II-38

2.8K 309 173
                                    




๏_๏





Rae Na tidak percaya, semua terjadi. Dia telah melakukan kesalahan besar dengan kakaknya. Mengecewakan dua orang yang telah membesarkan mereka. Kini, Rae Na hanya bisa menangis dalam diam di balik selimut yang menutupi tubuhnya mereka.

Melirik ke samping, di mana sang kakak tertidur pulas. Tangannya bahkan melingkar rapi di perutnya. Dengkurannya halus terdengar. Membuatnya semakin ingin melontarkan isakannya.

Bagaimana mungkin, setelah kesalahan fatal yang mereka perbuat, pria ini bisa tidur setenang itu?


Rae Na alihkan pandangannya. Memilih tidur menyamping. Masih dengan isakannya yang tertahan. Mimikirkan perbuatan yang telah mereka lakukan sebelumnya.


Mendongak pasrah kala bibir itu kian berpindah.


Tubuh keduanya semakin merapat. Yoongi semakin gencar melakukan aksinya. Rae Na yang sudah pasrah hanya bisa memejamkan mata dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang sang pria.


Ciumannya kembali ke bibir. Satu tangannya mulai bergerak masuk di balik baju piyama. Bergerak lembut di pinggangnya. Memberikan sensasi menggelitik di sekujur tubuhnya.


Oh, Tuhan! Kenapa Rae Na tidak bisa menolak perlakuan Yoongi padanya. Bahkan, lenguhannya mengalir lancar di bibirnya.

Yoongi berhenti sejenak. Sekedar beradu tatap dengan mata sayu gadis di dekapannya. Detik berikutnya, Yoongi kembali menyerang bibir dan lehernya.

Oh, Yoongi tidak tahan lagi. Buru-buru, satu tangan lainnya terulur untuk mengunci pintu kamar. Lalu, segera menggiring sang adik ke ranjang dengan ciumannya. Sembari melepas kaitan kecil di punggungnya.

Terbaring di bawah kungkungan kakaknya. Rae Na sudah pasrah untuk hal selanjutnya. Tatapan Yoongi begitu dalam. Dengan tangan yang terus membelai lembut wajahnya. Seolah meminta persetujuan.

'Bolehkah?'

Mungkin begitu yang tergambar dari sorot matanya. Bodohnya, Rae Na mengangguk saja. Membuat Yoongi langsung melesakkan wajah pada lehernya.

Oh, Tolong! Bagaimana mungkin mereka sangat menikmatinya? Bagaimana mungkin sengatan-sengatan dalam tubuh mereka sangat memabukkan?

Sensasinya bahkan membuat mereka ingin segera melakukan lebih.

Hingga seperti ini akhirnya. Berada di balik selimut yang sama tanpa busana. Berujung sesal yang tak berguna.









"Ibu pulang!"


Seruan ibunya menggema. Membuat dua orang yang tengah duduk sisian di depan televisi sempat terkejut.


Seketika, keduanya berdiri untuk menyambutnya. Rae Na bahkan segera menawarkan ibunya untuk makan. Namun, ditolak dan memilih ke kamar untuk istirahat.

IF ILY / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang