II-05

2.7K 302 50
                                    

Pilih lagu melow yg kalian suka..



๏_๏





Punch - Yesterday

Rae Na menikmati lagunya. Menikmati setiap sentuhan irama yang mengalun di telinga. Mengingatkannya pada kenyataan yang harus diterimanya.

Menikmati angin malam yang menembus jendela kamarnya yang terbuka. Matanya terpejam, mencari ketenangan. Mengantarkannya untuk mengingat sebuah kenangan.

"Rae Na, maafkan kakakmu. Jika, dia menyebalkan. Rae Na sayang kakak, bukan?"

Kala itu, Rae Na masih tujuh tahun. Awal masuk sekolah dasar. Dia bersama Ayah Min di ruang tengah. Baru saja, kakaknya marah karena permainannya terganggu berujung kalah. Segera, Yoongi yang masih dua belas tahun pergi ke kamarnya.

"Seperti apapun dia, Yoongi tetap kakakmu"

Hanya dengan satu kalimat itu, Rae Na yang masih di depan jendela menitikkan air mata.

Seperti apapun, Yoongi tetap kakaknya. Hanya kakak, sampai kapanpun tetap kakak. Ingatkan itu.

"Dia adalah kakakmu. Jangan anggap dia orang lain. Kau bisa minta apapun padanya. Meski, dia menyebalkan. Tapi, dia juga menyayangimu"

Rae Na berhasil meremat jemarinya. Tidak boleh anggap pria itu orang lain. Yoongi kakaknya, bukan orang lain.

"Rae Na, anak ayah"

Ya, Tuan Min sesayang itu pada Rae Na. Beliau benar-benar menganggap Rae Na anak kandungnya sendiri.

Dan ini pesan dan pinta sang ayah dua tahun lalu. Di mana, pria paruh baya itu terbaring di tempat tidur rumah sakit.

"Rae Na, bisa ayah minta padamu?"

Rae Na mengangguk.

"Jika nanti, ayah sudah tidak bisa menjaga kalian. Ayah titip Yoongi, ya? Jaga Yoongi sampai kapanpun untuk ayah. Kalian harus selalu bersama. Harus saling menyayangi sebagai kakak-adik. Jaga Yoongi, ayah titip Yoongi padamu dan pada ibumu"

Mengingat itu, Rae Na segera meletakkan earphone di meja dan berlari ke kamar mandi. Menyalakan air dari kran untuk meredam isakannya yang tumpah. Berteriak histeris, mengeluarkan segala kesedihannya.





Dari luar ada ketukan pintu. Samar-samar Rae Na mendengarnya. Dia kecilkan aliran air yang mengalir. Buru-buru membasuh wajahnya.

"Rae Na! Kau sudah tidur? Ada yang ingin ibu katakan!"

Dirasa cukup tenang, Rae Na keluar. Dia bukakan pintu untuk sang ibu. "Ibu?"

Sang ibu masuk. Berdiri berhadapan dengan purtrinya. "Kau sedang apa?"

"Aku baru saja membasuh wajah dan mau tidur"

"Kau menangis? Matamu merah"

Rae Na segera berhambur memeluk ibunya. "Aku hanya ingat ayah"

Jawabnya dengan menahan isak yang hampir keluar lagi.

Sang ibu menyudahi pelukan mereka. Lalu, menyentuh bahu anaknya. "Makanya, ibu ingin mengatakan sesuatu. Besok ibu akan mengunjungi ayah. Kau mau ikut atau tidak?"

Mengangguk buru-buru sebagai jawaban. Mungkin di sana, Rae Na bisa mengungkapkan segala keluh kesahnya pada sang ayah.

"Setelah kau libur kelulusan, baru kita akan mengunjungi Ayah Jang. Ibu sudah bicara dengan kakakmu"

"Ya, aku pasti ikut"

"Sekarang, cepat tidur. Besok jangan bangun terlambat" pesan sang ibu sebelum keluar dari kamar.

Meninggal?

Ya, Tuan Min sudah meninggal. Tepat satu hari setelah mengutarakan pesan dan permintaannya pada Rae Na.

Tuan Min tidak sakit. Tidak juga kecelakaan. Beberapa jam sebelum dibawa ke rumah sakit, Tuan Min mengeluh punggungnya sakit sepulang kerja.

Sang istri hanya menyuruhnya istirahat. Pikirnya, itu hanya kelelahan seperti biasa. Namun, tepat saat Yoongi pulang dari luar, Tuan Min semakin kesakitan. Jadi, mereka putuskan membawanya ke rumah sakit.

Dua hari mendapat perawatan dan tidak mendapat diagnosa apapun, Tuan Min menghembuskan napas terakhir. Meninggalkan keluarga bahagia yang telah dibina selama ini.

Mereka merelakannya, mungkin ini sudah menjadi takdirnya dari yang kuasa.





To be continued™

Jadi, knp ku ceritakan posisi mereka di part2 awal. Ya krn kan rae na ketemu bpk min sama anak min waktu udah umur 5thn. Jd udah tau dong pasti. Walaupun mungkin blm ngerti sama situasinya waktu itu.

Begitu...

Kecuali, rae na kecelakaan trs hilang ingatan. Mungkin gak tau silsilah keluarganya. Tp eh tp, nanti kayak book sebelah dong. Jd begini aja ya.

Lavyu

Ryeozka

IF ILY / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang