Bagian 11 : friendship 🍁

112 14 7
                                    

Now playing | rayu ~ Marion jola

Vote & komen ya

Happy reading



Qilla memandang kesal Adam yang tidak pulang-pulang dari rumahnya. Padahal urusan mereka sudah selesai. Cowo itu pun sudah menghabiskan mie nya bahkan melahap berbagai camilan yang ada. Upaya melampiaskan rasa kesalnya, Qilla memukuli Adam dengan bantal sofa yang ada diruang tv tanpa ampun.

"Balik gak Lo sana! Balik!"

"Duh... Duh.... La stop dong" Adam melindungi kepalanya dengan menadahkan tangan ke atasnya. Takut-takut cewe di depannya ini semakin beringas memukulinya.

Daritadi mendesak untuk pulang tidak tahu apa kalau Adam mager dan ngantuk. Kan bisa bahaya kalau bawa motor.

"Lo tuh harusnya terima kasih karena udah gue kasih pencerahan, malah digebukin begini"

Tidak menghiraukan ucapan Adam, Qilla terus terusan memukul Adam dengan bantal. Walau kini dirinya yang malah kelelahan.

Dengan nafas terengah-engah ia menyerah. Lalu menyenderkan punggungnya ke sofa. Lelah.

Dering ponselnya yang berbunyi ia diamkan karena masih kelelahan dan malas sekali untuk mengambil di atas karpet.

Paling juga Aileen yang menelponnya hendak curhat karena kehabisan barang branded.

Adam melirik ponsel Qilla yang sejak tadi berbunyi namun cewe itu diamkan. Tahu siapa yang menelponnya, dengan sigap Adam langsung mengangkat nya.

Setelah menerima panggilan itu suara dari seorang cowo di seberang sana terdengar.

"Halo sahabat...." Sapa Adam.

Qilla langsung tegak duduknya saat tahu Adam mengangkat panggilan ponselnya. Ia lantas ingin merebutnya kalau saja Adam tidak cepat-cepat menjauhkan ponsel berwarna pink itu.

"Woyy siniin gak Lo" seru Qilla berusaha merebut ponsel miliknya.

"Ngapain Lo dirumah Qilla?" tanya Jio di telepon.

"Diundang sama dia lah, kangen katanya"

Buru-buru Qilla mendorong Adam dan menjitaknya singkat. Alhasil cowo itu tersingkir dari kamera. Dan Qilla berhasil merebut ponselnya.

"Bohong, Lo jangan dengerin orang gila"

Jio hanya mengerutkan keningnya. Pusing mendengar keributan antara Qilla dan Adam.

"La... buku pr matematika gue ada sama Lo ngga? di gue ngga ada nih"

"duh ngga kayanya, perasaan udah gue kasih ke Lo"

"Yeee gimana sih gajelas La. Makanya Lo itu kalau pinjem punya orang cepet balikin"

"Berisik Lo dam, pulang sana!"

Merasa pusing melihat pertengkaran kedua sahabatnya itu, Jio memijit pangkal hidungnya pelan.

"Yo gue mau masuk eskul seni musik"

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang