🕊️
" Dari mana saja kamu jam segini baru pulang "Pemuda yang baru pulang dengan seragam acak-acakkan itu hanya menatap pria paruh baya yang duduk di sofa ruang tamu dengan tatapan datar. Tidak ada rasa takut sama sekali ia terhadap pria paruh baya yang menatapnya dengan tatapan marah.
Pemuda itu kembali melanjutkan langkahnya menuju lantai dua dimana kamarnya berada.
" Kang Taehyun! "
Pemuda itu terus melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan teriakan ayahnya.
Ayah? Taehyun sendiri saja malas menganggap pria paruh baya itu ayah. Setelah rasa sakit yang pria paruh baya itu berikan padanya sehingga menjadi anak dingin seperti ini. Haruskan Taehyun memanggil nya ayah?
Taehyun merebahkan dirinya di kasur king sizenya. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, ia ingin segera pergi tidur tapi badannya yang lengket karena keringat membuatnya mau tak mau beranjak dari kasur dan pergi ke kamar mandi.
Taehyun menatap dirinya dipantulan cermin yang berada di kamar mandi. Air menetes dari rambutnya yang masih basah.
" Eomma " gumamnya lirih.
Taehyun hanyalah anak remaja biasa. Anak remaja yang membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya dan ia tak pernah lagi mendapatkan kasih sayang tersebut.
Taehyun anak kecil yang dulu menggemaskan menjadi Taehyun yang pendiam dan dingin. Taehyun yang hanya akan menampilkan wajah datar dan dinginnya tapi hatinya sebenarnya rapuh.
Taehyung menarik nafas dan menghembuskan nya beberapa kali. Ia menormalkan sesak di dadanya sebelum ia keluar dari kamar mandi.
Taehyun segera pergi tidur, sepertinya tidur adalah pilihan terbaik. Karena terkadang mimpi lebih indah daripada kenyataan bukan.
Jam menunjukkan pukul setengah 7, itu menandakan ia sudah hampir terlambat pergi ke sekolah. Taehyun segera beranjak dari tidurnya dan berlari ke kamar mandi.
Taehyun membelah kota Seoul dengan mobilnya di pagi hari dengan kecepatan normal. Ia tidak benar-benar terlambat hanya saja biasanya jam 6 ia sudah berangkat ke sekolah, tujuannya untuk menghindari sarapan pagi bersama di rumahnya lebih tepatnya menghindari bertemu orang-orang yang ada di rumah.
Sesampainya di sekolah, Taehyun segera melangkah menuju kelas. Selama perjalanan menuju kelas banyak teriakan histeris dari para gadis baik itu juniornya maupun seniornya.
Taehyun berjalan dengan wajah datar tanpa senyuman saja mengundang histeris gadis sekolah, bagaimana jika ia tersenyum? Para gadis mungkin akan pingsan karena ketampanan seorang Kang Taehyun akan bertambah.
Tapi berbeda dengan gadis yang sedari tadi berdiri di depan kelas. Ia hanya menatap Taehyun dengan datar tapi ketika Taehyun menatapnya, ia malah akan memberikan tatapan permusuhan.
Jisoo heran, apa spesialnya pemuda itu. Pemuda yang tidak mempunyai ekspresi apapun, pendiam dan juga kasar. Jisoo tidak akan melupakan kejadian seminggu lalu.
Taehyun tidak merasa bersalah sama sekali padanya karena telah menggeser kursinya seminggu lalu dengan kasar. Itu membuat Jisoo semakin kesal pada Taehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cold Man | Kang Taehyun
Fanfiction"Hujan itu turun, bukan jatuh. Yang jatuh itu aku, dihatimu."-Kang Taehyun. "Saat memutuskan buat jatuh cinta, kamu juga membuka kemungkinan cinta kelak akan berbalik menyakitimu."-Jung Jisoo "Sepertinya memang lebih pantas untuk sekedar mengagumi b...