#PART 36

1.8K 113 4
                                    

Dengan basah kuyup di sekujur tubuhnya wonyoung lemas tak berdaya. Ia bingung, jadi sebenarnya orang itu adalah kakak dari anak kecil yang bertahun tahun lalu dibunuh jennie. Tapi ia tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Traumanya saat koma kemarin membuatnya tidak bisa mengingat masalalu.

"Jawab! Gimana bisa lo gak peduli sama anak kecil itu." Kata laki laki itu menjambak rambut wonyoung.

Wajah wonyoung kini benar benar terlihat jelas. Laki laki itu mendongakan kepala wonyoung. Lisa hanya melihat sambil menyeringai.

"Ah liat mukanya. Gemes banget wkwk." Kata lisa.

"Gimana? Perlu gw kasih ornamen di wajahnya gak?" Tanya laki laki itu.

Seperti yang diketahui wonyoung selalu membawa pisau runcing panjang berbentuk segitiga yang biasa digunakannya untuk membunuh mangsanya. Laki laki itu mengambilnya dan menusukannya pada leher wonyoung.

"Begini kan cara lo bunuh semua mangsa mangsa lo." Kata laki laki itu menekan pisau ke arah leher wonyoung.

"AAAAARRGHHH... huh..huh.. huh.." wonyoung berusaha menahan sakitnya.

"HAHAHA gimana? Gimana rasanya?" Kata wonyoung.

Wonyoung hanya menyeringai. Ia meraba lehernya yang sekarang dipenuhi dengan darah. Tidak ragu ragu ia menjilati darah itu.

"Lu bener bener psikopat!" Kata laki laki itu.

"Itu menggemaskan. Gw pengen milikin dia. Bukannya urusan lo sama jennie?" Tanya lisa.

"Tujuan akhir gw kan bocah ini. Jangan plin plan deh." Jawab laki laki itu.

"Tapi, biarin gw main sama dia ya. Jadiin dia adek gw. Lo kan tau sendiri." Kata lisa.

"Aishh.. oke oke. Gw lumayan puas main sama dia hari ini. Gw saranin ganti baju dia sama kasih anget angetan." Kata laki laki itu.

"Tentu." Jawab lisa.

"Kalian ngomongin apa sih? Badan gw lemes, ini lagi pake ngluarin darah gw segala. Aishh.. udah lama gw gak minum darah. Udah vakum juga." Kata wonyoung.

"Ahh berisik." Kata laki laki itu.

Lisa langsung mengikat tubuh wonyoung dan membawanya ke rumahnya. Setelah sampai ia bercengkrama dengan wonyoung sambil membuka ikatannya.

"Kak, sejak kapan lo kenal sama orang itu?" Tanya wonyoung.

"Bukan urusan lo." Jawab lisa.

"Ihh gw beneran pengen tau. Soale keren banget gitu cara caranya nyiksa gw dari dulu. Dari yang waktu itu nusuk gw dirumah sampe ngiket gw kalo tali tali itu berhasil motong tubuh gw. Wah udah jadi 14 bagian deh. Terus sekarang. Gila gila." Kata wonyoung.

"Udah ganti baju dulu sana." Kata lisa.

"Yah, gak seru deh. Oke kak." Jawab wonyoung.




...
"Kak gw laper." Kata wonyoung mengenakan kemeja lisa yang kebesaran. Lisa memang kerap mengoleksi kemeja setelah kematian ayahnya. Namun ia tidak menyangka jika wonyoung akan memakainya.

"Kenapa lo milih baju itu?" Tanya lisa.

"Bagus. Karena gw suka gak tau kenapa." Kata wonyoung.

Lisa tersenyum sedikit.

"Sini cepet makan. Gw pengen main sama lo." Kata lisa.

"Aishh.. gw udah capek kak. Besok aja napa? Janji deh kalo besok gw gak akan berontak." Kata wonyoung.

"Lo terlalu santai. Gw bakal main main sama lo jauh dari pada yang dilakuin laki laki tadi." Kata lisa.

"Gwenchana. Setiap hari di masa kecil gw, ini adalah kebiasaan jennie sama suga ke gw. Apapun mainannya gw udah terbiasa." Kata wonyoung.

"Aihh udah lama gw gak punya adek. Jadi gak tau lagi deh rasanya kek gimana." Kata lisa.

"Gw mau nanya sama lo dong kak." Kata wonyoung sambil makan.

