Bagian 5 : friendship🍁

128 26 4
                                    

Now playing | kau memilih dia ~ Cakra Khan

Di vote dan komen ya

Happy reading

Sepertinya disini aku yang terlalu memaksakan takdir yang tidak mungkin terjadi•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya disini aku yang terlalu memaksakan takdir yang tidak mungkin terjadi


"Yo tadi si Qilla habis dihukum tuh sama Bu Beti, telat dia" ujar Adam bercerita.

"Lagian itu anak udah tau piket BK hari ini Bu Beti berani-berani nya telat"

Bu Beti itu guru BK di Dover school, jika kalian beranggapan kalau dirinya bertubuh gempal kalian salah. Ia memiliki postur tubuh ideal, berkacamata, cukup cantik dan terkenal tetapi kalau kita hendak ngobrol dengannya jangan lupa bawa payung. Begitu kata Adam.

Iya, nyemprot.

Sepertinya punya selang tak kasat mata di mulutnya.

Beralih dari Bu Beti, Jio yang mendengar cerita Adam langsung bertanya-tanya.

"Lah kok bisa telat?"

Adam memutar matanya "Lo nanya ke gue? ya mana gue tau. Lo aja pawangnya ngga tau, lagian nih ya tumben banget Lo ngga bareng Qilla"

"gue kan ke homars school dan sekarang baru datang, Lo ngotak dong dam"

"Ya bisa lah Lo anterin dia dulu, tumben banget" Adam mencibir. "emang Lo sama siapa sih ke homars school? Pak Ahmad aneh-aneh aja pake belajar di sekolah orang"

"Sama Mira"

Adam langsung melotot berlebihan seolah-olah Jio memberitahu nya lokasi harta Karun terpendam.

"Kalian berdua berangkat bareng kesana?" Tanya Adam yang dibalas anggukan oleh Jio.

Melihat respon Jio, Adam langsung heboh memukul-mukul pundak Jio.

"Gue ngerti, gue ngerti sekarang" Adam mengambil nafas sebentar lalu melanjutkan ucapannya lagi "jadi Lo ngga nganter Qilla demi jemput Mira untuk ke homars school? karena Lo ngga nganter Qilla berakhir dengan dia di hukum Bu Beti. Wah parah ini, Lo fucek boy ya ternyata. Gue ga nyangka Jioooooo...Lo bisa gitu astaga" seru Adam menyerocos tanpa henti.

Sebelum Adam berbicara tak jelas lebih lama lagi, Jio langsung membekap mulutnya.

"gue sempat pamitan juga kok ke Qilla, mau gue orderin gojek atau taksi malah ngga mau dia" sebelum Adam menyela ucapannya, Jio langsung cepat-cepat bicara lagi "tapi gue juga sempat heran sama tuh bocah, tumben-tumbenan pas gue datang dia itu udah siap"

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang