Bagian 3 : friendship 🍁

199 30 10
                                    

Now playing | celengan rindu ~ Fiersa basari

Update lagiii...

Seneng ngga? Pada nungguin aku up ngga?wkwk

Vote dan komennya ditunggu...

Yang kemarin-kemarin udah vote dan komen terimakasih...

Happy reading

Terkadang hal yang membuat kita sakit hati adalah terlalu berekspektasi berlebihan dan salah mengartikan sifat orang kepada kita



Jio mengetuk-ngetuk kan pulpen nya sambil melamun. Saat ini dia sedang belajar bersama Mira. Pak Ahmad barusan memberikannya pesan untuk belajar bersama dirumah saja, karna beliau ada urusan jadi hari ini tidak bisa membimbing.

"Yo Lo udah ngerjain soal-soal yang dikasih pak Ahmad?" Tanya Mira sambil mengerjakan soal-soal yang ada dibuku paket.

Tak ada jawaban. Mira mendongak kan kepalanya, ia mendapati Jio yang sedang melamun dengan alis mengernyit.

"Jio...." Panggil Mira sambil melambaikan tangan nya ke depan wajah Jio.

Tersadar sudah melamun sejak tadi, Jio langsung kembali mengerjakan soal-soal yang sempat ditundanya tadi.

"Lo kenapa? ngga enak badan ya? Kalau gitu belajarnya sampe sini dulu aja" ucap Mira bergegas merapihkan alat tulis dan buku-bukunya.

Jio menatap Mira yang masih sibuk merapikan. Ia teringat tadi disekolah melihat Mira dan Bima sempat mengobrol di koridor.

"Lo tadi ngobrolin apa sama Bima di sekolah?"

Mira terdiam sebentar, tidak menyangka Jio menanyakan hal seperti ini.

"oh tadi Bima minta nomor telepon nya Sifa, terus gue bilang ngga punya"

Jio jadi teringat kalau beberapa hari kemarin Bima pun sempat meminta nomornya Qilla.

"Sifa yang saudara Lo itu?"

"Iya, meski dia saudara gue. Kita ngga pernah saling komunikasi lagi, dia kelihatan ngehindar. Mungkin ngerasa takut ngerepotin, padahal ngga" cerita Mira dengan senyum nya. "Ada apa emang Yo?"

Jio menggeleng kan kepalanya "cuma nanya, ayo gue anterin Lo balik"

Ia bergegas keluar menyalakan motornya.

"Lo ngga dirumah aja Yo? istirahat, kelihatan nya Lo lagi kurang enak badan. Gue ngga papa pulang sendiri"

"ngga papa Mir udah cepet naik. Sekalian juga gue ada perlu keluar"

Mira mengerti, ia naik ke atas motor Jio.

"kalau boleh tau, Lo mau kemana Yo?"

"Ke cafe depan sekolah"

***

Qilla tak berhenti-henti menatap Bima yang duduk di sampingnya. Sekarang sudah jam lima, tetapi ia masih disini ngobrol-ngobrol dengan Bima dan teman-teman nya.

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang