Now playing | sepatu ~ Tulus
Happy reading
Udara pagi di hari minggu sangat dingin. Tidak ada tanda-tanda kalau matahari akan bersinar di atas langit. Cuaca seperti ini enaknya tidur dengan gelungan selimut.
Qilla berharap hujan turun sangat deras agar suasana tidur nya semakin mendukung.
Rasanya sedang tidur diatas gumpalan awan dan tiba-tiba jatuh ke jurang paling dalam.
Qilla merasa badannya ditarik paksa untuk duduk. Dengan setengah membuka matanya ia mencoba melihat si pelaku yang berani-berani mengganggu tidur nya.
Saat sadar siapa orang itu, Qilla berdecak kesal, langsung saja ia lemparkan sebuah bantal ke wajah orang itu.
Di hari libur, dan pagi yang mendung tidurnya yang seharusnya nyenyak, diganggu oleh si kampret sialan, Adam.
"LO TAU GAK INI MASIH PAGI!? KELUAR LO DARI KAMAR GUEEEEE ADAM JELEEEK" teriak Qilla penuh kesal, rambutnya sudah acak-acakan tidak terarah, matanya menyalang menatap Adam yang sudah menutup kedua telinganya.
"PERGI GAK LO!!!" Ancam Qilla ia sudah memegang guling ditangannya bersiap melempar Adam dengan benda itu.
Adam mengusap-usap telinganya yang terasa mendengung, ia menatap Qilla ngeri.
"Buseeet La, itu mulut udah di pasang toa apa, nyaring bener nusuk telinga gue"
"Heh gila, ngapain Lo pagi-pagi kesini?kalau mau numpang makan ya dibawah bukan bangunin gue! Cari mati ya Lo"
Adam menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali, tangannya terangkat mengambil jam weker yang berada di nakas samping kasur, lalu memperlihatkan nya pada Qilla.
"Heh toa sekarang udah jam sembilan, liat"
Qilla tampak mengerjap-ngerjapkan bola matanya, ia beranjak turun dari kasur, melangkah ke jendela membuka gorden besar yang masih tertutup.
Tampak pemandangan rumah Kejio tepat di bawah sana, langit memang belum terang, matahari pun tidak terlihat bersinar.
Rupanya sudah jam sembilan, Qilla kira masih subuh.
Adam mendekat sembari berdecak pinggang, lalu tangannya terjulur menarik telinga kanan milik gadis di depannya.
Sudah persis seperti emak-emak komplek yang memarahi anaknya.
"Lo, gue, sama Jio udah ada rencana ya hari ini. Semalam padahal Lo sendiri yang ngajakin, wah gak salah lagi nih, Lo pasti lupa"
"Hehe maaf dam, namanya manusia. Tempatnya salah dan lupa" cengir Qilla, ia menepuk nepuk tangan Adam ditelinga nya minta dilepaskan.
"Lo tau gak? Kejio udah marah-marah noh dirumahnya nungguin Lo, berani ngomel nya ke gue, mana ada dia berani marah ke Lo"
"Iya-iya kan gue udah minta maaf, dodol. Udah hayu kita on the way"
Adam menghentikan langkahnya sebelum Qilla menarik nya ke arah pintu, dia menatap gadis itu aneh "Lo ngga mandi? Serius Lo mau kaya gitu? Udah kaya gembel"
"Ke rumah Jio doang kok, ayo ah. Nanti gue nyebur sekalian di kolam renangnya, males banget pagi-pagi mandi"
Adam hanya menurut, mulutnya terbuka sedikit, merasa takjub dengan gadis yang sekarang tengah menarik tangannya.
Qilla Fradella. Cewe paling aneh yang pernah ia kenal.
* * *
"Aneh banget gak sih tadi mendung sekarang langitnya panas banget, huh padahal gue doanya semoga hujan yang gede" keluh Qilla, ia sudah terdampar dengan posisi terlentang di pinggir kolam renang di rumah Kejio. Tangannya mengipasi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP [ SELESAI ]
Novela JuvenilQilla dan Kejio. Bukti bahwa seorang perempuan dengan laki-laki bisa bersahabat. Tanpa melibatkan perasaan [ ? ]