Sohee menatap Taehyung yang wajahnya sudah tampak lebih hidup dari sebelumnya. Pria itu kini tengah memakan makanannya dengan tenang. Pikirannya melayang menuju pesan aneh dengan nada ancaman tersebut. Sejujurnya ia merasa takut sekarang namun sebisa mungkin ia bersikap seolah tak ada kejadian apapun. Apa arti pesan itu? Apakah dia dalam bahaya sekarang? Hingga akhirnya gadis itu tersadar dari lamunannya ketika Taehyung memanggilnya
"Makanannya gak enak?"
"O-oh, enak kok, pak."
Taehyung tersenyum tipis ketika mendapati wajah Sohee yang kelagapan karena tertangkap basah. Pria itu mengangguk lalu berkata, "Lanjutkan makannya. Jangan melamun di depan makanan."
"Iya, pak," cicit gadis itu kemudian memakan makanannya kembali.
Sohee ingin menceritakan hal ini kepada Taehyung namun ia takut. Ia takut jika ada orang lain yang terlibat, maka urusannya akan semakin rumit. Gadis itu memejamkan mata lalu menghela napas pelan, berusaha menetralisir pikirannya yang sekarang dipenuhi segala kemungkinan buruk karena pesan tersebut.
Pikiran gadis itu masih saja tak tenang bahkan sampai mereka selesai makan. Kini ia berjalan di belakang Taehyung dengan kepala yang tertunduk. Fokus gadis itu teralihkan dengan pesan misterius itu. Berkali-kali ia menghibur diri dengan mengatakan bahwa itu hanyalah orang iseng namun tetap saja cara itu gagal.
Gadis itu tersentak ketika merasakan tangannya tak kosong saat ini. Kepalanya mendongak dan mendapati wajah Taehyung yang tengah serius menatapnya. Mendadak gadis itu merasa gugup, takut jika pria itu menyadari gelagat aneh darinya.
"Kamu kenapa?"
Sohee kembali menunduk. Tampaknya gundukan tanah yang menjadi pijakannya saat ini lebih menarik untuk dilihat daripada wajah tampan Taehyung.
"Hei," Taehyung mengangkat dagu gadis itu dengan perlahan dan melunakkan tatapannya. Pria itu memindahkan tangannya dari dagu gadis itu menuju pipi gembilnya, mengusapnya dengan penuh kelembutan.
"Ada yang ganggu pikiran kamu?"
Sohee mengangguk pelan. Kini gadis itu memberanikan diri untuk menatap pria itu dan langsung disambut dengan senyuman terbaik darinya.
"Ayo, ikut saya," ujar pria itu lalu menarik tangan Sohee. Mereka berjalan berdampingan tanpa suara. Entah kemana Taehyung akan membawanya. Sohee tak tau dan tak ingin menebaknya. Yang ada di pikiran gadis itu adalah, bagaimana ia akan mengatakan hal ini jika Taehyung bertanya lebih lanjut padanya.
***
Semilir angin sejuk menerpa wajah Sohee dengan pelan, membuat gadis itu memejamkan mata dan menikmatinya. Sebisa mungkin gadis itu membuang segala pemikiran buruk yang terus bersarang dalam kepalanya, berharap jika hal tersebut terbang jauh bersama dengan angin yang berhembus.
Kini ia ada di jembatan kayu yang menampilkan hamparan laut yang amat luas yang lokasinya tak jauh dari taman bermain. Taehyung membawanya kemari yang bahkan gadis itu sendiri baru tau jika ada tempat seperti ini. Ah sudahlah, yang penting ia menikmatinya.
Tak lama kemudian gadis itu membuka mata dan menatap ke samping, mendapati Taehyung yang sudah berada di sampingnya dengan membawa dua cone es krim. Pria itu menyodorkan salah satunya kepada Sohee dan langsung disambut dengan wajah riang oleh tadi itu.
"Enak?"
Sohee mengangguk dan memakan es krim nya lagi. Seketika gadis itu melupakan keresahan yang melanda.
Taehyung tertawa ketika mendapati area sekitar bibir gadis itu berlepotan karena es krim. Pria itu pun segera mengusap sudut bibir gadis itu dengan ibu jarinya, membuat Sohee langsung mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Tan 90✔
Fanfiction[Completed] "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga." -Min Sohee- "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga." -Kim Taehyung-