32. Best Ending

702 78 5
                                    

Jungkook sedang mendengarkan presentasi dari Tn. Kang melalui sekretarisnya tentang kerja sama mereka. Sambil mencatat bagian-bagian yang dirasa perlu, Jungkook juga sesekali mengangguk setuju dengan pendapat Tn. Kang.

Setelah semuanya selesai Jungkook berjalan dengan Tn. Kang dan beberapa orang penting mengikut dibelakang mereka.

"Jadi tidak ada masalahkan" Tanya Tn. Kang pada Jungkook. Jungkook ragu mengatakan tentang Min Young, kalimat apa yang pantas tanpa menyinggung Tn. Kang.

"Tn. Kang"

"Ndee? Ada masalah?"

"Bukan, bukan masalah besar. Tapi, Min Young, putri Tn.Kang..." ucap Jungkook ragu. Tn. Kang pun menaikkan alisnya penasaran dengan ucapan Jungkook selanjutnya.

"Ia selalu datang kekantor ku dan mengatakan bahwa ia akan menikah denganku" ungkap Jungkook berhati-hati. Tn. Kang nampak sedikit kaget kemudian wajahnya melunak.

"Jadi ia bicara seperti itu padamu?" Tanya Tn. Kang lagi. Jungkook pun mengangguk membenarkan.

Tn. Kang meraih bahu Jungkook untuk lebih mendekat sedikit padanya" Sebenarnya putriku sedikit stress. Ia batal menikah karena pasangannya meninggal karena kecelakaan" bisik Tn. Kang.

"Maaf jika itu menganggumu, tapi aku juga tidak ingin mengurungnya dirumah, aku sedang berusaha mencari pskiater untuk membantu traumanya" jelas Tn. Kang. "Jadi ia kesana setiap hari" sambung Tn. Kang menggeleng-geleng. "Mungkin sedikit bujukan dan bicara dengannya bisa membantu"

Jungkook pun tenang karena tahu apa yang sebenarnya, bisa kacau jika ucapan Min Young bukan kebohongan.

~***~

Besok adalah hari besar bagi Jungkook, ia benar-benar resmi mengambil alih perusahaan ayahnya. Tapi, sekarang Jungkook sedang duduk dimeja kerja dirumahnya sambil menatap nomor telpon Moonbyul.

Ia berharap setidaknya Moonbyul melihat ia menerima jabatan ayahnya, ia juga ingin Moonbyul menjadi bagian diacara spesial yang telah ia siapkan.

Jari-jari Jungkook mulai menekan tombol hijau untuk menelpon Moonbyul. Jantungnya terasa berhenti berdetak.

Disisi lain, Moonbyul baru saja kembali dari luar setelah mengecek pembangunan salah satu kliennya. Ia pun segera duduk sambil melepaskan higheels yang ia pakai dan menggantinya dengan sepatu datar favoritnya.

Tidak lama Moonbyul melepas penat terdengar suara telponnya berdering. Dengan malas Moonbyul membuka tasnya dan mencari telponnya itu.

"Sia–" bibir Moonbyul terdiam saat melihat sang penelpon, Jungkook. Ada urusan apa ia menelpon Moonbyul? Berharap Moonbyul menyaksikan semuanya secara langsung? Begitu maksudnya?

Moonbyul membanting telponnya tidak peduli dengan panggilan Jungkook. "Diamlah, aku tidak akan datang"

"Ahh...tidak ia angkat"ucap Jungkook dengan kecewa. "Berakhir sudah"

~***~

Suara musik menggelegar disetiap sudut, baru saja Jungkook meresmikan jabatannya menjadi CEO menggantikan pamannya yang berperan menggantikannya selama dua tahun. Walaupun kecewa karena Moonbyul benar-benar tidak datang ia berusaha menikmati acara ini.

Jungkook membuat acara spesial yaitu dengan berpesta dengan mengundang dj untuk ikut memeriahkan acara bebas mereka. Suasana formal yang tadi amat terasa sekarang berubah menjadi seperti club. Para orang penting lainnya bahkan juga ikut menikmati pesta malam ini.

Tapi, disaat semuanya menikmati pestanya, Jungkook merasa semuanya sia-sia. Ia sangat berharap kehadiran Moonbyul, ini adalah saat yang pas untuk mengunggapkan semuanya pada Moonbyul. Jungkook tahu Moonbyul tidak memiliki siapa-siapa saat ini. Jungkook meyakinkan diri bahwa Moonbyul memilih sendiri hingga saat ini adalah karena menunggunya. Tetapi, hatinya kembali ragu karena ketidakhadiran Moonbyul disini, bahkan Moonbyul sama sekali tidak menjawab telponnya.

Gangsta Noona, I Love U [ Moonbyul x Jungkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang