"Sohee."
Gadis itu menoleh ke asal suara dan menaapati Taehyung yang tengah menatapnya dengan intens. Gadis itu memiringkan tubuhnya menghadap Taehyung lalu mengangkat sebelah alisnya, seolah memberikan jawaban atas panggilan dari pria itu.
"Saya minta maaf."
Keduanya terdiam. Jika kalian pikir karena di rumah mereka mulai ribut seperti biasanya pertanda sudah berbaikan, maka kalian salah. Nyatanya setelah Nara pergi begitu saja tanpa berpamitan langsung membuat keduanya menjadi canggung, padahal sebelumnya mereka tertawa bersama.
"Untuk apa, pak?"
Taehyung menyandarkan punggungnya lalu menatap ke arah jalanan di daerah perumahan Sohee yang sunyi, "Karena buat kamu marah."
Sohee tak menjawab apapun setelahnya. Ia hanya bingung untuk memberikan respon. Gadis itu ingin sekali bertanya namun ia takut jika Taehyung tak menjawab pertanyaannya.
"Kwon Nara, dia itu siapa, pak?"
Taehyung tersenyum tipis mendengarnya. Ia yakin Sohee pasti menanyakan hal ini padanya.
"Kalo saya cerita sekarang waktunya gak cukup."
Sohee menghela napas lalu memandang Taehyung dengan kesal, "Saya masuk, pak."
Baru saja ingin membuka pintu mobil, dengan cepat Taehyung menarik tangan Sohee dan membuat gadis itu menghadap nya kembali. Sohee terkejut dengan serangan mendadak seperti itu sementara satu tangan Taehyung yang lain menyusuri pipi gembil gadis itu.
"Saya kangen sama kamu."
Mendengar Taehyung berkata demikian membuat senyuman manis gadis itu terbit begitu saja, "Makanya jangan sok-sok an gak ada kabar."
Taehyung tertawa gemas lalu mencubit pipi gadis itu. Mereka tertawa bersama setelah beberapa hari saling diam satu sama lain, seolah selesai sudah perang dingin yang sempat menimpa mereka.
"Masuk sana. Belajar yang bener biar gak goblok."
Dengan cepat Sohee melayangkan pukulan ringan untuk Taehyung dan membuat pria itu meringis kesakitan.
"Gak usah lebay, pak."
Taehyung menatap wajah Sohee dengan lembut lengkap dengan senyuman manisnya. Sohee sendiri pun tak menunjukkan respon apapun lantaran sibuk dengan debaran jantungnya. Salah satu tangan pria itu menggenggam tangan Sohee dengan erat, seolah tak ingin menimbulkan celah sedikitpun diantara kedua telapak tangan tersebut.
"Apapun yang terjadi, jangan pergi dari saya."
***
Sohee melangkahkan kakinya menuju halte. Kepalanya menunduk lantaran matanya tak tahan dengan sinar mentari yang menyilaukan. Berkeliaran di jalanan saat tengah hari menanglah ide buruk yang sudah Sohee jalani selama seminggu ini. Biasanya ia tak masalah dengan panas terik beberapa hari yang lalu karena obrolannya dengan Areum dan Hyera membuatnya tak merasakan hal itu. Namun untuk hari ini hal tersebut tak berlaku karena nyatanya ia tengah berjalan sendirian karena Areum dijemput oleh mamanya dan Hyera dijemput oleh kakaknya.
Kepala Sohee mendadak mendongak ketika mendapati sepasang high heels mahal di depan sepatu sekolahnya. Wajah gadis itu mendadak was was ketika mendapati seorang wanita yang mengenakan kacamata hitam. Bahkan gadis itu curiga jika wanita di depannya ini buta dan minta dituntun menuju halte.
"Kita ketemu lagi, anak manis."
Sohee menaikkan sebelah alisnya. Saat wanita itu membuka kacamatanya barulah Sohee tersadar. Gadis itu membulatkan bibirnya membentuk huruf O lalu berkata, "Eh mbak Nara. Mau kemana, mbak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Tan 90✔
Fanfiction[Completed] "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga." -Min Sohee- "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga." -Kim Taehyung-