Sohee meminum air mineral yang disediakan di dalam botol. Perutnya terasa kenyang setelah memakan makan malam yang disediakan oleh panitia acara. Tak lama kemudian Sana menoleh ke arahnya guna mengajak mengobrol namun gadis itu malah mengaduh kesakitan.
"Kenapa lo?" tanya Sohee.
"So, coba liat punggung gue. Kok rambut gue kayak ditarik, ya?"
Sohee pun menurut dan menyuruh Sana berbalik. Gadis itu melihat keadaan tubuh bagian belakang gadis itu dengan jeli lalu berkata, "Rambut lo nyangkut di resleting dress nya. Kuy ke toilet. Biar kita perbaiki."
Sana pun menuruti perkataan Sohee dan langsung bangkit. Kepala gadis itu sedikit mendongak karena hal tersebut, membuat Sohee meringis melihatnya.
"Titip tas gue, ya. Gue ke toilet sebentar," ujar Sohee kepada Areum dan dibalas dengan anggukan oleh gadis itu
"Oke."
Kini Sohee dan Sana berada di toilet. Gadis itu membuka resleting dress milik Sana perlahan. Sesekali Sana mengaduh kesakitan dan membuat Sohee semakin kalut.
"Aduh lo jangan gitu dong, San. Ini gue udah pelan, loh."
"Tapi ini sakit banget loh, So."
Kini Sohee melakukannya lebih pelan namun gadis itu tetap teriak.
"Sabar, nyet," ujar Sohee lalu memukul kepala Sana.
"Sakit, njing," balas San tak kalah sewot.
Karena tak tahan akan rasa sakitnya, gadis itu pun menyuruh Sohee unuk menggunakan gunting. Untung saja mereka menemukan gunting di dalam laci dekat wastafel. Mau tak mau Sana harus merelakan rambut bagian dalam nya tergunting begitu saja.
"Udah mendingan?"
"Udah aman kok. Thanks ya. Entar resleting nya gue minta ke mama buat perbaiki deh," ujar sana seraya membenahi penampilannya.
Sohee dan Sana pun kembali ke meja. Kedatangan mereka langsung disambut dengan pertanyaan dari Areum.
"So, bawa lip tint atau lip cream, gak? Kata Hyera bibir gue pucet, ya?"
Sohee mengangguk pertanda setuju lalu berkata, "Hooh. Harusnya lo jangan pake warna coral, sih. Entar gue cek."
Tangan gadis itu merogoh tas nya guna mengambil lip cream miliknya. Areum pun mengalihkan pandangan ketika Daniel memanggilnya. Saat Sohee menemukannya, gadis itu tak langsung memberikannya kepada Areum karena merasa ada yang berbeda dengan tektur tempat lip cream nya. Gadis itu pun memandangnya dengan teliti dan mendapati sebuah kertas yang menempel di sana dengan tulisan yang membuat tubuh gadis itu menegang seketika.
Jam 9. Halte bus dekat Sunny Cafe
Sial. Ini pasti ulah pengirim pesan misterius tersebut. Mendadak gadis itu mengedarkan pandangannya menuju segala penjuru ruangan di aula. Apa jangan-jangan ada Kwon Nara disini?
Dengan cepat gadis itu memasukkan lip cream nya ketika Areum berbalik menghadapnya, "Mana dia?"
"G-gue gak bawa. Sorry, ya."
Areum pun mengangguk paham lalu bertanya kepada Sana. Selanjutnya Sohee menatap jam tangan dan melihat jarum jam berada di dekat angka sembilan. Masih ada waktu lima belas menit namun gadis itu ragu untuk menuruti hal tersebut.
Ketika semua orang larut dalam obrolannya, Sohee menatap kembali lip cream dengan tulisan tersebut di tangan sebelah kirinya. Tak lama kemudian Taehyung datang dan menarik tangan kanan Sohee dan membuat gadis itu tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Tan 90✔
Fanfiction[Completed] "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga." -Min Sohee- "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga." -Kim Taehyung-