"Kamu yakin mau nerima perjodohan ini kayak gitu aja?"
"Maksudnya?"
"Sampe kapan hidup kamu kayak gini terus, Tae? Dari dulu kamu selalu patuh sama orang tua kamu. Kamu gak pengen gitu buat hidup bebas dengan pilihan kamu sendiri?" ujar wanita itu.
"Jangan berbelit. Apa maksud ucapan lo barusan?"
Nara meletakkan garpu dan sendoknya di atas piring lalu menatap Taehyung dengan serius, "Kamu sadar gak sih sama apa yang kamu lakukan sekarang? Anak itu masih muda banget. Dia punya cita-cita yang harus dia gapai. Terus kamu mau mutuskan cita-cita dia buat nikah sama kamu, gitu?"
Taehyung mematung mendengar penuturan dari wanita itu. Tiba-tiba jantungnya berdetak dengan kencang. Matanya memandang piringnya yang sudah kosong seraya berpikir keras akan hal itu.
"Perjalanan dia masih panjang, Tae. Sedangkan kamu udah cukup mapan untuk nikah. Kalo emang kamu mau nikah, harusnya bukan sama dia, Tae. Kamu tega biarin anak kecil kayak dia harus patahkan mimpinya demi pernikahan dini kayak gini?"
Taehyung menghela napas lalu mendongak dan mendapati wajah Nara yang tengah tersenyum manis padanya. Satu tangan wanita itu terulur dan menggengam tangan Taehyung dengan erat. Tatapannya memancarkan keyakinan, seolah apa yang ia katakan selanjutnya adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan saat ini.
"Aku kembali, Tae. Ini saatnya kamu membuat keputusan sendiri. Ayo kita dapatkan kebebasan yang selama ini gak pernah kamu dapatkan. Ini yang terbaik, Tae. Demi kamu, dan demi anak itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Tan 90✔
Fanfic[Completed] "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga." -Min Sohee- "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga." -Kim Taehyung-