"Makanannya kunyah dulu bocah." Kata lisa.

"Mian hehe. Lo bener bener ngehianatin kak jennie?" Tanya wonyoung.

"Enggak. Gw nyelametin lu dari dia." Kata lisa.

"Syukurlah." Jawab wonyoung.

Lisa tersenyum tipis. Wonyoung hanya tersenyum seperti anak bodoh yang sedang diberi makanan.





...
Setelah selesai makan

"Wonyoung-ah.." panggil lisa.

"Nee." Jawab wonyoung.

Tanpa disangka sangka lisa dengan brutal menyerang wonyoung dengan pisau. Wonyoung mencoba bertahan melindungi diri dengan tangannya. Kini banyak luka sayatan di tangan wonyoung. Darah mengalir cukup deras.

"Hey hey hey tenanglah kak?" Kata wonyoung.

Lisa hanya tersenyum tipis.

"Ah.. darahku terbuang sia sia." Kata wonyoung menjilati darahnya. Ia meminum darahnya lagi.

"Dengan atau tanpa kau meminum darah itu. Kau pasti akan mati karena kehilangan banyak darah." Kata lisa.

"Iya, aku tau. Berhentilah mengoceh. Jika aku mati bagaimana laki laki itu akan membalaskan dendamnya. Kkk.. kau sudah bilang tadi, hanya main main. Aku juga sudah bilang aku lelah.." kata wonyoung disusul dengan ambruk tubuhnya.

"Sial. Kau begitu pintar. Iya, aku tidak akan pernah bisa membunuhmu." Kata lisa.

Lisa menggendong wonyoung ke kamarnya dan mengobatinya. Darah mengalir cukup deras bahkan setelah di obati lisa. Namun satu hal yang tidak diketahui kalian. Lisa seperti suga, ia suka membuat eksperimen sendiri pada mangsanya. Entah itu membahayakan atau tidak, mereka tidak perduli.

Lisa memasang donor darah pada wonyoung. Dia sudah seperti dokter yang tau banyak hal. Itu setara dengan otaknya. Dia bisa saja masuk kelas akselerasi dan kuliah kedokteran dengan cepat. Namun bukan itu tujuan hidupnya.






...
Keesokan harinya

"Ughh.. udah gw duga, gw belom mati hehe." Kata wonyoung.

"Ya harusnya gw gak ngremehin lo." Kata lisa.

"Kenapa? Jadi lo ngremehin gw kemaren kak?" Tanya wonyoung.

Lisa mengangguk sambil meminum kopinya. Wonyoung memegang matanya dengan telapak tangan.

"Lo tau gimana rasanya jadi adek psikopat. Bukan jennie, tapi suga." Kata wonyoung.

Lisa menggeleng dengan muka penasaran.

"Sangat menyiksa, sangat menyiksa. HAHAHAHA..." kata wonyoung menampakan matanya di sela sela jari.

"Apa yang mereka lakuin ke lo?" Tanya lisa.

"Pertama kak suga suka menyiksa kami, hingga udah gaada lagi air mata yang bisa keluar dari mata kami." Kata wonyoung.

"Kami? Maksud lo?" Tanya lisa.

"Iya, kita selalu melihat pembunuhan suga, karena ia sengaja menciptakan kami, gw dan jennie menjadi psikopat. Awal pembunuhan kita adalah trauma yang sangat mendalam." Kata wonyoung.

"Pembunuhan macam apa?" Tanya lisa.

"Kita yang saat itu masih kecil. Dibiarkan dengan satu orang dewasa, sepertinya dia preman. Tugas pertama kami adalah membunuhnya. Suga sengaja mengendorkan talinya, agar dia bisa lolos dengan mudah. Lalu jika itu terjadi, jika kami tidak membunuhnya duluan. Maka kami yang dibunuh." Jawab wonyoung.

"Hm.. gw rasa sejarah kalian cukup panjang." Kata lisa.

"Gw gak nyeritain ini supaya lo kasihanin kak. Tapi pikir lagi, kenapa kakak lakuin ini? Sekarang jelasin ke gw kenapa kakak ngehianatin temen kakak? Apa yang kak jennie perbuat sampe kakak bergabung dengan laki laki itu." Tanya wonyoung.

"Hey hey hey pelan pelan tanya nya. Entahlah, tapi sebelum lu mati gw bakal jelasin kenapa gw nglakuin ini." Kata lisa.

Bersambung...

PSIKOPAT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang