#PART 32

2.3K 136 19
                                    

"Oh sungguh ini sangat sakit. Perutku." Kata wonyoung.

"Lihatlah itu berdarah ahahahah." Kata laki laki berhodie.

"Jawab aku kenapa kau lakukan ini." Teriak wonyoung.

"Diam diam! Sssttttt... lihatlah wajahmu yang cantik ini." Kata laki laki itu.

Ia menggenggam cutter yang lumayan tajam untuk ia gunakan.

"Hahaha untuk membunuh menggunakan pisau tumpul lebih seru. Tapi untuk membuat sketsa bukankah yang lancip lebih seru?" Tanya laki laki itu.

Wonyoung menggeleng dengan terus menitihkan air mata. Sangatlah sadis orang ini.

Tangan laki laki itu bergerak perlahan ke atas. Ia mulai mendaratkan pisaunya ke pipi wonyoung dan mulai menggambar sebuat sketsa.

"AAAAAARRRGHH AAAA... SAKIT!! AAAA." Teriakan wonyoung semakin menjadi saat kulitnya harus bersentuhan dengan pisau. Sketsa acak yang dibuatnya membuat darah mengucur dimana mana. Pipi wonyoung seperti lautan darah.

"Tolong bunuh saja aku jika itu maumu. Jangan menyiksaku! Apa salahku!!!" Teriak wonyoung.

Suaranya mulai serak karena sering berteriak. Kain di perutnya semakin merah merona. Darah terus mengucur dar 16 sisi tubuhnya.

"Waw waw. Betapa indahnya mahakarya ku. Lihatlah belum pernah ku ciptakan mahakarya dengan indah seperti ini." Kata laki laki itu.

"Kau tuli atau memang budeg si?" Tanya wonyoung spontan.

"BILANG APA KAU?" Teriak lelaki itu.

"Apa alasannya kau melakukan ini padaku? Apa salahku?" Tanya wonyoung.

"Kau mau tau alasannya? HAHAHAH." Kata laki laki itu.

"Wonyoung mengangguk pelan dengan muka kesakitan.

"Simple. Ini semua karena kalian. Kau! Dan jennie!" Kata lelaki itu mulai menunjuk muka wonyoung.

"Apa alasan sebenarnya?" Tanya wonyoung.

CRRRPPP..
Sebilah pisau yang ia gunakan tadi menancap persis di luka perut wonyoung. Tidak diragukan lagi dia adalah psikopat yang mencoba membunuh wonyoung waktu itu.

"Biarkan aku membuka luka lama." Kata laki laki itu.

"AAAAAAA...HAH.. HAH.. HAH.." wonyoung mulai kehabisan nafas karena terkejut.

"Sakittt..arghh.." kata wonyoung merintih.

Tiba tiba dari arah pintu.
BRUAAAKK!!

Seseorang mendobraknya. Ia adalah lisa. Sendirian dan tidak ada seorangpun bersamanya.

"Lepaskan wonyoung!" Teriak lisa.

"Sialan!" Kata laki laki itu.

Lisa berlari ke arah laki laki itu dan memukulnya dengan sangat keras. Terjadi perkelahian yang cukup profesional namun lisa lah pemenangnya. Laki laki itu segera kabur dari sana. Ia lari terbirit2 menghindari lisa.

"Lo gak papa?" Tanya lisa.

"Untung lo dateng kak. Kalo gak gw udah jadi mayat disini." Kata wonyoung.

Lisa segera menarik tuas. Namun yang ditariknya adalah tuas pengencang.

"KAKAK WOY KAK!! SAKIT ARRGGHHH." Kata wonyoung meronta.

"Ah salah maap maap." Kata lisa menarik tuas ke arah sebaliknya. Talinya semakin mengendor dan wonyoung berhasil membuka dan membebaskan dirinya.

Ia bersimbah darah langsung memeluk lisa dengan erat.

PSIKOPAT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang