II-02

4.5K 362 101
                                    

Silakan putar lagu sedih.




๏_๏





Min Yoongi, mungkin dia termasuk salah satu sosok kakak terbaik di antara kakak laki-laki pada umumnya. Begitu menyayangi sang adik seperti seorang ayah.

Sosoknya yang tidak banyak bicara di hadapan orang lain, Akan sangat berbeda ketika berhadapan dengan sang adik. Begitu mengayomi dan melindungi.


Hari ini, seperti janji kemarin. Dia akan membelikan earphone baru untuk sang adik. Entahlah, kenapa gadis itu suka selali memakainya.


Saat ditanya, anak itu akan menjawab. "Karena lagu yang ku suka, belum tentu disukai orang lain"


"Itu saja?"

"Ya, ini saja. Ini sudah cocok di ponselku"

Selesai bekerja, Yoongi tidak langsung pulang. Dia menjemput sang adik lebih dulu. Lalu, mengajaknya pergi ke toko untuk membelikan earphone yang dia janjikan.


Sang adik masih mengenakan seragam yang dilapisi jaket. Jadi, tidak begitu mencolok jika dia masih pelajar.


Pergi dari sana, Yoongi ingin menggenggam tangan sang adik. Tapi, tangan itu segera dijauhkan. Membuat Yoongi terheran. Lalu, menatap sang adik.


Dia, Jang Rae Na. Langsung sadar jika sikapnya tidak biasa. Kemudian, menggeleng dan memberi senyum.


Akhirnya, dia yang meraih tangan Yoongi lebih dulu. Sebenarnya, Rae Na ingin menyudahi kontak fisik dengan kakaknya ini. Bukan apa, hanya saja sengatannya langsung masuk ke dada.


"Bagi kakak, kau tetap gadis lima tahun yang harus dituntun ke mana-mana agar tidak hilang" kata Yoongi sembari tersenyum. Senyum lembut seorang kakak pada adiknya.


Terharu, mungkin saja. Rae Na sampai memalingkan wajahnya. Ada rasa sakit di dalam sana. Rae Na sampai ingin menangis mendengarnya.


Marga mereka berbeda. Semua orang bisa menyimpulkannya. Lalu, ketika mereka membahas sebuah hubungan. Oh, itu bukan cinta terlarang. Tapi, itu tetap salah. Karena akan tetap terlarang bagi pihak keluarga.


Bagaimana mungkin, ketika mereka sudah sejak kecil hidup bersama. Menjalin hubungan sebagai kakak adik yang begitu baik. Lalu, harus merubah jalinan hubungan mereka. Jangan anggap itu mudah. Berbagai pertengtangan pasti ada.


Dan yang paling menyakitkan di antara semua alasan yang ada. Fakta bahwa hanya satu pihak yang mencinta. Maka, tidak akan ada kata 'berjuang bersama' melawan larangan mereka.


"Kakak, boleh aku cerita sekarang?"


Keduanya duduk di sebuah taman sambil memandang bintang malam. Rae Na sudah berkaca. Ini adalah sebuah cerita yang telah dia susun rapi untuk kakaknya.


"Apa?"


"A-ada temanku yang menyukai seseorang"


"Lalu?"



"Tapi, orang itu hanya menganggapnya adik" lanjutnya. "Katanya, temanku sangat menyayanginya. Tapi-"


Rae Na menghentikan ucapannya. Menahan isak yang hampir saja keluar. Sampai menelan ludah pun terasa susah. "T-tapi, orang itu hanya menyayanginya sebagai seorang adik"


"Kau kenal mereka?"


Dijawab anggukan pelan. "Apa yang harus ku lakukan untuk menolong mereka, kak? Temanku selalu merasa bodoh. Aku kasihan padanya"



"Jangan ikut campur hubungan mereka. Itu urusan mereka"


Tidak sesuai harapan. Jawaban yang dia dapatkan tak sesuai keinginan. Bahkan, terkesan menyakitkan. Sampai rasanya ingin menangis saat itu juga.


"Ayo, pulang. Ibu pasti sudah menunggu"



Yoongi menggenggam tangan adiknya untuk kembali ke mobil. Rae Na segera memasang earphone barunya. Lalu, mendengarkan musik dari ponselnya. Menatap jalanan melalui kaca jendela.



Ephipany - Kim Seok Jin.


I'm the one i should love in this world.



Lirik yang menggambarkan perasaannya. Menginteruksi matanya untuk kembali melepas cairannya.







To be continued™

Gimana part duanya?

Langsung ketebak siapa mereka, ya?

Karena pikirku kalo si tokoh, baru tau status mereka ketika saling mencintai dan rencana mau nikah suatu hari nanti itu udah terlalu mainstream. Ya gak? Jd,,, yeah, this is my version.

Semoga GAK ada yg mundur alon2 krn sering nemu cerita begini. DIUSAHAKAN, @Ryeozka akan membuat alur yg berbeda.

Lavyu

Ryeozka

IF ILY / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang