Bagian 30 : friendship 🍁

94 9 3
                                    


Happy reading

Qilla tengah belajar sekarang. Hari ini ia bersekolah meski kemarin sempat demam. Kalau di hari biasanya ia akan bersantai dikantin saat jam istirahat. Lain di hari ini, Qilla dipaksa belajar matematika oleh Kejio.

Jam pertama tadi ada ulangan harian dadakan dan hasil yang Qilla dapatkan sangat kecil. Membuat guru pengajar memberikannya peringatan agar meningkatkan nilainya. Maka dari itu sekarang Jio duduk di sampingnya, menuliskan dan menjelaskan rumus-rumus yang membuat Qilla ingin muntah melihatnya.

"Jio... gue lapar, kantin dulu ya"

Qilla tersenyum senang saat Jio menghentikan penjelasannya dan melirik Qilla. Pasti lelaki itu mengijinkan nya ke kantin. Namun senyum itu kembali luntur saat Jio merogoh tas nya lalu mengeluarkan sekotak susu strawberry kesukaannya.

"Minum ini dulu, Lo kerjain latihannya gue aja yang beli ke kantin"

Bahu Qilla merosot, alasan utama Qilla ingin ke kantin bukan lah karena lapar. Ia bisa menahan rasa laparnya, bahkan pernah seharian tidak makan. Ini hanya alibi nya saja agar berhenti belajar dan menatap rumus memuakkan yang Jio tulis dibukunya.

Kotak bekal berwarna merah marun tersodor dihadapan mereka. Seorang gadis dengan rambut lurus terurai denagns enyumnya mengulurkan tangannya yang memegang kotak bekal itu.

"gue buatin untuk Lo, dimakan ya" ucap Mira pada Jio.

"gue udah sarapan, Lo bawa lagi aja"

Qilla menatap Kejio yang kembali mencatat dan mengacuhkan Mira. Ia tersenyum tidak enak pada perempuan di depannya yang sekarang sudah tersenyum kecut.

"Nanti gue makan ya Mir, makasih loh"

Mira mengangguk, ia membalas senyuman Qilla, lalu berbalik keluar kelas.

"Jio" panggil Qilla namun diacuhkan.

"Kejio"

Masih tidak dihiraukan.

Qilla mendengus kesal, ia mencubit perut Jio tanpa rasa iba. Membuat si korban mengaduh  kesakitan. "Apa sih la..."

"Jahat banget Lo sama Mira sekarang, ada apa sih?"

"Ngga, biasa aja tuh"

"Jangan gitu Yo, Mira baik banget sama Lo apalagi sama gue. Sekarang Lo ke kelasnya gih"

"gamau"

"Kok gak mau?"

"Gue harus ajarin Lo"

"gue cape udah ah sana males gue belajar" ujar Qilla, lalu mendorong Kejio untuk segera pergi.

Jio pun mendengus kesal, sebaiknya ia mengiyakan saja permintaan Qilla. Sekalian membeli makanan di kantin karena gadis itu tadi bilang kalau dia lapar.

Sepertinya keadaan Mira sedikit membaik, ketika ia kembali ke rumah Mira kemarin. Gadis itu sudah tenang dan kembali tersenyum.

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang