CANGKIR 41. RnR

3 0 0
                                    

Hari-hari yang dilalui Evan begitu sempurna. Kehadiran Theta membuat latihan yang dilakukan Evan menjadi menyenangkan, dirinya begitu bersemangat untuk bangun pada pagi hari dan mengetuk pintu sebrang kamarnya yang akan selalu dibalas dengan "IYA-IYA BENTAR JANGAN BERISIK!" lalu sesaat kemudian Theta pasti akan keluar dengan aroma yang selalu membuat Evan terpuaskan. Aromanya hari ini terkesan berwarna "kuning". Evan tersenyum.

Untuk beberapa hari terakhir, Theta dan Sam selalu bergiliran untuk menemani Evan latihan. Namun di beberapa waktu, Theta tetap terlihat datang menemani Evan yang sedang berlatih bersama Sam. Sam yang sekarang sudah dikalahkan oleh Evan, terkadang terlihat murung dan berkecil hati. Bukannya apa, Evan hanya baru mulai latihan beberapa waktu yang lalu namun sekarang Evan terlihat memberikan Sam saran terkait beberapa Teknik yang menurut Evan lebih baik.

Dengan pembawaan yang Evan gunakan kepada Sam, Sam perlahan menerima keadaan dan menurunkan egonya sehingga Ia terlihat menerima beberapa saran yang diberikan Evan. Sam perlahan mulai maju bersama-sama Evan untuk menutupi kekurangannya. Angga juga terkadang berkunjung ke KOPILOG hanya sekadar untuk melihat perkembangan seluruh pekerjanya. Angga selalu tersenyum puas sepeninggalannya dari sana.

Aldy tetap mendapatkan latihan kusus yang menurut Angga diperlukan. Tanpa terasa 5 hari sudah dilewati semenjak Evan memutuskan untuk berlatih secara serius bersama KOPILOG, waktu pertandingan tersisa 4 hari. Dan pada hari itu, Evan yang belum pernah bertanding sebelumnya menanyakan beberapa hal kepada Theta tentang rules and regulation yang ada.

Menurut penjelasan Theta yang didapat dari pertandingan sebelumnya. Pertandingan ini akan didatangi oleh 2 juri tersertifikasi yang juga merupakan kenalan dari Angga untuk menilai mereka nantinya.

Peraturan pertandingan ini cukup simple. Masing-masing dari mereka harus dapat membuat beberapa macam minuman yang ditentukan. Yaitu, espresso, latte, cappuccino, untuk kategori espresso based. Untuk espresso yang dilihat adalah kecekatan dari barista untuk bisa membuat espresso 30 ml (jika di split dan memakan double porta) dengan total extraction time antara 25 hingga 30 detik dan bubuk sebanyak 18 gram. Untuk latte, mereka harus membuat 3 pattern yang berbeda di hadapan juri, dan untuk cappuccino yang dilihat adalah ketebalan crema yang harus sampai diantara interval 1 hingga 1,5 cm.

Tidak lupa mereka juga harus menyeduh satu cangkir kopi manual brew dengan metoda apapun dengan beans yang sama. dan yang terakhir, mereka akan diberikan mystery box yang berisi berbagai macam bahan baku dan harus menggunakan semuanya agar menjadi minuman. Waktu yang diberikan adalah setengah jam. Dan seluruh kontestan juga akan dinilai dari segi teknikal, yaitu kebersihan dan ketepatan menggunakan alat. Jika score menjadi 2 sama, pemenangnya ditentukan oleh selisih score sheet yang dipegang juri.

Theta juga bercerita bahwa dirinya dan Sam baru mengikuti pertandingan ini satu kali. Yaitu pertandingan terakhir. Sedangkan Aldy sudah mengikutinya 3 kali. Pada pertandingan pertama dan kedua, Aldy selalu mendapatkan point namun score selalu berakhir dengan 3 banding 1. Ketiga barista yang bekerja di KOPILOG sebelumnya memiliki skill yang terlalu berbeda jauh dengan Aldy.

Dan pada pertandingan terkahir. Hanya Theta yang mendapatkan point. Saat itu Aldy tidak berada dalam kondisi terbaiknya, dan Sam hanya baru belajar kurang dari setahun harus berbangga diri dengan score yang tidak terlalu jauh melawan pesaingnya.

Peraturannya cukup simple untuk Evan, dan setelah dijelaskan oleh Theta... dirinya mencoba simulasi untuk melakukan pertandingan tersebut. Hasilnya luar biasa mengagumkan, Evan terlihat seperti barista dengan pengalaman lebih dari 5 tahun. Jika saja dia tidak over time sebanyak setengah menit, pasti Evan dapat menyaingi score Theta yang didapatkannya pada pertandingan sebelumnya.

Menurut Theta, kesalahan Evan terletak pada proses steam susu yang dilakukan secara terpisah. Selain itu, semuanya terlihat natural dan tanpa celah. Theta juga melakukan simulasi yang sama dengan Evan dan menunjukkan cara mensteam susu yang cukup untuk 2 cangkir. Saat itu Theta memakai 2 milk jug dengan kapasitas 600 ml dan 350ml. Evan memperhatikan apa yang dilakukan Theta dan mengerti betul bahwa pertandingan kali ini sangat dibutuhkan strategi yang matang.

Sam yang memperhatikan juga tidak ingin kalah dan mencoba simulasi yang sama dengan mereka berdua. Sam terlihat enjoy saat melakukannya, namun walaupun Sam berhasil mengerjakannya dengan sisa waktu 30 detik, gambar yang dibawa oleh Sam terlalu terkesan cari aman dengan menggunakan gambar basic. Menurut Theta nilai dia akan jauh lebih besar jika Sam berani membawa gambar yang lebih kompleks. Theta sangat yakin bahwa Sam memiliki kapasitas untuk melakukannya.

Hari itu mereka bertiga berlatih secara bergantian dengan melakukan simulasi. Pada akhir simulasi yang dilakukan Evan, dirinya dapat dengan baik menyelesaikan semuanya dengan waktu yang pas-pasan. Hal ini sudah cukup melihat pattern yang dipilih oleh Evan ternyata adalah pattern intermediate yang bisa berpotensi mendapatkan score yang cukup tinggi. Evan hanya perlu lebih memperhatikan kebersihan agar nilainya tidak dikurangi.

Perlahan tapi pasti, Evan selalu merasa dirinya berkembang. Tapi semuanya belum cukup. Dia harus lebih berkembang dan melewati batasnya sendiri dalam waktu singkat untuk menandingi Phillip. Evan berlatih dan terus berlatih. Bahkan hari ini Evan menyuruh yang lain pulang duluan meninggalkannya. Theta dan Sam yang sudah cukup lelah tidak memprotes kata-kata dari Evan.

Setelah keduanya meninggalkan KOPILOG, Evan pergi membeli 3 dus susu fresh milk dan lanjut latihan latte kembali. Dalam benaknya, Ia selalu membayangkan sosok Phillip yang sedang meramu kopi sambil memperlihatkan senyum licik kepada Evan. Sekarang tujuannya hanya satu. Mengalahkan Phillip. Dan malam itu Evan memutuskan untuk menghabiskan malamnya di KOPILOG.

Harta, Takhta, Barista.Where stories live. Discover now