Now playing | can't ( instrumental ) ~ 4MEN,MIII
Happy reading
Jio menghela nafas melihat Qilla yang sedang berbaring dan tengah di selimutkan oleh Sifa. Gadis itu masih menggigil dengan bibir membiru. Akibat hasil main-main nya bersama Adam tadi dibawah guyuran hujan seperti di film Bollywood.
"La, kita pulang dulu ya. Cepet sembuh" ujar Aileen setelah memakai tas selempangnya. Ia memberikan isyarat untuk segera pulang pada Sifa setelah Qilla mengiyakan ucapannya tadi.
Sambil mendengus kasar, Jio melangkah mendekat dengan berkacak pinggang menatap sahabatnya yang sekarang sedang demam.
"Kan apa gue bilang jangan hujan-hujanan Qilla, fisik Lo lemah. Tante Jihan khawatir banget jadinya"
"iya maaf" Ucap Qilla dengan kepaak merunduk takut. "ngga lagi-lagi"
"Yaudah sekarang tidur. Bangun nanti Lo langsung makan buat minum obat. Gue ngga mau liat Lo nolak makan sama minum obat lagi"
Jio merapatkan selimut di tubuh Qilla, memegang dahi cewe itu sebentar. Melihat Qilla mulai memejamkan matanya, ia menuangkan segelas air hangat terlebih dahulu sebelum keluar ruangan. Agar mempermudah gadis itu jika ingin minum.
Ting....
Suara notifikasi dari ponselnya membuat ia merogoh benda pipih itu di sakunya. Melihat siapa yang mengirimkan nya pesan.
Almira marwa
Jio? bisa datang ke rumah?
Kejio Maheswara
mau apa?
Sempat menunggu balasan beberapa menit yang masih tidak ada jawaban juga. Jio kembali menaruh ponselnya di saku. Ia akan men charger ponselnya dilantai bawah, baterai nya sudah lemah karena semalam ia lupa mengisi baterai ponselnya. Sekalian mendatangi Adam di kamar tamu yang memang masih ada di rumah Qilla.
Sepertinya lelaki itu pun tengah mengganti baju setelah hujan-hujanan tadi.
"Jangan marah dulu, telinga gue kemasukan air tadi" ujar Adam ketika Jio baru saja membuka pintu kamar tamu. Lelaki itu sedang menepuk nepuk telinganya bergantian kanan kiri dengan sesekali mengelap nya dengan handuk.
"Cepet pulang Lo"
Adam mencibir "iya, pengen banget kayanya gue buru-buru pergi dari rumah Qilla"
"emang" jawab Jio singkat dengan cepat, tanpa jeda untuk berpikir terlebih dahulu.
"aishhhh... Yaudah gue balik. Sorry Qilla jadi sakit"
Jio hanya memandang Adam yang mulai keluar ruangan, ia tidak akan mengantar temannya itu sampai depan teras.
Males.
Lagipula Adam bukanlah tamu jauh dan terhormat.
Matanya sudah memberat, Jio mengantuk. Sepertinya ia akan tidur untuk beberapa menit ke depan di kamar tamu ini. Sekalian menunggu Qilla bangun dari tidurnya, untuk memberikan dan memastikan gadis itu meminum obatnya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP [ SELESAI ]
Teen FictionQilla dan Kejio. Bukti bahwa seorang perempuan dengan laki-laki bisa bersahabat. Tanpa melibatkan perasaan [ ? ]