Bagian 19 : friendship🍁

96 10 3
                                    

Now playing | fine ~ Taeyeon

Vote dan komen

Happy reading



Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, Aileen sudah dijemput dengan papahnya untuk segera melakukan pemotretan. Sifa juga sudah pamit pulang duluan tadi menggunakan sepeda ontelnya. Kini Qilla sendiri, menunggu Jio di halte dekat sekolahnya.

Sekolah sudah lumayan sepi, karena di Dover ketika bel pulang berbunyi seluruh murid sudah disuruh langsung pulang oleh satpam. Tidak boleh ada yang masih di dalam sekolah, jika tidak ada urusan atau tidak mengikuti ekstrakurikuler.

Maka dari itu Qilla menunggu di halte, takut di marahi oleh satpam sekolahnya. Selain berkumis tebal, tubuhnya pun besar. Selalu membawa tongkat kayu ditangannya. Menakutkan. Tapi berdasarkan gosip yang beredar, sering kali satpam itu tertangkap basah oleh siswa sedang menonton kartun Dora.

Ternyata berbagai macam jenis manusia ada dimuka bumi ini.

Qilla terus mengecek ponselnya takut-takut ada notif lagi dari Jio yang tadi sempat memberitahunya kalau sedang di jalan. Tapi belum sampai juga.

Mobil berwarna merah berhenti tepat di depannya, lalu kaca jendela mobil itu turun memperlihatkan orang di dalamnya.

Pilar dan Christy.

"Lo belum pulang?" tanya Christy setelah memanggilnya tadi.

"belum, nunggu Jio tadi katanya lagi dijalan. Tapi belum datang-datang"

"Ikut kita aja yuk, nanti kesorean" Christy melirik arloji merah ditangannya "kasian Lo sendiri disini"

"ngga usah, bentar lagi Jio datang" Qilla menggeleng "kalian kenapa baru pulang?"

"Habis kumpul osis" jawab Pilar membuat Qilla mengangguk mengerti.

"beneran nih Lo mau nunggu Jio aja?" tanya Christy, sepertinya cewe itu khawatir kepada Qilla.

Christy memang cewek baik, selain berwajah cantik, berotak cerdas, dan aktif berorganisasi. Jenis-jenis perempuan seperti Almira.

"Iya beneran, udah kalian duluan aja sono, seneng-seneng kencan nya. Cepet jadian biar gue bisa minta traktiran"

Pilar dan Christy hanya terkekeh membalas ucapan Qilla. Entahlah keduanya memang benar saling suka atau tidak. Tapi seringkali para murid Dover, menjodoh-jodohkan mereka.

"Yaudah kita duluan ya, hati-hati Qilla" pamit Christy sebelum pilar melajukan mobilnya kembali.

Sampai mobil yang ditumpangi Pilar dan Christy melaju sejak 15 menit yang lalu, Jio belum datang juga. Menyebalkan. Jangan-jangan cowo itu lupa dengan janjinya. Tapi Jio bukan tipe cowo seperti itu. Dia pasti mengingatnya. Rumus-rumus rumit yang Qilla susah ingat aja dia hafal.

Tapi Qilla bersumpah akan memarahi cowo itu ketika ia sampai.

Menunggu itu melelahkan, percayalah.

Karena sudah terlalu lama dan tidak sabar menunggu, Qilla memutuskan untuk menelepon Jio saja. Namun niat nya urung saat ia menoleh ke sisi kiri nya.

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang