Bagian 2 : friendship🍁

389 50 18
                                    

Now playing | Mencuri hati ~ RAN

Doakan semoga aku menulis dan update dengan lancar

Biar Jio dan Qilla bisa ngasih banyak cerita ke kalian

Yuk langsung aja dibaca

Happy reading

Seseorang yang tidak pernah menghargai, tidak layak untuk dihargai



Saat ini Qilla sedang berada dikantin bersama kedua sahabatnya, Aileen dan Sifa. Setelah melewati pelajaran Bu Embud yang sangat membuat bosan itu.

Dua buah piring berisi nasi goreng dan satu mangkuk berisikan seblak pedas diletakkan dihadapan ketiganya. Tak lupa dengan es jeruk segar nya.

Ileen yang duduk di hadapan Qilla menyadari kalau temannya itu sama sekali belum menyentuh seblak nya sedikit pun.

"Qilla... Lo kenapa ngga dimakan seblaknya? Kepedasan ya?" Ileen menatap temannya itu yang masih menopang dagu dengan tatapan memuja ke arah lain.

Merasa ada yang tidak beres, Ileen menolehkan pandangannya ke objek yang ditatap oleh Qilla, disana ada Bima yang sepertinya sedang mengisi perut sambil sesekali bercanda dan ngobrol dengan ketiga temannya.

"Lo dari tadi liatin Bima ya? Astaga Qilla dimakan dulu itu seblaknya"

Qilla tersadar dan langsung mengedipkan matanya memulai makan seblak yang tampak nya sudah berbekah.

"Kok seblaknya gini sih?" Tanya Qilla heran.

Ileen memutar bola matanya "gimana ngga kaya gitu bentuk seblak Lo kalau daritadi Lo pantengin mukanya Bima terus!"

"Abisnya dia terlalu ganteng" kata Qilla lagi-lagi terpesona.

"Mubazir tau La, itu seblak kamu ngga kemakan" balas Sifa, ia merasa sedih melihat makanan yang tergeletak utuh dibiarkan begitu saja tidak dimakan. Karena ia tahu susahnya untuk membeli makanan seperti apa.

"Kalau ngga mau kamu makan, kenapa tadi kamu be...."

Ucapan Sifa terpotong saat tiba-tiba Bima datang ke arah meja yang di duduki dirinya, tepatnya ke arah Qilla.

"Lo daritadi liatin gue aja, ada apa?"tanya Bima kepada Qilla yang sudah gelagapan karena tertangkap basah.

"Hah...ah....ng...ngga kok" elak Qilla masih menyembunyikan gugupnya.

Ileen hanya menatap mereka berdua sambil meminum es jeruknya santai. Sedangkan Sifa sudah melengos malas, ia lebih memilih melanjutkan makannya.

Mungkin satu-satunya siswi yang tidak menyukai Bima disekolah ini adalah Sifa.

Menurut Sifa, Bima itu sok ganteng walau memang kenyataannya ganteng, songong, dan selalu merasa diri paling diatas. Dan Sifa tidak suka orang seperti itu.

"hm... oke deh kalau gitu gue balik lagi ya. Maaf mengganggu acara makan kalian" kata Bima sambil melirik Sifa yang masih sibuk sendiri dengan makanannya.

Qilla hanya balas mengangguk, terlalu gugup untuk mengatakan sepatah kata apa pun.

Sifa menarik mangkuk seblak yang sudah membekah milik Qilla untuk dimakannya.

Selalu seperti ini, awalnya waktu itu Sifa cuma membantu Qilla memakan sisa makanan nya karena gadis itu bilang sudah sangat kenyang.

***

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang