Sohee menghidangkan lauk pauk sederhana masakannya dan juga tambahan mie rebus yang ia bawa tadi. Hyunjae sendiri bahkan heran ketika melihat penampakan mie rebus di meja makannya.
"Kamu beli mie rebus tadi?"
"Oh itu. Tadi tadi ada nenek bawa belanjaan terus jatuh. Jadi tadi Sohee tolongin. Terus pas pulang malah dikasih mie rebus. Eh tapi lumayan deh, pa hehe."
Hyunjae tertawa mendengar cerita anaknya lalu mengusak rambut Sohee dengan lembut. Sohee sendiri juga terkekeh mendapat perlakuan seperti itu. Mereka langsung memakan makan malam yang sedikit terlewat karena Sohee pulang agak terlambat. Setelah selesai makan dan mencuci piring, Sohee ikut bergabung dengan papanta di sofa ruang tengah. Tanpa basa-basi Sohee duduk dan memeluk pria tua itu dari samping.
"Kenapa, hm?"
Hyunjae sendiri tidak keberatan jika putri semata sayangnya berada dalam mode manja seperti ini. Justru ia merasa senang karena sudah sebesar apapun fisik dan pikiran sang anak, ia masih tetap seorang anak kecil dimata ayahnya.
"Gapapa. Sohee cuma kangen papa."
Hyunjae tertawa agak keras karena mendengar jawaban sang anak, "Kita ketemu tiap hari masa kangen juga, hm?"
Hyunjae berkata demikian seraya menarik hidung mancung Sohee dan membuat Sohee berteriak lalu semakin mengeratkan pelukannya.
"Papa iihhh.."
Hyunjae kembali tertawa. Melihat anaknya masih tak segan bermanja ria dengannya membuat hatinya menghangat.
"Kamu ini udah mau jadi istri orang masih aja manja."
Beberapa detik mereka berdua terdiam. Hyunjae merasa sedikit bersalah karena membahas soal perjodohan ini. Satu tangannya mengelus rambut Sohee dengan lembut. Perlahan Sohee memejamkan matanya.
"Papa serius mau nikahin Sohee sama pak Taehyung?"
"Pak Taehyung?"
"Ish. Kan dia guru Sohee, pa "
"Oiya papa lupa. Hahaha, maklum lah papa udah tua."
Sohee terkekeh pelan dan menepuk dada papanya dengan gemas, "Jawab dong pa, pertanyaan Sohee tadi."
"Ah itu. Ya iyalah papa serius."
"Sohee kan masih sekolah, pa."
Usapan lembut di kepalanya berubah menjadi cubitan gemas yang diterima Sohee di pipinya. Sohee kembali berteriak sementara papanya berkata, "Kamu ini udah gak sabar nikah atau gimana? Ya nikahnya nanti kalo kamu udah tamat."
"Yaelah si papa. Sohee kuliah dulu kek. Terus kerja. Bahagia in papa dulu. Masa tiba-tiba Sohee nikah sebelum balas jasa papa ke Sohee."
Perlahan Hyunjae mendorong tubuh Sohee yang memeluknya. Ia menggenggam kedua tangan Sohee dengan satu tangannya dan tangan yang lain menyentuh pipi anak gadisnya yang mulai beranjak dewasa.
"Kalo nunggu kamu dewasa terus kerja, berarti Taehyung udah terlalu tua buat nikah, nak."
"Tapi gak harus sama pak Taehyung kan Sohee nikahnya."
"Dengarkan papa."
Sohee memasang wajah bingung ketika ekspresi papanya menjadi serius.
"Kamu adalah harta papa yang paling berharga. Kamu sangat mahal di mata papa. Papa gak mau pria sembarangan yang memiliki harta papa ini."
Mata Sohee mendadak turun kebawah, hanya bisa menunduk ketika sekilas kejadian di masa lalu muncul kembali di kepalanya.
"Papa percaya penuh dengan keluarga Kim. Taehyung juga kelihatannya pria yang baik, kan? Atau papa salah mengira?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Tan 90✔
Fanfic[Completed] "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga." -Min Sohee- "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga." -Kim Taehyung-