24. Photo

512 68 2
                                    

"Kau pasti bisa" ucap Moonbyul memegang bahu Jungkook yang duduk disebelahnya.

Jungkook sudah menceritakan masalahnya pada Moonbyul. Tentu saja Moonbyul menyuport penuh Jungkook. "Aaah mengendalikan perusahaan diusia yang masih muda pasti sangat merepotkan ya" ucap Moonbyul mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Noona" panggil Jungkook pada Moonbyul. Moonbyul pun tersenyum menatap kearah Jungkook. "Aku..." Jungkook mengigit bibirnya canggung. Moonbyul menaikkan alisnya penasaran. "Sepertinya kita sudah tahu perasaan masing-masing" ucap Jungkook ragu. Ia sama sekali tidak percaya diri sekarang.

"Eoh?" Moonbyul bingung dengan ucapan Jungkook, ia memiringkan kepalanya. "Apa.." sambungnya ragu jantungnya mulai berdetak kencang, membayangkan kalimat yang akan keluar dari mulut Jungkook.

"Aku akan melalui ini semua, disaat semuanya sudah normal dan tenang aku akan datang pada noona" ungkap Jungkook sambil tersenyum hingga memperlihatkan gigi kelincinya.

"Uh oh...yaa" jawab Moonbyul gelagapan, suaranya terdengar hilang, bahunya terlihat turun tidak semangat. Bukan itu ucapan yang ia inginkan dari Jungkook sekarang. Baiklah, benar ia mencintai Jungkook, bodoh jika ia tidak bilang itu. Tapi jika Jungkook menyuruh menunggunya apakah bisa? Apakah hati Moonbyul tidak akan berubah seiiring ia menunggu Jungkook? Bagaimana juga dengan Jungkook?

"Baiklah" ucap Moonbyul beranjak dari kasur Jungkook, Moonbyul kembali melihat foto yang berada disudut ruangan itu. "Hhhm, Kook-ah foto-"

Kring kring!!

Telpon Moonbyul berbunyi hingga membuat gadis itu tidak melanjutkan ucapannya. "Eoh wae?" ucap Moonbyul berbicara ditelpon sambil menatap Jungkook.

"Nde arraso" ucapnya lagi sambil mematikan telpon.

"Kook-ah aku harus pulang, Wheein tinggal dirumah sendirian" Moonbyul pun pamit. "Gumawo noona" jawab Jungkook.

"Cepat sembuh" ucap Moonbyul lagi sebelum pergi. Jungkook pun menghembuskan napasnya, sambil melihat mangkuk bubur buatan Moonbyul yang sudah ia makan sambil tersenyum.

"Eoh, Kook-ah" tiba-tiba Moonbyul muncul lagi dibalik pintu. Jungkook pun tersenyum melihat kembalinya Moonbyul.

"Aku lupa bilang, saat masuk kemari aku mendobrak pintumu" ucap Moonbyul malu-malu, ucapan ini membuat Jungkook tertawa. "Yah...noona, kau tidak tahu cara membuka pintu?" ledek Jungkook tidak bisa menyembunyikan tawanya. "Pintumu terkunci!" omel Moonbyul siap-siap menghajar Jungkook melihat lelaki itu yang meledeknya. "Aish!"

"Baiklah...apakah pintu rumahku sudah terbelah dua sekarang?" ledek Jungkook lagi. Moonbyul memutar matanya kesal"Augh pasti sangat senang ya menertawakanku"

"Aku hanya mematahkan dekat kuncinya! Tidak seburuk itu" Moonbyul mencoba membela dirinya. "Dimana rasa terima kasihmu eoh" tambahnya lagi.

"Lalu dimana rasa bersalah noona mendobrak pintu rumah orang lain?" lawan Jungkook. "Yak Jeon Jung Kook!" Moonbyul menahan emosinya melihat Jungkook yang tertawa puas. Lega rasanya sudah lama Moonbyul tidak melihat Jungkook tertawa selebar itu. Moonbyul berpikir jika seharusnya ia bisa berada disisi Jungkook sekarang, menemani masa sulitnya tetapi sepertinya Jungkook memilih untuk tidak.

"Baiklah, Tuan Jeon aku tidak peduli lagi" ucap Moonbyul meninggalkan Jungkook yang masih tertawa. "Yaa noonaa gumawo!" Teriaknya lagi.

~***~

"Dari mana saja?" tanya Wheein sambil membuka pintu dengan tampang cemberutnya. "Wae? Kenapa takut tinggal sendiri?" Moonbyul pun mengganti sepatu dengan dengan sendal dan masuk. "Ei eonni, kau tahu..." ucap Wheein sambil mendorong Moonbyul. Moonbyul pun langsung menuju kamarnya.

Gangsta Noona, I Love U [ Moonbyul x Jungkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang