II-41

2.4K 289 145
                                    



๏_๏




"Hei! Mulai sekarang, namamu Min Rae Na. Mengerti?"

Rae Na yang memeluk bonekanya hanya mengangguk.

"Sama seperti kakakmu, Min Yoongi. Dan panggil paman, ayah. Sama seperti kakakmu juga"

Lagi, anak berusia lima tahun itu mengangguk.

Di depan bingkai gambar sang ayah, Rae Na mengingat saat-saat pertama memasuki kediaman Min. Hingga kenangan-kenangan terakhir sebelum beliau meninggal.

"Dia adalah kakakmu. Jangan anggap dia orang lain"

Air mata Rae Na berhasil meluncur. Dia pasti sudah mengecewakan ayahnya. Tidak bisa memenuhi amanat sosok yang telah membesarkannya.

Semakin meluncur deras kala kalimat lain silih berganti bermunculan.

"Rae Na anak ayah"

"Jika nanti, ayah sudah tidak bisa menjaga kalian. Ayah titip Yoongi, ya? Jaga Yoongi sampai kapanpun untuk ayah. Kalian harus selalu bersama. Harus saling menyayangi sebagai kakak-adik. Jaga Yoongi, ayah titip Yoongi padamu dan pada ibumu"

Dalam hati, Rae Na hanya bisa mengucapkan ribuan kata maaf pada ayahnya. Karena dia selalu gagal menghilangkan rasa cintanya pada sang kakak.

"Yoongi, dia saudaramu sekarang. Jangan membencinya"

"Yoon, sekarang kau menjadi kakak. Jadi, gunakan peranmu dengan baik"

Nasihat sang ayah saat dia harus menerima kehadiran anak kecil di rumahnya. Anak yang dulu posisinya sebagai adik, harus berganti menjadi kakak.

Yoongi tersenyum tipis. Mengingat masa-masa di mana dia sering mengganggu adiknya hingga menangis. Berujung mendapat peringatan dari ayahnya.

"Yoongi! Berhenti membuat adikmu menangis!"

Saat itu, Yoongi hanya tertawa tanpa dosa. Sungguh, dia tidak percaya. Anak yang dulu sempat dibencinya, kini justru dicintainya.

"Yoongi! Astaga! Berhenti menggoda adikmu! Lihat! Adikmu sampai tidak bisa bicara begitu!"

Namun, senyum Yoongi seketika luntur. Ingat salah satu pesan sang ayah tentang adiknya. Ayahnya, terlihat jelas begitu menyayangi gadis kecil itu. Ayahnya, benar-benar menganggap Rae Na sebagai anak kandungnya.

"Yoongi, jaga adikmu. Sayangi dia seperti adik kandungmu sendiri. Ingat pesan ayah. Jangan membuatnya menangis. Anak ayah yang ceria ini, jangan sampai ada yang menyakitinya"

Pesan sang ayah sambil tersenyum dan mengusap rambut sang adik yang tidur di pangkuannya.

Tapi, maaf. Yoongi sudah sangat menyakitinya. Yoongi juga minta maaf, tidak bisa mengganggap Rae Na adik kandungnya. Karena dia adalah gadis yang dicintainya.

"Ayah, maafkan Yoongi" ucap Yoongi dalam hati.

Berbeda dengan sang ibu. Beliau tengah mengungkapkan keluh kesahnya. Berusaha tegar agar tidak menangis di depan anak-anak yang berdiri di belakangnya.

"Anak-anak sudah dewasa. Maaf jika aku tidak bisa mendidiknya dengan baik. Mungkin, sebentar lagi aku akan menyusulmu. Hidupku seperti tidak lama lagi. Aku tidak tahu, apa aku sudah memerankan sosok ibu yang baik untuk anakmu"

IF ILY / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang