Ini chapter terakhir. Baca pelan-pelan ya^^ oh iya dibawah juga ada something buat kalian. Boleh dong aku minta tanggapan dari kalian hehe. Tencuuu~
*
*
*Sohee menatap bayangan dirinya di cermin. Gaun pengantin berwarna putih melekat sempurna di tubuhnya. Sunmi memasangkan hiasan kepala di sisi sebelah kiri kepala gadis itu sebagai sentuhan akhir, menambah kesan anggun dan menggemaskan disaat bersamaan. Atas permintaan Sohee, Sunmi menjadi penata rias untuk hari besar gadis itu. Dengan senang hati Sunmi melakukan pekerjaannya dengan baik, hal ini terbukti betapa menawannya Sohee hari ini.
Di sisi lain, Areum dan Hyera sibuk memperbaiki tatanan gaun gadis itu. Hari ini mereka berperan sebagai bridesmaid. Mereka menyiapkan segala hal yang dibutuhkan. Bucket bunga, sepatu dan beberapa hal kecil lainnya.
Mereka mempersiapkan berbagai hal dengan bersemangat. Sesekali mereka menenangkan Sohee yang mengalami kegugupan eksrem hari ini. Awalnya ketiga gadis itu menertawakan Sohee namun makin lama mereka jadi kasihan, apalagi setelah melihat Sohee yang hampir menangis. Sunmi pun tak mau kerja dua kali untuk membereskan make up yang dipakai luntur jika Sohee benar-benar menangis sehingga dengan sukarela mereka terus meyakinkan Sohee bahwa semua akan baik-baik saja.
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi mereka. Taeyong menatap wajah Sohee dengan senyuman manis dan dibalas dengan hal yang sama oleh gadis itu. Taeyong berjalan mendekati Sohee. Pria itu menepuk pelan bahu Sohee dan menatap lembut gadis itu.
"Kok gue sedih ya liat lo?"
"Jangan gitu dong, kak," ujar Sohee setengah merengek dan membuat Taeyong tertawa lepas.
"Ya iyalah gue sedih. Masa gue di langkahi sama Adek gue. Malu gue, sumpah."
Kini giliran Sohee yang tertawa bersama Areum, Hyera dan Sunmi. Hyera pun mendekati mereka lalu berkata, "Makanya cari pacar sono. Entar kalo pergi kakak gak perlu ngajak aku lagi kalo jalan."
"Oh gitu? Awas lo minta jalan sama gue, ya. Gue suruh lo bawa motor gue sendiri."
"Sue, lu."
Kini mereka tertawa kembali. Sohee pun sukses melupakan rasa gugupnya sejenak, walau jari-jemarinya masih dingin.
"Jangan takut. Keep santuy, kak. Liat tuh kakak keringetan, entar make up nya luntur gue gak mau beresin, loh."
"Jangan gituuu."
"Udah jangan geleng kepala kuat-kuat astaga. Liat nih tudung nya berantakan lagi kan," omel Sunmi dan membuat mereka semua tertawa.
Ditengah tawa mereka, Hyunjae pun masuk kedalam ruangan. Tawa mereka langsung terhenti, berganti dengan senyuman sopan guna mengapa Hyunjae. Setelah Hyunjae menghampiri mereka, Taeyong pun pergi keluar karena yakin setelah ini akan ada acara tangis-tangisan. Bukannya apa, pria itu hanya tidak ingin terbawa suasana karena sejujurnya sejak tadi, ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak meneteskan air mata haru.
"Pa," ujar Sohee ketika Hyunjae menggenggam kedua tangannya. Gadis itu merasakan sensasi yang berbeda saat ini. Manik hazelnya menangkap manik jelaga milik Hyunjae yang sudah berkaca-kaca. Tanpa membuang waktu Sohee pun memeluk Hyunjae.
"Pa,"
"Iya, nak. Papa disini."
Setetes air mata lolos dari tempatnya. Sohee tak bisa menahannya lagi. Beberapa saat kemudian Hyunjae pun menguraikan pelukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Tan 90✔
Fanfiction[Completed] "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga." -Min Sohee- "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga." -Kim Taehyung-