rel, Zidan butuh Tania. Kamu jangan jauhin Tania dari Zidan." pinta Adara kepada Karel yang membuat lelaki itu menghela nafas nya panjang.

Tiba tiba pintu ruang rawat terbuka. Dan keluarlah istri Karel, Sandra.

"Tania gak ikut keluar?" tanya Karel karena tidak melihat putrinya keluar.

"Dia gak mau satu langkahpun jauh dari Zidan, mas." ungkap Sandra dengan nada lelah.

Hening sesaat sampai salah satu dokter yang memeriksa Zidan datang. "keluarga Zidan Natariksa?"

"saya dok, saya kakaknya." acung Adara.

Dokterpun menyuruh masuk Adara dan Dimas ke arah ruangannya. Sedangkan Karel dan Sandra memutuskan mencari makan di kafetaria.

"bagaimana keadaan adik saya dok? Dia baik-baik aja kan?"

Dokter menarik nafasnya sesaat. "sebelumnya apakah kalian tahu kalau sodara Zidan memakai obat?"

Adara terdiam sesaat. Merasa tidak menyangka kalau adiknya sebegitu brutal dan nakal. Sedangkan Dimas merasa bersalah karena menyembunyikan tentang ini kepada istrinya.

"kamu tau kan, mas?" tanya Adara dengan nada berat penuh kecewa.

"mas? Mas tau kan? Kenapa gak cegah Zidan buat gak ngelakuin itu? Kenapa mas gak ngasih tau aku?"

Dimas diam mendengarkan Adara yang bertanya bertubi-tubi. Ia merasa gagal menjadi suami dari Adara dan kakak ipar untuk adiknya.

"maaf, tapi aku juga gak bisa cegah. Zidan terlalu keras, Ra."

"sebelum terlambat lebih baik nak Zidan masuk rehab. Karena lambat laun polisi akan mencari dia." ucap sang dokter. Untungnya dokter yang menangani Zidan adalah dokter keluarga Dimas.

---

"Zidan kapan bangun sih? Zidan gak tau yah kalo Tania Khawatir sama Zidan. Zidan bangun yuk," lirih Tania sembari mengusap-usap punggung tangan Zidan.

"kak udah lah. Kak Zidan kan di suntik penenang sama dokter. Masih lama bangunnya." seru Aidan merasa jengah.

Tania langsung menoleh kearah adiknya kesal, "kenapa kamu kayak benci banget sama Zidan? Dia gak punya salah apa apa sama kamu." gertak Tania kesal.

Sedangkan Aidan mendengus, "well bukan nyakitin gue sih. Lebih tepatnya nyakitin kakak kesayangan gue." ucap Aidan dalam hatinya.

Meski ia tahu semua kebusukan Zidan terhadap Tania. Ia tidak berhak untuk memberikan hal buruk itu kepada kakak nya. Biarkan Zidan yang berkata jujur atau Aidan akan membawa Tania untuk pergi menjauhi Zidan.

------

jangan lupa kasih bintang nya yah. Gratis tis tiiiisss...

Terimakasih udah baca:')

Tania Jolie(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang