Bagian 38 : friendship [ ending ]🍁

228 12 14
                                    


Note : part ini akan lebih panjang dari biasanya


Now playing | here I am ~ Jo Hyun ah




Rasa nya kemarin Qilla baru saja dapat kabar kalau Kejio dan Sifa berhasil masuk semi final. Sekarang kedua nya sudah kembali dengan membawa kemenangan. Tentu saja disambut meriah oleh para warga Dover.

Olimpiade kali ini termasuk kedalam olimpiade besar. Dan Kejio bersama dengan Sifa berhasil menempatkan posisi ke satu, mengalahkan 29 tim dari sekolah lain.

Kedua nya yang masih berkalung kan mendali kini berdiri di tengah lapangan bersalaman dengan kepala sekolah dan orang penting di Dover. Tampak piala besar yang masih di pegang Jio. Dengan Sifa di sampingnya yang membawa bingkai berisikan piagam.

"ITU TEMEN GUE WOY, YANG DI DEPAN TEMEN GUE"

"MEREKA SAHABAT GUE GAYS, KETULARAN PINTER DARI GUA TUH"

Aileen tak segan menggeplak dua kepala makhluk di sampingnya yang sedari tadi berteriak tak tau malu. Kalau bisa sampai benjol akan Aileen lakukan.

Sumpah, memutuskan untuk berdiri di antara Adam dan Qilla adalah suatu kesalahan. Mereka yang berbuat, Aileen yang malu. Lihat saja bagaimana semua murid Dover menatap ke arah mereka!!

"Lo berdua mending musnah sana" ketus Aileen, kedua tangan nya sudah menjewer telinga Adam dan Qilla.

"duh apaan sih leen, sakit ah lepasin"

"anjir sakit nek, lepas kaga?!! Lo yang musnah sana, balik ke kandang Lo. Cewe kok macem singa"

"MENDING GUE MACEM SINGA DARIPADA KALIAN MACEM MONYET LEPAS!!"

Sifa dan Kejio yang baru saja menemui ketiganya setelah sesi foto bersama kepala sekolah dan guru itu hanya terkekeh.

Geli melihat tingkah teman nya. Dalam hati meyakini bahwa mereka akan sangat rindu pada teman-temannya. Terutama ketiga orang yang berdiri di hadapan nya sekarang.

Qilla mengernyit, matanya menatap lekat pada sudut bibir Kejio yang terlihat lebam "Lo habis berantem?"

Kejio tampak tersentak, ia refleks memegang sudut bibirnya yang benar lebam "ah ini, semalam gue kena tonjok monyet"

"Hah?"

Kejio yang sempat berpikir harus menjelaskan bagaimana pada Qilla, menghela nafas lega saat situasi teralih pada Bima yang melangkah mendekat.

"Sif, congrats. Buat Lo" ujar Bima tiba-tiba saja datang, menyerahkan sebuah buket bunga dan kotak coklat pada Sifa yang dibalas dengan ucapan terimakasih oleh gadis itu.

Sontak saja Adam dan Qilla bersorak heboh.

"IRI, IRI"

"GUE KAGA PERNAH DIGITUIN WOY"

"MATI AJA UDAH LIAT YANG UWU TERUSSS"

"JADIAN ELAH BURUAN, BIM LO MAU AJA DI TTM-IN"

"GA LAIT GUE GA LAIT"

Kalau tadi Aileen memilih telinga mereka untuk di jewer, kali ini ia memutuskan untuk menjitak kedua kepala dua makhluk aneh itu.

"Yo Lo kok bisa temenan sama merekaa??!" seru Aileen frustasi.

Kejio hanya mendengus geli mendapat pertanyaan seperti itu. Ia pun tak mengerti mengapa bisa bersahabat dengan Qilla dan Adam.

Kalau ditanya bagaimana perasaan nya sekarang, Kejio tentu senang karena berhasil memenangkan olimpiade dan impian nya bisa belajar di luar negri tercapai. Namun di lain sisi hatinya merasa gelisah dan terus merasa bersalah, apa yang dia lakukan sekarang benar atau malah sebaliknya.

FRIENDSHIP [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang