Bagian 31 : friendship 🍁

77 9 1
                                    

Now playing | Maafkan aku #terlanjur mencinta ~ Tiara Andini

Lagu nya Mira banget ga sih?wkwk

Happy reading

Hari yang sangat menyebalkan. Seharian ini mood Qilla benar-benar buruk. Tas sekolah yang ia pakai sudah dilempar asal saat baru sampai di kamarnya.

Qilla menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Memandang langit-langit kamar di atas sana. Matanya sudah mengantuk karena kelelahan. Tapi karena tubuhnya yang lengket sehabis pulang sekolah membuat dia mau tak mau turun untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Sepertinya Qilla akan berendam dengan air hangat di bathtub nanti. Merilekskan tubuh nya yang kelelahan.

"Qilla turun dulu ke bawah. Kamu belum makan kan" teriak mamih Jihan di balik pintu kamar mandinya. Mengetuk-ngetuk pintu itu membuat Qilla mendengus kesal karena ketenangan nya diganggu.

kualat kau Qilla.

"Lagi gamau makan mih, mau tidur aja. Ngantuk" jawab Qilla muncul dibalik pintu sembari mengikat tali bathrobe yang dikenakannya.

"gak bisa, harus makan dulu. Kata Jio kamu belum makan seharian ini. Bilang mau sarapan di sekolah tapi mana. Bohong aja"

Mamih Jihan membuntuti anaknya yang berjalan menuju tempat tidurnya. Lalu duduk disana.

"Qilla ngantuk mamih. Nanti deh habis tidur makannya. Janji"

"gak bisa. Kalau kata mamih sekarang ya sekarang. Masih untung ya kamu bisa makan, lihat orang di luar sana mau makan aja susah. Harus cari uang dulu mati-matian, kamu tinggal makan kok susahnya minta ampun. Qilla kamu itu harus bersyukur, hidup kamu enak segala terpenuhi, makan tercukupi, bisa sekolah, bisa beli ini itu, hidup sehat gak sakit-sakitan. Maka dari itu kamu nurut kata mamih, mau kamu mamih jual budi-budinya?"

Wajah Qilla memias. Kalau sudah bawa-bawa Budi, Qilla tidak bisa menolak. Mamihnya tau saja apa kelemahannya.

"Yaudah mih Qilla makan"

"Nah gitu kek daritadi, kan mamih gausah ceramah dulu. Harus aja dimarahin baru nurut"

"Suruh siapa mamih marah-marah" ujar Qilla ngeloyor terlebih dahulu keluar kamar.

"Heh diajarin siapa kamu hah? berani ya sama mamih. biarin liat aja nanti si Budi tiba-tiba ada di gerobak sayurnya mang Awi"

Mamih Jihan menghentikan langkahnya sejenak, ia menatap anak gadisnya yang tengah berdiri kaku menatap tamu yang mengaku teman anaknya beberapa hari yang lalu.

"ah ini La, Adam katanya mau ketemu kamu ada yang mau dia omongin" beritahu Jihan mengerti apa yang tengah dipertanyakan oleh Qilla sekarang.

"Yaudah mamih duluan ke dapur, kalian nanti nyusul ya. Jangan sampe ngga, mamih gamau makan sendirian"

Qilla menghela nafasnya dia mengangguk mengiyakan permintaan sang mamih, lalu berderap melangkah ke ruang tamu rumahnya. Ia akan mempersilahkan Adam bicara disana.

"gue harus cerita ini ke Lo, makanya datang kesini"

"udah tau, cepet cerita" ucap Qilla dengan jutek. Ia masih kesal karena semua orang merahasiakan sesuatu darinya.

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang