28. Kosong

362 61 21
                                    

Lambat laun Moonbyul mulai terbiasa dengan ketidakhadiran Jungkook. Hidupnya berjalan seperti biasa, mengganggu Wheein dengan kucing kesayangannya, bertengkar dengan Jin sahabatnya, dan fokus dengan kuliahnya.

"Eonni..."sapa mahasiswi dengan tersenyum ramah menyapa Moonbyul yang berjalan sendirian setelah selesai dari kuliahnya. Kemana Jin? Ah anak itu sedang berusaha dekat dengan kakak tingkat mereka...Irene.

Awal mendengar cerita Jin, Moonbyul kaget bukan main karena Jin pernah cerita padanya kalau Jin tidak suka wanita yang dingin dan susah diraih. Jin menyebutkan Irene adalah contohnya. Entah bagaimana Jin bisa merubah pikirannya tentang wanita manis itu.

Moonbyul melajukan mobilnya dengan santai, telah beberapa minggu terlewati tanpa berhubungan sama sekali dengan Jungkook. Ya, telpon waktu itu adalah terakhir kali mereka berkomunikasi.

Moonbyul mengetukkan jarinya di stir mobilnya sambil menganggukkan kepalanya mengiringi lagu yang sedang ia putar. Sebenarnya ia mencoba untuk tidak terlalu kesal pada Jungkook, memang seserius apa hubungan mereka? tapi ia tidak berbohong kalau ia masih ingin menunggu Jungkook.

Ia ingin lihat apakah ucapan Jungkook bisa dipegang? Apakah ada yang namanya takdir itu? Moonbyul pun memutar stirnya ketika sudah dekat memasuki gang rumahnya.

~***~

Jungkook baru bangun pagi ini, ia meregangkan tubuhnya sambil menguap dengan lebar. Ia tadi malam tidur pukul dua pagi, karena harus belajar, bukan hanya pelajaran kampusnya. Jungkook juga belajar bahasa inggris untuk menutupi kekerbatasannya dengan bahasa yang satu ini.

Awal-awal Jungkook kuliah ia sama sekali tidak bicara dikelas. Ia ingin bicara tapi sama sekali tidak percaya diri dengan pelafalan inggrisnya yang masih terdengar aneh karena lidah koreanya.

Tapi seiring berjalannya waktu, Jungkook mulai percaya diri dan mulai membuat lingkaran pertemanan disana. Walaupun begitu Jungkook juga masih harus belajar dengan kosah kata yang lebih banyak.

Setelah selesai menggeliat dikasurnya Jungkook bergegas untuk segera mandi dan turun kebawah disambut dengan Namjoon yang sudah rapi dengan jasnya.

"Eoh, Kookie!" Sapa Namjoon meminum jus buah yang telah ibu Jungkook buat.

Namjoon sangat senang ketika Jungkook dan ibunya tinggal disini. Ia bisa makan dengan baik karena ibu Jungkook selalu memasak untuknya. Ketika sendiri, Namjoon lebih suka membeli makanan cepat saji ketimbang memasak sendiri karena ia juga tidak ada waktu.

"Enak!" Puji Namjon pada jus mangga itu. Jungkook tersenyum sambil menyantap roti bakar.

"Bagaimana dengan kuliahmu? Ada kesulitan?" Tanya Namjoon. Jungkook membalas dengan gelengan.

"Jika ada waktu ayo kekantor, agar pelajaranmu bisa langsung diaplikasikan" tawar Namjoon. "Arraseo" jawab Jungkook.

Setelah sarapan Jungkook pamit untuk berangkat kuliah. Jungkook memilih untuk naik sepeda menuju kampusnya yang lumayan dekat dari apartemen Namjoon, ia senang menghirup udara pagi sambil bersepeda.

~***~

"Waee?!!" Omel suara nyaring wanita ini. Jarang-jarang Moonbyul berteriak, tetapi karena kali ini ia ditarik paksa oleh Jin setelah selesai kuliah membuatnya kesal. Ingin rasanya memutar tangan Jin dengan jurusnya.

"Aaahh byul-ahh....!!" Rengek Jin ketika sampai diluar dengan wajah memelas. Moonbyul menaikkan alisnya bingung, kenapa orang aneh ini?

"Wae? Cepat ceritakan" Ucap Moonbyul sambil melipat tangannya didepan dadanya menunggu Jin cerita.

Gangsta Noona, I Love U [ Moonbyul x Jungkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang