Taehyung menatap wajah damai Sohee yang sangat pucat di atas tempat tidur ruang UKS. Tangannya menggenggam tangan Sohee besamaan dengan rasa bersalah yang terus menggerogoti dadanya. Dunia rasanya seperti berhenti berputar ketika ia melihat Sohee terjatuh di depannya dengan napas tersengal dan wajah pucat. Dengan cepat Taehyung menggendong Sohee ala bridal style dan membawanya menuju UKS setelah memerintahkan Daniel, Daehwi dan Minhyun untuk masuk ke dalam kelas.
Harusnya ia profesional, tidak bertindak seperti anak-anak yang mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan. Sesaat ia merasa gagal sebagai seorang guru ketika melihat muridnya kesakitan sekaligus gagal menjadi seorang calon suami yang baik ketika melihat gadisnya terbaring menyedihkan seperti ini.
Begitu sampai di UKS, penjaga UKS langsung memberikan pertolongan pertama untuk Sohee. Beruntungnya di UKS ini tersedia inhaler sehingga pernapasan Sohee dapat terbantu. Dari situlah Taehyung menyadari jika Sohee punya riwayat penyakit asma dan hampir membahayakan gadis itu. Setelah diberi pertolongan pertama, siswi yang tengah mendapat giliran menaga UKS tersebut beranjak keluar dan meninggalkan Sohee yang terbaring di atas ranjang UKS dan Taehyung yang duduk di samping ranjangnya.
Untuk beberapa saat hening menyelimuti keduanya. Sohee hanya menatap langit-langit UKS dengan pasrah sementara Taehyung masih setia menatap wajah gadis itu. Tak ada satupun yang membuka percakapan dan membuat Sohee sedikit muak. Hingga akhirnya Taehyung membuka suara terlebih dahulu dan membuat Sohee terkejut.
"Kenapa kamu gak bilang punya penyakit asma?"
Sohee terdiam dan mengeratkan sebelah tangannya yang menggenggam selimut, "Maaf, pak."
Taehyung menghela napas lalu melepaskan tangannya. Sohee terkejut namun ketika ia melihat Taehyung menyampirkan tas ransel milik Sohee di punggungnya membuat gadis itu kembali bertanya-tanya.
Pria itu menggendong Sohee ala bridal style dan membuat Sohee sedikit gugup. Pasalnya saat ini mereka masih berada disekolah dan Sohee tidak ingin terkena masalah dengan menyebarnya gosip-gosip aneh yang menyeret namanya.
"B-bapak mau ngapain?"
"Bawa kamu pulang."
Sohee membulatkan mata lalu menjawab, "S-saya bisa jalan sendiri kok, pak. Turun-"
"Diam."
Sohee membungkam mulutnya ketika satu kau tersebut meluncur dengan nada dingin dari bibir Taehyung. Sohee menunduk dan Taehyung masih belum juga beranjak dari ruang UKS.
"Tapi kan saya malu kalo diliat orang lain, pak," lirih Sohee
Mendengar penuturan dari gadis itu membuat Taehyung menyadari jika jam pelajaran masih berlangsung. Tentu saja ia mengerti maksud Sohee. Ia tidak ingin mereka menjadi tontonan untuk warga sekolah. Akhirnya Taehyung melontarkan usulnya sambil tersenyum tipis.
"Ya udah kamu pura-pura tidur aja. Sisanya biar saya urus."
Sohee menuruti perkataan Taehyung. Ia bahkan tidak punya tenaga apapun untuk bertanya. Tubuhnya terasa ringan ketika kaki panjang milik pria itu melangkah meninggalkan ruang UKS.
Sayup-sayup ia mendengar suara bisikan dari beberapa orang yang mereka lewati. Tak terdengar jelas memang namun tetap saja mengganggu indra pendengaran gadis itu. Hingga akhirnya rungu nya mendengar suara Taehyung berbincang Jimin yang membuat gadis itu hampir lompat dari posisinya.
"Loh, itu si Sohee kenapa? Habis ngapain lu berdua woy!"
Taehyung memutar bola matanya bosan lalu menjawab, "Suara lu itu kecilin, goblok."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Tan 90✔
Fanfiction[Completed] "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga." -Min Sohee- "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga." -Kim Taehyung-