Now playing | Friends ~ Justin Bieber, bloodpoop
~ Kejio maheswara ~
~ Qilla fradella marcella ~
Siap memulai cerita?
Hayuk langsung aja, enjoy bacanyaa
Happy reading
***
Qilla sayang Jio
Jio pasti lebih sayang Qilla***
Suara gesekan gantungan kunci gadis rambut sepunggung itu memenuhi koridor yang sudah sepi.
Kaki nya melangkah berlari-lari mengejar sang sahabat yang sudah pergi duluan ke parkiran.
Nafas yang tidak teratur menandakan gadis itu telah melakukan hal yang membuatnya lelah.
Bibirnya mengerucut tanda dirinya kesal. Sang sahabat yang sibuk memasang tali helm di kepalanya hanya melirik gadis itu singkat.
"KEJIO!" teriak gadis itu kesal merasa di cuekan.
"Berisik" tanggap cowo bernama Kejio maheswara itu.
Gadis itu lalu menangis kencang membuat Jio kelimpungan karena takut di sangka ngapa-ngapain gadis ini.
"HUAAAAA JIO JAHAT BANGET CUEKIN GUE" tangan gadis itu menepis lengan Jio yang hendak memegang nya.
"Iya maaf ngga lagi-lagi, udah jangan nangis dong La" Jio mengusap lembut air mata yang mengalir dimata Qilla.
"GAMAU, POKOKNYA GUE BAKAL ADUIN KE OM UDIN!" ancam Qilla, kalau sudah begini Jio pasti repot, jika ayah nya tau dia menangisi Qilla bisa-bisa kena ceramah berkepanjangan tentang bagaimana menjadi sosok cowo yang gentle.
"Jangan dong La, Lo tega apa liat sahabat ganteng Lo ini kena ceramah beserta semburan hujan lokal bapak Udin"
"Heh, gue tambah aduin Lo ya, ngatain bapak Lo sendiri"
Mampus gue... Batin Jio.
"Ja...jangan dong Lala, gue beliin kue ape deh nanti tapi jangan ngadu yaa" nego Jio, ia yakin pasti tawarannya kali ini sangat menggiurkan bagi Qilla, sehingga ia akan membungkam mulutnya itu.
"mmm.... gimana yaa?" Timbang Qilla membuat Jio kaget, tumben ngga mempan pakai kue ape.
"oke deh, tapi beliin pancong nya juga ya"
Mau tidak mau Jio akan menuruti permintaan Qilla, meskipun awalnya mendumel dan ngomel ngga mau membelikan pada akhirnya Jio pasti akan menuruti permintaan sang Lala.
"Yaudah iya, maafin tadi ya gue lagi cape La" ucap Jio menatap Qilla teduh, bagai tatapan kakak ke adiknya.
"Iya gue maafin, jargon nya dulu dong mana" tagih Qilla, karena memang hari ini sepertinya Jio belum mengucapkan Jargon sakral yang wajib ia katakan setiap hari.
"Qilla sayang Jio..."
"Jio pasti lebih sayang Qilla..."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP [ SELESAI ]
Teen FictionQilla dan Kejio. Bukti bahwa seorang perempuan dengan laki-laki bisa bersahabat. Tanpa melibatkan perasaan [ ? ]