Sesaat setelah Aldy keluar sehabis memukul Evan. Theta mencoba mengejar Aldy yang berjalan keluar dengan wajah kesal. Aldy seakan tidak dapat lagi mendengar suara siapapun, sampai beberapa kali Theta meneriaki Aldy, akhirnya Aldy berhenti di suatu bangku yang tidak jauh dari gerbang depan KOPILOG. Mereka berdua nampak duduk bersama bersebelahan.
"Coba lihat tangan kamu Dy."
"Enggak, gapapa. Maaf aku hilang kendali tadi."
"Ini aku bawa obat urut. Jangan gerak," Theta mengeluarkan obar urutnya dan memijit-mijit buku jari Aldy yang bengkak hasil menggebuk wajah Evan.
"Kemarin Evan emang berbuat brengsek ke Sam, terus kemarin waktu pulang. Aku ngobrol sama Evan di apartemen. Ternyata Evan bukan orang yang kayak kita pikirin, dia juga punya banyak masalah. Dan hari ini aku lihat Evan ngebela Sam di depan anak-anak St. John. Asal kamu tau, dia dengan sengaja numpahin americano hot ke celana Arry setelah Sam dipermalukan sama Arry!" cerita Theta sambil mengusap tangan Aldy.
Tanpa diketahui siapapun kecuali Angga. Aldy dan Theta sebenarnya sudah dekat semenjak pertama kali Theta masuk ke KOPILOG, keduanya tidak pacaran dikarenakan satu dan lain hal yang dirasakan Theta. Kata ganti 'aku' dan 'kamu' hadir melalui rasa nyaman yang dirasakan keduanya. Dan mereka sudah mengaku saling tertarik namun tidak seperti yang Theta rasakan. Theta yakin 100 persen jika Aldy terpaksa harus memilih salah satu dari kopi dan Theta, dirinya akan lebih memilih kopi.
Aldy selalu menjadi orang yang tergila-gila denga kopi dan menjadi orang yang berbeda ketika berada di dalam bar. Theta sering kali merasa jengkel ketika Aldy menemukan kesalahan-kesalahan kecil ketika mereka berdua shift bareng. Bahkan sampai kemunculan Evan di KOPILOG, Aldy makin menjadi-jadi dengan emosinya yang tidak terkontrol.
Apalagi ketika Aldy kemarin mendapati Evan yang genit kepada Theta. Bukannya membicarakannya baik-baik, Aldy malah memarahi Theta sedemikian rupa dengan alasan-alasan yang seakan-akan dipaksakan. Bulan ini sudah menjadi bulan yang cukup berat bahkan sebelum adanya kemunculan Evan. Itulah yang dirasakan Aldy.
"Kamu kan tau, aku gak bakal biarin orang macem-macem sama Sam! Kalau bukan aku yang jagain dia terus siapa lagi The?"
"Aldy... aku tau kamu sayang sama Sam, tapi Sam juga udah besar. Dia bisa kok jaga dirinya sendiri. Dan hari ini aku melihat Sam begitu bahagia!"
Dalam hati kecil Aldy, dirinya setengah setuju dengan apa yang Theta katakan, Aldy bukan lagi remaja yang harus selalu dilindungi oleh Aldy. Namun dirinya tidak lagi ingin melihat adik kesayangannya diperlakukan layaknya binatang oleh orang-orang di sekitarnya.
Ketika Sam kecil teman-temannya sering melempari Sam dengan batu hingga tubuhnya terukir bekas luka karena menurut mereka dikejar-kejar oleh Sam merupakan suatu olah raga yang menyenangkan. Hasil olok-olok mereka menghiasi trauma dalam benak Sam. Belum lagi teman-temannya yang memperalat Sam untuk mencuri makanan di sebuah toko dengan janji bahwa setelah Sam mendapatkan makanan tersebut, mereka akan mengajak Sam bermain.
Berulang kali menangis dan mengadu tidak pernah merubah apapun. Sam hanya dapat merendahkan dirinya sendiri hingga ke dasar tanah berharap orang lain dapat menerima dirinya. Ia tumbuh bersama lingkungan yang memaksanya untuk selalu memandang dirinya sendiri sebagai manusia yang tidak utuh. Tidak normal. Dan tidak berfungsi dengan baik.
Terkadang Sam memang berperilaku menyebalkan kepada Aldy seperti tidak mendengarkan peringatan Aldy untuk tidak pergi bermain bersama mereka. Namun Sam yang mempunyai hati yang baik, daripada menyalahkan orang sekitarnya, Sam selalu menganggap dirinya yang bermasalah dan selalu minta maaf kepada orang disekitarnya. Terkadang Sam merasa bahwa keberadaan dirinya selalu membuat Aldy menambah beban hidupnya dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak menyusahkan Aldy.
YOU ARE READING
Harta, Takhta, Barista.
Fiksi RemajaEvan Fernando, seorang mahasiswa abadi dan pengidap sinestesia yang dapat mencium aroma sebagai warna, terpaksa menjadi barista karena kelakuannya sendiri. Di dalam timnya terdapat berbagai orang aneh mulai dari Aldy yang terlalu overprotektif terh...